Tonjolkan Keunikan Budaya, Desainer Grafis Muda Ini Sanggup Legalisasi Dunia
Dari situlah ia berpikir untuk membawa hobi desain nya ke arah yang lebih besar yakni dengan membuat usaha. Ia memperlihatkan jasa desain untuk aneka macam keperluan ibarat event, kaos serta desain umum.
Salah satu hal lain yang bisa kita pelajari dari sosok Ryan adalah, ia mengaku sumbangan dari sang ibu sangat penting untuk menunjang karirnya. Selain itu, talenta seni yang ia miliki ketika ini juga dirasa berasal dari sang ibunda.
“Saya rasa talenta (seni) saya menurun dari ibu saya. Sejak kecil jikalau ada PR seni atau kerajinan, mama saya selalu membantu dan mengatakan saran. Saya kira beliau menerima bakatnya dari kakek saya yang juga seorang fotografer,” kenang Ryan.
Selain itu sumbangan yang diberikan oleh sang ibu juga muncul lewat saran yang diberikan. Dengan cara tersebut tidak jarang menjadi suplemen wangsit bagi Ryan untuk membuat karya yang lebih baik.
“Mama saya selalu memberi sumbangan semoga saya lebih kreatif, bahkan hingga kini beliau suka mengirimi saya foto atau link lewat social media untuk share hal-hal yang unik dan artistik. Dia ialah salah satu pendukung terbesar dan motivator saya. Mama memperlihatkan bahwa kau tidak akan pernah berhenti mencar ilmu dan selalu memperbaharui kemampuan semoga survive di masa depan,” ungkapnya.
Karena ingin memaksimalkan diri di bidang desain, Ryan kemudian melanjutkan pendidikan di Imago School of Modern Advertising, yang memang merupakan sekolah khusus untuk bidang desain. Tidak hanya hingga di situ semoga kemampuan benar-benar terasah, beliau kembali melanjutkan pendidikan ke Jurusan Desain Multimedia First Media Design School, Singapura.
Jalan Meniti KarirDengan talenta dan juga pencapaian yang telah di dapatkan, tidak mengherankan bila ia sempat menjadi administrator di First Media Design School, dan Art Director di Sponge Inc. Namun sebab ingin berbagi perjuangan mandiri, ia balasannya membuka bisnis di bidang desain grafis.
Dalam menjalankan bisnis salah satu hal yang penting ialah terjadinya komunikasi apik antara dirinya dan klien. Ketika menangani sebuah proyek, Ryan tidak sungkan untuk menjalin komunikasi lebih intens semoga nantinya produk yang dihasilkan benar-benar memuaskan.
“Saya selalu mengomunikasikan kepada klien bahwa desainer ialah kawan semoga bisa menghasilkan (produk) yang terbaik untuk bisnis,” ucap Ryan
Dari pengalaman beberapa tahun bergelut di bidang desain grafis, salah satu tantangan terbesar yang sering kali muncul ialah bagaimana cara menghubungkan antara impian klien dengan perancangan yang benar-benar artistik.
Baca juga: Jatuh Bangun Kisah Dennis Adhiswara Membangun Bisnis Kreatif Layaria
“Sebagai seorang desainer kita tahu bagaimana merancang dan membuat sesuatu sangat artistic. Namun pada kenyataanya saya mencar ilmu lewat pengalaman di produksi, pelaksanaan desain tidak lah demikian. Dari sana saya menemukan ada kesenjangan besar antara desain dan eksekusi.”
Saat ini karya Ryan sudah bisa ditemukan banyak sekali daerah ibarat Snogurt (Malaysia), UNICEF (Hong Kong), Hair Beauty Lounge dan SSEAYP (Jepang), Arizona State University, Runway 21 Studio (AS), Adrianne Schaffer (Italia), Matsyana (Kanada) serta Innova Market Insight (Belanda).
Ia bahkan sempat menerima penghargaan Bronze Award di program The One Show South and South East Asia atas karya yang telah ia buat.
Sumber http://pusatgratisku.blogspot.com/