Cara Budidaya Ikan Di Waduk
Ikan konsumsi semakin hari semakin diminati masyarakat. Data dinas perikanan DIY memperlihatkan tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat setiap tahunnya. Berbagai kelebihan protein ikan serta kesadaran masyarakat perihal pentingnya mengkonsumsi ikan menjadi penyebab tingginya usul ikan konsumsi di pasaran. Ikan diketahui memiliki kandungan asam amino lengkap, terdapat asam amino esensial yang tidak terdapat pada protein hewani lainnya, bisa mencegah aterosklerosis serta bisa mencerdaskan otak sehingga baik dikonsumsi oleh ibu yang menyusui serta belum dewasa dalam masa perkembangan.
Meskipun demikian sampai dikala ini produksi ikan konsumsi di beberapa tempat masih belum bisa mencukupi usul pasar. Permintaan ikan konsumsi yang besar ini sanggup menjadi peluang perjuangan yang belum banyak disadari masyarakat. Banyak lahan yang gotong royong sanggup dipakai untuk perjuangan perikanan namun belum dimanfaatkan optimal. Waduk dan bendungan sebagai tempat penampungan air untuk irigasi termasuk perairan terbuka yang sanggup dimanfaatkan untuk acara budidaya ikan. Salah satu cara memanfaatkan perairan terbuka untuk kepentingan budidaya ikan ialah dengan menciptakan budidaya ikan sistem karamba jaring apung (KJA). Biaya yang ditanamkan dalam budidaya ikan dengan metode ini terutama dipakai untuk pembuatan karamba jaring apung, penyediaan benih ikan serta pakan.
Sistem karamba memperlihatkan laba tersendiri alasannya biaya sewa penggunaan lahan bisa ditekan atau bahkan tidak perlu menyewa lahan, adanya perairan yang luas sehingga kadar amonia dalam perairan bisa ditekan serta tersedianya pakan alami. Amonia biasanya menjadi hambatan dalam acara budidaya yang sanggup mengganggu kesehatan ikan atau bahkan bisa mematikan. Kadar amonia yang tinggi umumnya terdapat pada bak budidaya yang tidak memiliki sirkulasi air yang baik atau bak sistem tertutup. Kadar amonia yang tinggi tersebut dalam perairan bisa berasal dari limbah budidaya yang berupa kotoran ikan serta berasal dari sisa pakan yang tidak termakan. Sisa pakan akan mengendap di dasar perairan dan akan meracuni ikan budidaya. Namun untuk perairan yang luas (terbuka) limbah amonia yang dihasilkan akan segera tercampur dengan lingkungan sehingga kadarnya menurun atau tidak ada.
Budidaya ikan sistem KJA di waduk dan bendungan pada umumnya dilakukan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat yang terlibat terutama masyarakat pedesaan disekitar lokasi. Namun demikian sampai dikala ini pemanfaatan beberapa waduk dan bendungan dalam acara budidaya ikan sistem KJA belum optimal. Ikan yang sering dibudidayakan pada perairan waduk atau bendungan ialah ikan nila (Oreochromis niloticus). Ikan nila dipilih alasannya termasuk jenis ikan irit penting yang cukup disukai masyarakat, gampang dibudidayakan serta memiliki harga jual yang relatif stabil. Persiapan perjuangan budidaya ikan sistem karamba jaring apung meliputi
a. Perhitungan ekonomi perjuangan budidaya karamba jaring apung (analisis usaha)
b. Desain karamba, serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembuatan karamba
c. Karakteristik kultivar yang mungkin di kembangkan pada sistem teknologi budidaya jaring apung.
d. Teknik derma dan takaran pakan
e. Teknik sampling dan pengukuran pertumbuhan ikan.
Pendampingan dan pembinaan budidaya dibutuhkan biar masyarakat di sekitar waduk atau bendungan mengetahui dan menguasai Sistem Budidaya Ikan sistem karamba jaring apung yang sanggup dipakai sebagai alternatif mata pencaharian tambahan. Melalui acara tersebut diharapkan masyarakat sanggup memperoleh laba ekonomi sehingga sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa datang. Usaha budidaya KJA diharapkan sanggup menjadi mata pencaharian alternatif dengan memanfaatkan potensi lokal yang selama ini belum dioptimalkan.
Meskipun demikian sampai dikala ini produksi ikan konsumsi di beberapa tempat masih belum bisa mencukupi usul pasar. Permintaan ikan konsumsi yang besar ini sanggup menjadi peluang perjuangan yang belum banyak disadari masyarakat. Banyak lahan yang gotong royong sanggup dipakai untuk perjuangan perikanan namun belum dimanfaatkan optimal. Waduk dan bendungan sebagai tempat penampungan air untuk irigasi termasuk perairan terbuka yang sanggup dimanfaatkan untuk acara budidaya ikan. Salah satu cara memanfaatkan perairan terbuka untuk kepentingan budidaya ikan ialah dengan menciptakan budidaya ikan sistem karamba jaring apung (KJA). Biaya yang ditanamkan dalam budidaya ikan dengan metode ini terutama dipakai untuk pembuatan karamba jaring apung, penyediaan benih ikan serta pakan.
Sistem karamba memperlihatkan laba tersendiri alasannya biaya sewa penggunaan lahan bisa ditekan atau bahkan tidak perlu menyewa lahan, adanya perairan yang luas sehingga kadar amonia dalam perairan bisa ditekan serta tersedianya pakan alami. Amonia biasanya menjadi hambatan dalam acara budidaya yang sanggup mengganggu kesehatan ikan atau bahkan bisa mematikan. Kadar amonia yang tinggi umumnya terdapat pada bak budidaya yang tidak memiliki sirkulasi air yang baik atau bak sistem tertutup. Kadar amonia yang tinggi tersebut dalam perairan bisa berasal dari limbah budidaya yang berupa kotoran ikan serta berasal dari sisa pakan yang tidak termakan. Sisa pakan akan mengendap di dasar perairan dan akan meracuni ikan budidaya. Namun untuk perairan yang luas (terbuka) limbah amonia yang dihasilkan akan segera tercampur dengan lingkungan sehingga kadarnya menurun atau tidak ada.
Budidaya ikan sistem KJA di waduk dan bendungan pada umumnya dilakukan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat yang terlibat terutama masyarakat pedesaan disekitar lokasi. Namun demikian sampai dikala ini pemanfaatan beberapa waduk dan bendungan dalam acara budidaya ikan sistem KJA belum optimal. Ikan yang sering dibudidayakan pada perairan waduk atau bendungan ialah ikan nila (Oreochromis niloticus). Ikan nila dipilih alasannya termasuk jenis ikan irit penting yang cukup disukai masyarakat, gampang dibudidayakan serta memiliki harga jual yang relatif stabil. Persiapan perjuangan budidaya ikan sistem karamba jaring apung meliputi
a. Perhitungan ekonomi perjuangan budidaya karamba jaring apung (analisis usaha)
b. Desain karamba, serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembuatan karamba
c. Karakteristik kultivar yang mungkin di kembangkan pada sistem teknologi budidaya jaring apung.
d. Teknik derma dan takaran pakan
e. Teknik sampling dan pengukuran pertumbuhan ikan.
Pendampingan dan pembinaan budidaya dibutuhkan biar masyarakat di sekitar waduk atau bendungan mengetahui dan menguasai Sistem Budidaya Ikan sistem karamba jaring apung yang sanggup dipakai sebagai alternatif mata pencaharian tambahan. Melalui acara tersebut diharapkan masyarakat sanggup memperoleh laba ekonomi sehingga sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa datang. Usaha budidaya KJA diharapkan sanggup menjadi mata pencaharian alternatif dengan memanfaatkan potensi lokal yang selama ini belum dioptimalkan.
Sumber https://carabudidayaikanku.blogspot.com/