Hiv Aids Lengkap: Arti, Sejarah, Cara Kerja, Struktur Sel , Penyebaran Dan Pengobatan
Selamat tiba pembaca di . Selamat tiba Bulan Desember, bulan yang menjadi pengingat dunia perihal HIV AIDS, tepatnya tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia.
Pada kesempatan kali ini, saya memaparkan artikel perihal HIV AIDS kepada pembaca sekalian mulai dari Sejarah, Penyebaran, Cara Kerja, Struktur Sel, Penyebaran / Kasus-kasus di dunia dan Pengobatan perihal HIV AIDS. Pemaparan yang cukup panjang ini bersumber pada acuan yang sanggup pembaca ketahui di simpulan artikel ini. Selamat membaca ya.Lebih dari satu kala yang kemudian di Kamerun, tepatnya sekitar tahun 1908, seorang pemburu membawa buaruannya berupa simpanse dengan anak panah yang menancap. Selainmengambil daging, pemuburu juga mengambil darah unntuk dikonsumsi secara langsung. Dan pada ketika itu, virus yang tidak dikenal "menyusup" ke dalam badan pembeuru tersebut. Dengan kata lain, virus tersebut melompat dari satu spesies ke spesies lain. Jadi, dari sinilah mulai kisah perihal AIDS.
Kisah dari pemburu hanya teori, tapi itu dianggap salah satu skenario yang paling masuk logika bagaimana virus Simian Immunodeficiency melompat dari Simpanse ke Manusia dan menjadi disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 36.700.000 orang hidup dengan HIV pada simpulan 2016.
Seperti semua virus, HIV bermutasi , dan ia melakukannya dengan laju yang konstan. Para ilmuwan sanggup memakai data mutasi ini untuk melacak sejarah dan kemajuan dari virus. Karena kemiripan akrab HIV untuk Simian Immunodeficiency Virus, peneliti memastikan bahwa HIV berasal sebagai virus yang dibawa oleh simpanse. Melalui proses yang melelahkan dengan mengambil sampel tinja simpanse di seluruh Afrika dan mengukur tingkat mutasi dalam virus, mereka menemukan wilayah yang simpansenya terserang Simian Immonodeficiency Virus, -SIV, yaitu suatu tempat terpencil di Kamerun.Apa yang mungkin terjadi berikutnya yakni bahwa pemburu yang terpapar HIV secara tidak sadar juga menginfeksi orang lain melalui kontak seksual. Virus ini kemudian berpindah-pindah menjangkit ke banyak orang dari kota ke kota hingga mencapai Leopoldville, yang kini berjulukan Kinshasa, ibukota Republik Demokratik Kongo. Virus HIV ini menjangkit penduduk Kinshasa secara hebat antara tahun 1920 dan 1950-an. Para pejabat kolonial Belgia yang sedang melaksanakan kampanye perawatan medis dengan jarum suntik sanggup dipakai kembali andil dalam menyebarkan virus dengan lebih cepat mewabah ke penduduk di sana.
Pada tahun 1960, pejabat kolonial Belgia meninggalkan Kongo menuju Haiti yang terdiri sebagian besar dari komunitas medis dari Kinshasa. Sama ibarat di Kinshasa, penggunakan jarum suntik yang berulang membantu penyebaran HIV di Haiti sebab setidaknya satu dari mereka terserang HIV. Ada juga klinik penyumbang darah yang memakai jarum yang sanggup dipakai kembali, klinik tersebut ikut andil menyebarkan penyakit melalui Port-au-Prince, dan, sekitar tahun 1969, sebagian dari plasma darah yang terinfeksi membuat jalan ke AS untuk dipakai di rumah sakit atau klinik. Sesampai di sana, menyebar di kalangan pengguna narkoba melalui jarum bersama dan kalangan laki-laki gay melalui kontak seksual [sumber: Lynch ].
Virus, kemudian dinamai human immunodeficiency virus (HIV), yang menjadikan kondisi mematikan yang dikenal sebagai sindrom defisiensi auto-imun (AIDS). Pada 2017, diperkirakan 35 juta orang telah meninggal sebab AIDS di seluruh dunia [sumber: WHO ]. Namun, berkat peningkatan terapi dan tindakan pencegahan, jumlah maut dan bisul gres telah menurun tajam semenjak memuncak pada tahun 2005.
HIV sanggup ditularkan melalui aneka macam cairan badan dari orang yang terinfeksi.
AIDS telah menginfeksi dan membunuh begitu banyak orang sebab cara kerjanya. Mari kita lihat beberapa hal yang membuat penyakit ini sangat ancaman luar biasa.
HIV sanggup ditularkan melalui aneka macam cairan badan dari orang yang terinfeksi, ibarat darah, air susu ibu, air mani dan cairan vagina. Tetapi individu tidak sanggup terinfeksi melalui kontak biasa ibarat memeluk, berjabat tangan, atau menyebarkan masakan atau air.
Namun, seseorang bisa menularkan selama satu dekade atau lebih sebelum tanda-tanda penyakit menjadi terang pada badan yang tertular. Dan dalam dekade itu, pembawa HIV berpotensi sanggup menginfeksi puluhan orang, yang masing-masing sanggup menginfeksi puluhan lainnya, dan seterusnya.
HIV menyerang sel-sel sistem kekebalan badan insan dan memprogram ulang mereka untuk menjadi "pabrik" yang memproduksi HIV. Tanpa pengobatan, jumlah sel kekebalan dalam badan menjadi berkurang. Setelah AIDS menjangkit, seseorang rentan terhadap aneka macam bisul yang berbeda sebab HIV telah melemahkan sistem kekebalan badan ke titik di mana ia tidak bisa lagi melawan secara efektif.
Bahkan, HIV tidak hanya menginvasi dan melemahkan sistem kekebalan badan - sistem yang biasanya melindungi badan dari virus - juga sanggup menghancurkannya. HIV juga telah memperlihatkan kemampuan untuk bermutasi, yang membuat obat untuk virus tersebut sangat sulit. Setelah virus menghancurkan dan merusak fungsi sel-sel kekebalan tubuh, orang yang terinfeksi secara sedikit demi sedikit menjadi immunodefisiensi.
Orang menularkan HIV melalui sesuatu yang sangat spesifik dari cairan badan seperti: darah, air mani, cairan pra-mani, cairan rektal, cairan vagina dan air susu ibu. Virus masuk dengan kontak pribadi antar jaringan cairan-cairan tersebut, yaitu cairan pendonor virus dan cairan peserta virus atau pribadi disuntik dengan jarum.
Berikut yakni daftar cara di mana HIV sanggup ditularkan:
- Melalui kontak seksual
- Melalui menyebarkan jarum infus yang telah terkontaminasi
- Dari ibu yang terinfeksi kepada anaknya selama kehamilan atau kelahiran
- Melalui transfusi darah (ini jarang terjadi di negara-negara di mana darah diskrining untuk antibodi HIV)
- HIV juga sanggup ditularkan dari ibu ke bayi selama menyusui . Namun risiko bentuk transmisi sangat kecil sehingga Organisasi Kesehatan Dunia kini merekomendasikan bahwa ibu HIV-positif terus menyusui bayinya sebab manfaat kesehatan yang luar biasa dari ASI ini. [sumber: WHO ].
HIV sebetulnya yakni virus yang lemah, dalam arti tidak sanggup bertahan hidup di luar badan manusia. HIV tidak ditularkan melalui udara. Tidak ibarat virus influenza dari kontak permukaan dengan, misalnya, gagang pintu. Sehingga kemungkinan penularan dalam lingkungan tidak terjadi. Sejauh ini tidak ada masalah yang tercatat. [sumber: Aidsmap ].
Karena informasi yang salah perihal bagaimana HIV sanggup ditularkan, penting untuk mengetahui bahwa virus HIV tidak ditularkan melalui :
- Air liur, air mata dan keringat : air liur dan air mata mengandung hanya sejumlah kecil virus, dan para ilmuwan belum terdeteksi HIV apapun dalam keringat dari orang yang terinfeksi.
- Serangga: Studi memperlihatkan tidak ada bukti penularan HIV melalui serangga pengisap darah. Hal ini berlaku bahkan di tempat di mana ada banyak masalah AIDS dan populasi besar nyamuk.
- Menggunakan bersama toilet duduk
- Berenang di bak renang yang sama
- Menyentuh, memeluk atau berjabat tangan
- Makan di restoran yang sama
- Duduk di samping seseorang penderit HIV
HIV dan Nyamuk
Salah satu mitos yang paling umum perihal penularan HIV yakni bahwa nyamuk atau serangga pengisap darah lainnya sanggup menginfeksi manusia. Tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim ini. Untuk melihat mengapa nyamuk tidak membantu dalam transmisi HIV, kita sanggup melihat sikap menggigit serangga. Ketika nyamuk menggigit seseorang, ia tidak menyuntikkan darah, entah miliknya sendiri atau dari binatang atau orang-orang yang digigit. Nyamuk tidak menyuntikkan air liur, yang bertindak sebagai pelumas yang memungkinkan untuk penghisapan lebih efektif.Demam kuning dan malaria sanggup ditularkan melalui air liurnya, tetapi HIV tidak berreproduksi pada serangga dan, sebab itu, tidak bertahan di nyamuk untuk waktu yang cukup usang terlebih untuk ditransmisikan dalam air liur. Selain itu, nyamuk biasanya tidak berganti objek (orang) dari satu orang ke orang lain sesudah menelan darah. Serangga perlu waktu untuk mencerna masakan darah sebelum pindah.
Siklus Hidup HIV
Seperti semua virus , HIV juga tidak mempunyai mesin kimia sehingga sel-sel insan gunakan untuk mendukung kehidupan. Jadi, HIV membutuhkan sel inang untuk tetap hidup dan meniru. Untuk mereproduksi, virus membuat partikel virus gres dalam sel inang, dan partikel-partikel membawa virus ke sel-sel baru. Untungnya partikel virus sanggup serapuh ini, sehingga sebetulnya kita bisa menghambat pembiakannya.Virus, termasuk HIV, tidak mempunyai dinding sel atau nukleus. Pada dasarnya, virus ini hanya terdiri dari aba-aba genetik dibungkus dalam cangkang pelindung. Partikel HIV, yang disebut virion, berbentuk bundar dan mempunyai diameter sekitar 1 / 10.000 milimeter atau 0,1 mikrometer.
HIV menginfeksi satu jenis tertentu dari sel sistem kekebalan tubuh. Sel ini disebut sel CD4 + T, sejenis sel darah putih juga dikenal sebagai sel T-helper. Bahkan, virus hanya menargetkan subset dari sel T-helper objek yang telah terkena infeksi. Setelah terinfeksi, sel T-helper bermetamorfosis sel HIV-replikasi. Sel T-helper memainkan tugas penting dalam respon kekebalan tubuh. Ada biasanya 1 juta T-sel per 1 mililiter darah. HIV secara perlahan akan mengurangi jumlah sel-T hingga orang justru mengembangkan jumlah sel HIV penyebab AIDS.
HIV disebut juga retrovirus, yang berarti mempunyai gen yang terdiri dari asam ribonukleat molekul (RNA). Seperti semua virus, HIV bereplikasi di dalam sel inang. Disbeut sebagai retrovirus sebab memakai enzim reverse transcriptase, untuk mengkonversi RNA menjadi DNA [sumber: Lu et al. ].
Srtruktur Dasar Virus
Untuk memahami bagaimana HIV menginfeksi tubuh, mari kita lihat struktur dasar virus:- Amplop virus: ini yakni lapisan luar virus. Terdiri dari dua lapisan molekul lemak, yang disebut lipid. Tertanam dalam amplop virus yakni protein dari sel inang. Ada juga sekitar 72 eksemplar yang disebut env protein, yang menonjol dari permukaan amplop. Env terdiri dari topi yang terbuat dari tiga atau empat molekul yang disebut glikoprotein (gp) 120 dan batang terdiri dari 3-4 molekul gp41.
- P17 protein: protein matriks HIV terletak di antara amplop dan inti. Ini yakni protein struktural yang memainkan peran ganda dalam siklus hidup virus HIV, termasuk replikasi virus dan perakitan partikel. P17 juga bertindak sebagai sitokin virus, zat yang membantu sel-sel berkomunikasi dan bergerak dalam arah tertentu [sumber: Fiorentini et al. ].
- Inti Viral: Di dalam amplop itu juga terdapat inti, yang berisi 2.000 salinan dari P24 protein virus. Protein ini mengelilingi dua untai tunggal RNA HIV, masing-masing berisi salinan sembilan gen virus. Tiga gen ini - gag, pol dan env - mengandung informasi yang diharapkan untuk membuat protein struktural untuk virion baru.
![]() |
HIV menginfeksi satu jenis tertentu dari sel sistem kekebalan tubuh, CD4 + T sel, jenis sel darah putih juga dikenal sebagai sel T-helper. Sumber : Wikimedia Commons |
Binding: Pertama, HIV melekat pada sel kekebalan badan ketika protein virus gp120 mengikat dengan protein CD4 sel T-helper. Inti virus memasuki sel T-helper, dan membran protein virion ini menyatu dengan membran sel.
Transkripsi terbalik: Enzim virus, reverse transcriptase, membuat salinan RNA virus ke dalam DNA.
Integrasi: DNA yang gres dibentuk dibawa ke inti sel oleh enzim, integrase virus, dan mengikat dengan DNA sel. DNA HIV disebut provirus.
Transkripsi: Virus DNA dalam nukleus memisahkan dan membuat messenger RNA (mRNA), memakai enzim sel sendiri. mRNA berisi petunjuk untuk membuat protein virus baru.
Translasi: mRNA dibawa kembali keluar dari inti oleh enzim sel. Virus ini kemudian memakai prosedur pembuatan protein alami sel untuk membuat rantai panjang protein virus dan enzim.
Asembli: RNA dan enzim virus berkumpul di tepi sel. Enzim yang disebut protease memotong polipeptida menjadi protein virus.
Budding: partikel HIV gres menarik keluar dari membran sel dan melepaskan diri dengan sepotong membran sel di sekitar mereka. Dengan cara ini, sel inang tidak hancur.
Virion gres yang direplikasi akan menginfeksi sel-sel T-helper lain dan, jikalau tidak diobati, menjadikan jumlah sel T-helper seseorang perlahan-lahan berkurang. Kurangnya sel T-helper merusak sistem kekebalan tubuh. Jika jumlah sel T-helper seseorang turun di bawah 200 sel per milimeter kubik darah, ia sanggup dianggap terserang AIDS. Jika tidak diobati, orang dengan AIDS mempunyai keinginan hidup tiga tahun [sumber: CDC ].
Infeksi HIV mempunyai tiga tahap dasar. Biasanya berkembang dalam waktu dua hingga empat minggu. Tahap pertama dikenal sebagai bisul HIV akut . Orang yang terinfeksi sanggup mengalami tanda-tanda ibarat dengan flu, termasuk ruam, demam dan sakit kepala. Pada titik ini, virus ini berkembang biak dengan cepat ke seluruh tubuh.
Tahap kedua disebut bisul HIV kronis atau bisul HIV asimtomatik atau latency klinis . Infeksi HIV kronis yang tidak diobati biasanya berkembang menjadi AIDS dalam waktu 10 hingga 12 tahun.
Tahap ketiga dan terakhir dari bisul HIV yakni AIDS itu sendiri, tapi tidak ada yang meninggal sebab AIDS secara khusus. Sebaliknya, orang yang terinfeksi AIDS meninggal dari bisul sebab sistem kekebalan badan telah rusak. Jika tidak diobati, penderita AIDS bisa meminggal dari flu biasa ibarat dari sebab kanker.
Dampak AIDS di Dunia
Pada tahun-tahun sesudah inovasi dan identifikasi HIV / AIDS, sindrom ini menjadi pembunuh yang mengerikan. Mulai pada pertengahan 1990-an, dokter mulai memakai sistem pengobatan gres yang melibatkan antiretroviral dari beberapa obat secara bersamaan. Antiretroviral Therapy, atau ART, tidak sanggup menyembuhkan AIDS; namun mengendalikan replikasi virus, yang memungkinkan sistem kekebalan badan menjadi terpulihkan dan diperkuat. ART telah bermetamorfosis sangat efektif, mengubah AIDS dari penyebab maut menjadi penyakit yang sanggup dikendalikan untuk mengurangi kematian. Bahkan, seseorang yang hidup dengan HIV yang mendapatkan pengobatan yang baik dan hidup gaya hidup sehat bisa hidup normal [sumber: The Body ].Tiga juta orang meninggal sebab AIDS setiap tahun pada tahun 2005, dan 12 tahun kemudian, jumlah itu turun menjadi 1 juta. Pada 2017, jumlah orang yang hidup dengan HIV melayang sempurna di bawah 37 juta, namun jumlah bisul gres telah menurun dari 39 persen antara tahun 2000 dan 2016. Dan maut terkait HIV turun sepertiga selama yang sama periode sebagian berkat sistem ART. Hari ini 54 persen dari orang cukup umur dan 43 persen belum dewasa yang hidup dengan HIV sedang mendapatkan obat ART seumur hidup [sumber: WHO ].
Namun, perawatan ART ketika ini masih kurang ideal. ART sanggup mempunyai imbas samping jangka panjang ibarat peradangan kronis yang menjadikan kerusakan organ dan penuaan dini [sumber: Groopman ]. ART juga mahal, sehingga sulit untuk memperpanjang pengobatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah secara umum atau kepada orang-orang di negara-negara dengan infrastruktur medis terbelakang. Karena sebagian besar masalah AIDS kasusnya masih bertahan di beberapa negara termiskin di dunia, ini yakni problem serius.
Menurut WHO, dari lebih dari 36 juta orang diperkirakan hidup dengan HIV pada 2017, 25,6 juta orang tinggal di wilayah Afrika, dan tempat juga menyumbang hampir dua pertiga dari total global bisul HIV baru. Faktor lain yakni bahwa peneliti memperkirakan hanya 70 persen orang dengan HIV sebetulnya menyadari status mereka.[sumber: WHO ].
HIV yakni virus laten, yang berarti bahwa tidak hanya bertahan selama bertahun-tahun di dalam badan insan sebelum berkembang menjadi full-blown AIDS, tetapi juga sanggup bersembunyi ketika seorang pasien mendapatkan pengobatan. Hal ini membuat sangat sulit untuk memberantasnya. Bahkan, hanya satu orang di dunia ini diketahui telah sepenuhnya sembuh dari HIV. Para ilmuwan sedang mempelajari kasusnya untuk lebih memahami bagaimana pengobatan lain yang mungkin sanggup dilakukan.
Pencegahan yakni obat terbaik. Mereka yang berada pada risiko tinggi tertular HIV / AIDS sanggup mengambil pil yang disebut pre-exposure prophylaxis , atau PrPP, yang menggabungkan dua jenis obat. Ketika dilakukan secara konsisten setiap hari, PrPP sanggup mengurangi risiko bisul HIV sebesar 92 persen [sumber: CDC ]. Mengajarkan dan mempraktekkan seks yang kondusif juga kunci untuk mencegah dan menyebarkan virus HIV.
Sementara itu, pencarian vaksin AIDS sedang berlangsung. Pada 2015, Michael Farzan, seorang jago penyakit menular di Scripps Research Institute di Florida, mengumumkan kemungkinan gres yang menjanjikan.
Secara struktural, HIV mempunyai "paku" yang disebut glikoprotein, masing-masing dilengkapi dengan dua situs yang bisa melekat besar lengan berkuasa pada sel-sel kekebalan tubuh. Farzan menjelaskan bahwa senyawa yang mendorong otot untuk menghasilkan protein khusus yang tidak ibarat kebanyakan antibodi, mempunyai kepala dan ekor. Kepala protein memblokir satu situs dengan lonjakan HIV, dan ekornya membelah yang lain, sehingga mustahil virus tersebut melekat pada sel kekebalan tubuh. Kehilangan inang, virus berkeliaran tanpa penopang hidupnya dan jadinya sanggup dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Sejauh ini, empat simpanse telah benar-benar terlindungi dari paparan berulang terhadap HIV selama setahun [sumber: McNeil ].
Pada bulan September 2015, Scripps Research Institute mengumumkan bahwa Bill & Melinda Gates Foundation telah memperlihatkan Farzan $ 6 juta untuk mengembangkan senyawa ke dalam vaksin HIV bagi insan [sumber: Scripps ].
Ingin mengetahui lebih lengkap, silakan baca pada acuan berikut ini
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). "HIV/AIDS." http://www.cdc.gov/hiv/
Chan, David C. et al. "Core Structure of gp41 from the HIV Envelope Glycoprotein." Cell. Vol. 89. Pages 263-273. April 18, 1997. http://www.its.caltech.edu/ chanlab/PDFs/Chan_Cell_1997.pdf
Fiorentini, S. et al. "Functions of the HIV-1 Matrix Protein p17." New Microbiology. Jan. 29, 2006. (1):1-10. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16608119
Groopman, Jerome. "Can AIDS Be Cured?" The New Yorker. Dec. 22, 2014. https://lokermanfaat.blogspot.com/search?q=22/how-the-aids-epidemic-really-began/
"Man With HIV May Have Infected Partner With a Kiss." CNN. July 10, 1997. http://www.cnn.com/HEALTH/9707/10/nfm.aids.kiss/index
Lu, Kun et al. "Structural Determinants and Mechanism of HIV-1 Genome Packaging." Journal of Molecular Biology. Vol. 410, No. 4. Pages 609-633. July 22, 2012. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3139105/
Lynch, Stephen. "How the AIDS Epidemic Really Began." New York Post. Feb. 22, 2015. https://lokermanfaat.blogspot.com/search?q=22/how-the-aids-epidemic-really-began/
"Man With HIV May Have Infected Partner With a Kiss." CNN. July 10, 1997. http://www.cnn.com/HEALTH/9707/10/nfm.aids.kiss/index?_s=PM:HEALTH
McNeil, Donald G. "New Approach to Blocking H.I.V. Raises Hopes for an AIDS Vaccine." The New York Times. Feb. 18, 2015. https://lokermanfaat.blogspot.com/search?q=22/how-the-aids-epidemic-really-began/
"Man With HIV May Have Infected Partner With a Kiss." CNN. July 10, 1997. http://www.cnn.com/HEALTH/9707/10/nfm.aids.kiss/index
"Survival Outside the Body." Aidsmap. NAM. 2015. http://www.aidsmap.com/Survival-outside-the-body/page/1321278/
The Body: The Complete HIV/AIDS Resource. "What Is HIV?" http://www.thebody.com/content/art49930.html?ic=wnhp
The Scripps Research Institute. "Scripps Florida Scientists Awarded $6 million to Develop Alternative HIV/AIDS Vaccine." Sept. 23, 2015. http://www.scripps.edu/news/press/2015/20150923farzan.html
World Health Organization (WHO). "Breast Is Always Best, Even for HIV-Positive Mothers." Bulletin of the World Health Organization. Vol. 88, No. 1. January 2010. http://www.who.int/bulletin/volumes/88/1/10-030110/en/
World Health Organization (WHO). "HIV/AIDS." July 2015. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs360/en/
World Health Organization (WHO). "Number of People (All Ages) Living With HIV; Estimates by WHO Region." 2013. http://apps.who.int/gho/data/view.main.22100WHO?