Macam-Macam Dispersi Koloid
Macam-Macam Dispersi Koloid
Apabila setengah sendok teh gula pasir dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk, maka partikel gula tidak tampak lagi dan adonan menjadi jernih. Meskipun adonan itu didiamkan, gula dan air tidak terpisah. Campuran itu disebut larutan sejati. Dalam larutan sejati, partikel-partikel gula terpisah menjadi ukuran molekul yang sangat kecil, yaitu kurang dari 10–7 sentimeter. Partikel gula dan air tidak sanggup dibedakan alasannya ialah larutan tersebut bercampur homogen dan tidak sanggup dipisahkan dengan cara penyaringan.
Kemudian, kalau setengah sendok teh pasir yang higienis dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk, maka sanggup diamati dengan terang bahwa pasir dan air akan terpisah sesudah didiamkan beberapa saat. Campuran itu disebut suspensi kasar. Lama pemisahan adonan tersebut bergantung pada besar kecilnya partikel pasir. Makin besar ukuran partikel pasir, makin cepat terjadi pemisahan dan terbentuk endapan.
Ukuran partikel suspensi bergairah lebih dari 10–5 sentimeter. Oleh alasannya ialah ukuran partikel besar, maka adonan itu sanggup dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara penyaringan. Butir-butir pasir tertahan di atas kertas saring, sedangkan air menerobos melalui pori-pori kertas saring dan keluar dari corong. Suspensi bergairah merupakan adonan heterogen. Apabila setengah sendok teh sabun bubuk dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk hingga seluruh butiran sabun bubuk hilang, maka terlihat adonan keruh merata dan sabun tidak terpisah lagi dengan air.
Sabun dan air tidak sanggup dipisahkan dengan cara penyaringan. Campuran itu disebut sistem koloid atau dispersi koloid. Kata koloid diambil dari bahasa Yunani yaitu kolla artinya lem (glue) dan oidos artinya ibarat yang pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham pada tahun 1861.
Sistem koloid ialah adonan antara adonan homogen dan adonan heterogen. Diameter partikel koloid lebih besar daripada partikel larutan sejati, tetapi lebih kecil daripada partikel suspensi kasar. Partikel koloid memiliki diameter lebih besar daripada 10–7 cm dan lebih kecil daripada 10–5 cm atau antara 1–100 nm (1 nm = 10–9 m = 10–7 cm).
Partikel koloid sanggup menembus pori-pori kertas saring tetapi tidak sanggup menembus selaput semipermeabel.
Partikel-partikel yang tersebar dalam sistem disperse koloid disebut fase terdispersi dan mediumnya disebut medium pendispersi. Ukuran diameter partikel-partikel koloid lebih besar daripada diameter partikel larutan sejati tetapi lebih kecil daripada partikel suspensi kasar, yaitu sebesar 10–7 cm–10–5 cm.
Ukuran partikel koloid
Untuk lebih terang melihat perbedaan antara sistem koloid dengan larutan dan suspensi, marilah kita perhatikan tabel di bawah ini.
Thanks For Visiting !
Apabila setengah sendok teh gula pasir dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk, maka partikel gula tidak tampak lagi dan adonan menjadi jernih. Meskipun adonan itu didiamkan, gula dan air tidak terpisah. Campuran itu disebut larutan sejati. Dalam larutan sejati, partikel-partikel gula terpisah menjadi ukuran molekul yang sangat kecil, yaitu kurang dari 10–7 sentimeter. Partikel gula dan air tidak sanggup dibedakan alasannya ialah larutan tersebut bercampur homogen dan tidak sanggup dipisahkan dengan cara penyaringan.
Kemudian, kalau setengah sendok teh pasir yang higienis dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk, maka sanggup diamati dengan terang bahwa pasir dan air akan terpisah sesudah didiamkan beberapa saat. Campuran itu disebut suspensi kasar. Lama pemisahan adonan tersebut bergantung pada besar kecilnya partikel pasir. Makin besar ukuran partikel pasir, makin cepat terjadi pemisahan dan terbentuk endapan.
Ukuran partikel suspensi bergairah lebih dari 10–5 sentimeter. Oleh alasannya ialah ukuran partikel besar, maka adonan itu sanggup dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara penyaringan. Butir-butir pasir tertahan di atas kertas saring, sedangkan air menerobos melalui pori-pori kertas saring dan keluar dari corong. Suspensi bergairah merupakan adonan heterogen. Apabila setengah sendok teh sabun bubuk dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk hingga seluruh butiran sabun bubuk hilang, maka terlihat adonan keruh merata dan sabun tidak terpisah lagi dengan air.
Sabun dan air tidak sanggup dipisahkan dengan cara penyaringan. Campuran itu disebut sistem koloid atau dispersi koloid. Kata koloid diambil dari bahasa Yunani yaitu kolla artinya lem (glue) dan oidos artinya ibarat yang pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham pada tahun 1861.
Sistem koloid ialah adonan antara adonan homogen dan adonan heterogen. Diameter partikel koloid lebih besar daripada partikel larutan sejati, tetapi lebih kecil daripada partikel suspensi kasar. Partikel koloid memiliki diameter lebih besar daripada 10–7 cm dan lebih kecil daripada 10–5 cm atau antara 1–100 nm (1 nm = 10–9 m = 10–7 cm).
Partikel koloid sanggup menembus pori-pori kertas saring tetapi tidak sanggup menembus selaput semipermeabel.
Campuran air dan gula membentuk larutan homogeny yang disebut larutan sejati. Air dan pasir membentuk adonan heterogen yang disebut suspensi kasar. Sedangkan larutan sabun memiliki sifat antara homogen dan heterogen yang disebut sistem koloid atau dispersi koloid. Dispersi koloid, yaitu suspensi dari partikel-partikel yang sangat halus yang tersebar merata dalam suatu medium.
Partikel-partikel yang tersebar dalam sistem disperse koloid disebut fase terdispersi dan mediumnya disebut medium pendispersi. Ukuran diameter partikel-partikel koloid lebih besar daripada diameter partikel larutan sejati tetapi lebih kecil daripada partikel suspensi kasar, yaitu sebesar 10–7 cm–10–5 cm.
Ukuran partikel koloid
Untuk lebih terang melihat perbedaan antara sistem koloid dengan larutan dan suspensi, marilah kita perhatikan tabel di bawah ini.
Thanks For Visiting !