Diary Dadakan : Antara Aku, Pengawas Ujian, Dan Garnier
Aku masih ingat insiden ini terjadi. Saat itu saya sedang mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Pada waktu itu semua penerima telah siap mengerjakan soal tes itu. Aku tidak akan bercerita wacana soal itu. Karena kalian semua sudah pada tahu jikalau soal tes nya memang aje gile.
Yang perlu kalian pertama tahu, semua penerima ujian diperlukan membawa kartu identitas, entah itu KTP, SIM, Kartu OSIS, Kartu Ujian, pokoknya yang penting ada nama dan foto kamu.
Di menit2 pertengahan sewaktu saya mengerjakan soal tes masuk, pengawas ujian di ruanganku berkeliling menanyakan kartu identitas, yah gunanya sih semoga gak ada yang curang misal pake Joki ataupun alien yang dating dari masa depan. Aku sih damai saja lha wong saya bawa identitasku bekas Kartu Ujian Nasional SMA.
Singkat dongeng tibalah di bangkuku, pengawas menanyakan kartu identitasku.
Pengawas : “Maaf dek, sanggup diperlihatkan kartu identitasnya?”
Aku : “Oh ini Pak.” (aku menyerahkan bekas kartu ujian nasionalku)
lalu Pengawas mulai melihat kartuku sambil sesekali melihatku yang sedang mengerjakan soal. Pengawas itu tidak beranjak dari tempatku, saya mulai deg degan. Apakah mungkin gak sanggup pake bekas kartu ujian? Tapi kulihat tadi didepan sebelum saya banyak yang memakai kartu Ujian nasional mereka, atau mungkin kartu ujianku beda? Atau saya salah mengambil daerah duduk yang seharusnya ini bukan daerah duduk ujian masukku. Ah pusing!! Kemudian pengawas bertanya kepadaku,
Pengawas : “Maaf ini kok kau wajahnya beda sih dengan yang ada di kartu identitas? Kamu Joki ya? Wah ancaman ini, ini dilema besar. Coba anda jelaskan!
Jujur saya tambah deg-degan, masa iya sih saya salah bawa kartu ujian yang bukan tempatku. Setelah itu saya cek kartu ujianku dan ternyata memang benar, itu benar-benar punyaku. Please saya gak geblek2 amat. Aku lega tapi resah juga waduh mau jawab apa ini, masa ngeyel sih. Ntar malahan saya diusir dari ruangan. Entah dari mana dan kapan saya sanggup wangsit buat jawab tuh intrograsi dari pengawas.
Aku : “Iya pak, ini benar-benar saya dan dan ini benar-benar kart saya.
Pengawas : "Tapi kok mukanya beda?"
Aku : "Oh dulu waktu saya foto buat kartu ujian saya belum pake Garnier"
Pengawas itu melongo mukanya memerah sambil tertawa mingkem dan beranjak dari tempatku. Aman, entah apa yang harus kulakukan, senangkah atau jengkelkah dengan garnier lantaran sudah merubah wajahku.