Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Budidaya Ikan Ramirezi

Mikrogeophagus ramirezi merupakan salah satu jenis ikan cichlid yang sangat cantic dan menarik namun peminatnya di Indonesia masih kurang popular. Ikan ini yaitu jenis ikan omnivora dan tergolong ikan pemalu. Ikan ini sangat gemar bersembunyi di dalam lubang sehingga memerlukan kawasan persembunyian dalam wadah kalau ingin memelihara ikan ini. Ikan ini mempunyai ukuran badan maksimal sekitar 6 cm.

Meskipun ikan ini pada umumnya tenang untuk ikan lain, ramirezi sanggup sangat berangasan pada ikan selain dari spesies mereka. Induk ramirezi sanggup menjadi pelindung benih ikan yang sangat galak bahkan akan sering melawan ikan yang berniat untuk mengganggu yang jauh lebih besar sekalipun.

Jika Anda berniat memeliharanya sebaiknya ikan ini dipelihara di dalam akuarium yang mempunyai kapasitas minimal 5 galon. Dengan pencahayaan yang tidak terlalu terperinci alasannya yaitu ikan ini menyukai kawasan yang redup. Ramirezi yaitu ikan yang pendamai sehingga tidak dilema kalau digabung dengan ikan lain. Namun, hindari untuk menggabungkannya dengan ikan lain yang cukup berangasan alasannya yaitu ramirezi tergolong ikan yang cukup pemalu dan bahagia bersembunyi.

Proses pemijahan biasanya sanggup dilakukan pada akuarium yang berukuran 40×40 dengan kedalaman 25–30 cm, atau pada bak semen dengan kedalaman 30–50 cm. Ketika proses pemijahan dilakukan ikan harus diberikan substrat untuk menempelnya telur, subsrat berupa benda keras ibarat pipa PVC atau keramik lantai. Sebelum proses pemijahan akuarium dianjurkan untuk dibersihkan terlebih dahulu. Jika memakai bak semen, maka bak harus dikeringkan dulu selama dua hari sebelum proses pemijahan dilakukan.

Pemijahan sanggup dilakukan secara massal dengan perbandingan jantan dan betina 1:1. Air untuk pemijahan agak asam, sekitar pH 6,5. Induk jantan ditandai dengan warna badan sangat cerah dan sirip sedikit lebih panjang. Sementara induk betina yang siap berpijah ditandai dengan perutnya tampak gendut.

Sarang sanggup dibentuk dari pot bunga yang dimiringkan atau cuilan paralon. Telur akan disembunyikan dalam sarang melalui lubang kecil. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 2–3 hari. Larva yang menetas akan berenang cepat. Pakan larva tersebut berupa infusoria, rotifera, ataupun kutu air halus atau saring. Larva tersebut biasanya diasuh induknya sampai 15 hari. Setelah 15 hari, belum dewasa ikan dipisahkan dari induknya. Perawatan selanjutnya dengan sumbangan kutu air saring atau cacing sutera. Pakan buatan berupa pelet halus pun sanggup diberikan. Ikan untuk induk harus sudah berumur enam bulan. Sementara ukuran mulai sanggup dijual yaitu 2,5 cm dengan waktu pemeliharaan 3–4 bulan.


Sumber https://carabudidayaikanku.blogspot.com/