Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perubahan Sosial: Pengertian, Teori, Bentuk, Ciri, Faktor, Materi Dan Contoh

lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mensugesti sistem sosialnya Perubahan Sosial: Pengertian, Teori, Bentuk, Ciri, Faktor, Materi dan Contoh

Perubahan Sosial – didefinisikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mensugesti sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola sikap di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Di bawah ini akan kita bahas pengertian secara umum dan berdasarkan para ahli, teori, bentuk, ciri-ciri, faktor dan teladan perubahan sosial.


A. Pengertian Perubahan Sosial Secara Umum

Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat yang bekerjasama dengan sistem sosial, norma, nilai-nilai, serta bermacam-macam pola dan sikap dari kehidupan insan itu sendiri.

Setiap orang akan mengalami perubahan, baik disengaja ataupun tidak, baik dari luar ataupun dari dalam diri individu itu sendiri.

Perubahan sosial yang dialami antara individu ataupun suatu masyarakat berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh kemampuan dan anutan yang berbeda di dalam setiap kelompok masyarakat.

Ada masanya perubahan itu terjadi dalam waktu yang singkat dan ada juga yang terjadi dalam waktu yang lambat. Sehingga, kita tidak bisa menyamakan satu individu atau kelompok masyarakat dengan yang lainnya.

Perubahan sosial menyangkut dengan kehidupan yang ada di dalam masyarakat, menyerupai stratifikasi sosial, proses sosial, struktur sosialnilai sosial, norma, dan juga forum kemasyarakatan dalam satu kurun waktu tertentu.

B. Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli

Berikut ini beberapa definisi perubahan sosial berdasarkan pendapat para hebat dan tokoh ternama (sosiolog), diantaranya:

• Gillin, beropini bahwa Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima lantaran adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan gres dalam masyarakat.

• Emile Durkheim, mengartikan Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.

• Kingsley Davis, beropini bahwa Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

• Mac Iver, beropini bahwa Perubahan sosial yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam korelasi sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) korelasi sosial.

• William F. Ogburn, mendefinisikan Perubahan sosial yaitu perubahan yang meliputi unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya efek besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.

• Raja, mengartikan Perubahan sosial yaitu segala perubahan pada forum kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial.

• Selo Soemardjan, beropini bahwa Perubahan sosial yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada forum kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mensugesti sistem sosialnya.

C. Teori Perubahan Sosial

Social change bisa terjadi jawaban keseimbangan suatu masyarakat dan dipengaruhi oleh unsur-unsur penting di dalamnya. Misalnya unsur ekonomi, biologis, geografis, dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa teori perubahan sosial yang ada ketika ini.

1. Teori Evolusi

Kalian niscaya tahu dan familiar dengan teori yang satu ini, yak teori yang dicetuskan oleh Darwin dan dipengaruhi oleh anutan Herbert Spencer. Teori ini juga dikenal dengan sebutan teori Darwin.

lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mensugesti sistem sosialnya Perubahan Sosial: Pengertian, Teori, Bentuk, Ciri, Faktor, Materi dan Contoh

Teori evolusi menyatakan bahwa proses perubahan terjadi secara perlahan dalam waktu yang panjang, dan harus melewati banyak sekali tahapan hingga ke titik perubahan yang diperlukan bisa terwujud.

2. Teori Konflik

Teori ini berasal dari buah anutan Karl Marx dan Ralf Dahrendord. Teori konflik menyatakan bahwa suatu perubahan bisa terjadi lantaran adanya kontradiksi di antara masyarakat. Pertentangan ini dimulai dengan perselisihan antara kelompok yang merasa tertindas dengan kelompok penguasa (pemerintah), sehingga akan menimbulkan perubahan.

Teori konflik juga menyebutkan bahwa konflik sosial akan selalu berdampingan dengan perubahan dan terjadi terus menerus. Beberapa hal yang menjadi poin utama dati teori konflik ini adalah:
  • Setiap masyarakat atau individu akan terus mengalami perubahan.
  • Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang terjadinya perubahan.
  • Setiap masyarakat akan berada di pusaran konflik dan ketegangan.
  • Kestabilan sosial akan dipengaruhi oleh adanya tekanan antar golongan di dalam masyarakat.

3. Teori Fungsional

Teori ini merupakan hasil anutan dari William Ogburn. Teori fungsionalitas menyatakan bahwa kecepatan perubahan terjadi tidak sama walaupun unsur-unsur masyarakat saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Teori ini pertanda bahwa perubahan yang terjadi hanya mengambil hal yang baik, bermanfaat, dan menguntungkan bagi masyarakat.

4. Teori Siklus / Siklis 

Teori ini dipengaruhi oleh Arnold Toynbee dan Oswald Spenger, mereka menyebutkan bahwa perubahan di masyarakat tidak bisa dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun lantaran di dalam masyarakat terdapat siklus yang harus diikuti.

Oswald Spenger juga beropini bahwa perubahan sosial terjadi lantaran melewati empat tahap layaknya proses perkembangan manusia, yaitu tahap anak-anak, remaja, dewasa, dan tua.

D. Ciri-Ciri Perubahan Sosial

Ada banyak gejala-gejala sosial yang menjadi penyebab perubahan sosial, tapi tidak semua bisa disebut sebagai perubahan sosial. Gejala yang bisa menimbulkan perubahan sosial mempunyai ciri-ciri antara lain:
  • Setiap individu tidak akan berhenti berkembang lantaran mereka akan mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.
  • Perubahan yang terjadi pada forum kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
  • Percepatan perubahan sosial mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
  • Perubahan sosial tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual lantaran keduanya mempunyai korelasi timbal balik yang kuat.

Selain itu, ada juga yang menjelaskan ciri-ciri perubahan sosial lainnya yaitu:
  1. Dilakukan Dengan Sengaja, contohnya saja penemuan kendaraan bermotor yang dilakukan produsen sehingga menjadi lebih nyaman dan efisien dalam penggunaannya.
  2. Terjadi di Berbagai Tempat, social change bisa terjadi pada masyarakat desa maupun kota. Di desa perubahan yang terjadi cenderung lambat dibandingkan dengan di kota.
  3. Proses Berkelanjutan, perubahan sosial akan terjadi secara terus-menerus sehingga masyarakat akan mengalami perubahan, baik cepat ataupun lambat.
  4. Sifatnya Imitatif, yaitu adanya ketergantungan dan saling mensugesti antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain. Misalnya animo fashion yang diikuti oleh masyarakat.
  5. Adanya Hubungan Kausalitas, yakni korelasi timbal balik satu sama lain. Hubungan ini bisa mengakibatkan kontroversi, kekacauan sementara, dan juga perubahan struktur masyarakat.

E. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Adanya karaktertistik diantara masyarakat yang heterogen menimbulkan adanya beberapa bentuk social change. Berikut ini beberapa bentuk perubahan sosial yang ada di masyarakat.

1. Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi

Bentuk ini dibedakan berdasarkan cepat lambatnya perubahan sosial. Terdapat dua bentuk umum yakni perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat. Dalam istilah sosiologi kedua bentuk ini dikenal dengan revolusi dan evolusi.

a. Perbuahan Evolusi

merupakan perubahan-perubahan sosial yang terjadi secara lambat, dalam waktu yang cukup usang dantanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ini terjadi mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yakni sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Itu artinya, perubahan sosial terjadi jawaban dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna beradaptasi terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat dalam waktu tertentu.

Contoh: perubahan sosial dari masyarakat berburu kemudian menetap, selanjutnya menuju ke masyarakat meramu.

Soerjono Soekanto beropini bahwa ada 3 teori yang menjelaskan perihal evolusi, yaitu:
  • Unilinier theories of evolution, menyebutkan bahwa insan dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan hingga pada tahap yang sempurna.
  • Universal theory of Evolution, menyebutkan bahwa perkembangan masyarakat tidak harus melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini beropini bahwa kebudayaan insan sudah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
  • Multilined theories of evolution, menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.

b. Perubahan Revolusi

merupakan perubahan yang terjadi secara cepat dan tidak ada kehendak atau pencerahan sebelumnya. Perubahan revolusi secara sosiologis sanggup diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat.

Di dalam revolusi, peruabahan bisa terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, dimana sering kali dimulai denganketegangan atau konflik dalam badan masyarakat yang bersangkutan.

Revolusi tidak sanggup terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi, perubahan revolusi bisa berlangsung dengan memenuhi beberapa syarat dibawah ini.
  • Adanya impian umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus timbul perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus timbul rasa impian untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
  • Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap bisa memimpin masyarakat itu.
  • Seorang pemimpin harus bisa menampung keinginan-keinginan tersebut, kemudian dirumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan kegiatan dan arah bagi geraknya masyarakat.
  • Pemimpin juga haru bisa memperlihatkan suatu tujuan pada masyarakat. Dengan artian bahwa tujuan tersebut bersifat nyata dan sanggup dilihat oleh masyarakat. Selain itu, dibutuhkan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya, perumusan sesuatu ideologi tersebut.
  • Mesti ada momentum untuk revolusi, yakni suatu ketika di mana saja segala kondisi dan faktor yaitu baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Jika momentum (pemilihan waktu yang pas) yang dipilih salah, maka revolusi bisa gagal.

2. Perubahan Direncanakan Dan Tidak Direncanakan

a. Perubahan yang direncanakan

merupakan perubahan-perubahan yang telah diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu, oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.

Pihak yang menginginkan terjadinya perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang menerima kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Oleh lantaran itu, perubahan yang direncanakan selalu berada di bawah pengendalian dan pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan bersiklus bisa disebut dengan perubahan dikehendaki.

Contoh: untuk mengurangi angka janjkematian belum dewasa jawaban polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN). Contoh lainnya, untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan kegiatan keluarga berencana (KB).

b. Perubahan yang tidak direncanakan

merupakan perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Karena tidak dikehendaki dan terjadi diluar jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.

Oleh lantaran itu, perubahan ini sangat sulit untuk ditebak kapan dan dimana akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjau, Kalimantan Barat.

Penyebab timbulnya banjir lantaran pembukaan lahan yang tidak memerhatikan kelestarian lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukuman masyarakat terendam air dan mengharuskan warganya mencari pemukiman baru.

3. Perubahan Berpengaruh Besar Dan Berpengaruh Kecil

a. Perubahan Berpengaruh Besar

perubahan sanggup dikatakan mempunyai efek besar apabila perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, korelasi kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat.

Seperti halnya pada perubahan masyarakat agraris menjadi masyarakat industrialisasi. Perubahan ini akan memperlihatkan efek besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian.

b. Perubahan Berpengaruh Kecil

merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada strukur sosial yang tidak membawa efek pribadi atau berarti bagi masyarakat.

Contoh: perubahan mode pakaian dan mode rambut.

Perubahan-perubahan di atas tidak membawa efek yang besar dalam masyarakat lantaran tidak mengubah perubahan-perubahan pada forum kemasyarakatan homolis.

F. Faktor Perubahan Sosial

Social change biasanya terjadi jawaban adanya beberapa faktor, faktor ini dibagi menjadi dua potongan yakni faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

Merupakan faktor perubahan yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri.
Contoh:
  1. Perubahan aspek demografi (berkurang atau bertambahnya penduduk).
  2. Konflik yang terjadi antar kelompok masyarakat.
  3. Terjadinya gerakan sosial atau pemberontakan revolusi secara cepat.
  4. Timbulnya penemuan yang baru, seperti:
    • Discovery, alat, inspirasi atau hal gres yang sebelumnya belum pernah ditemukan.
    • Invention, penyempurnaan dari penemuan sebelumnya.
    • Inovation, penerapan inspirasi untuk menggantikan atau melengkapi inspirasi yang sudah ada.

2. Faktor Eksternal

Merupakan faktor perubahan yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri. Faktor ini bisa terwujud apabila:
  1. Adanya efek dari kebudayaan lain, meliputi proses difusi atau penyebaran unsur kebudayaan, akulturasi atau kontak kebudayaan, pencampuran, dan perkawinan budaya.
  2. Terjadi konflik bahkan perang dengan negara lain.
  3. Perubahan alam, contohnya peristiwa alam.

Murdock beropini bahwa fenomena yang menjadi faktor penyebab timbulnya perubahan sosial, yaitu:
  1. Pengurangan atau pertambahan jumlah penduduk.
  2. Perubahan geografis.
  3. Perpindahan ke lingkungan yang baru.
  4. Interaksi dengan budaya lain.
  5. Pengaruh sosial dan alam.
  6. Kematian dan kelahiran seorang pemimpin.
  7. Inovasi (penemuan).

3. Faktor Penghambat

Ada beberapa faktor yang bisa menghambat terjadinya perubahan sosial, diantaranya:
  1. Hubungan yang terjadi kurang intensif dengan masyarakat lain.
  2. Perkembangan IPTEK yang lambat.
  3. Sifat masyarakat yang masih tradisional.
  4. Ada beberapa kepentingan yang tertanam berpengaruh di dalam masyarakat.
  5. Prasangka negatif dengan penemuan atau hal-hal yang baru.
  6. Rasa takut kalau terjadi perubahan di dalam masyarakat.
  7. Hambatan ideologis (adanya ideologi yang berpengaruh di suatu masyarakat).
  8. Pengaruh adat, budaya dan kenbiasaan.

G. Dampak Perubahan Sosial

Perubahan sosial tentunya membawa dampak bagi masyarakat, baik itu positif atau negatif.
  • Dampak Positif, yang bisa dirasakan dari perubahan sosial yakni peningkatan taraf pendidikan contohnya ilmu pengetahuan serta teknologi.
  • Dampak Negatif, yang bisa dirasakan dari perubahan sosial yaitu perubahan susila istiadat dalam satu suku atau bangsa sehingga jati diri bangsa itu sendiri lambat laun akan luntur dan menghilang.

H. Contoh Perubahan Sosial


lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mensugesti sistem sosialnya Perubahan Sosial: Pengertian, Teori, Bentuk, Ciri, Faktor, Materi dan Contoh

Salah satu teladan paling gampang dari perubahan sosial yang terjadi di masyarakat yaitu pada bidang pendidikan.

Zaman dahulu orang berguru untuk menerima ilmu harus tiba ke sekolah, kini orang bisa berguru dimana saja lewat internet tanpa harus pergi ke sekolah.

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai pengertian, teori, bentuk, ciri, faktor, materi dan teladan perubahan sosial. Sebagai mahluk sosial kita harus siap dengan perubahan-perubahan sosial yang terjadi, dan tak ada salahnya untuk mendapatkan keterbukaan perubahan zaman. Semoga artikel ini bermanfaat dan terimakasih sudah berkunjung.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/perubahan-sosial.html
https://www.yuksinau.id/perubahan-sosial


Sumber https://bacacoding.blogspot.com/