Download Google Maps Offline Sebelum Berangkat
Liburan kali ini, abang saya sekeluarga tiba ke daerah kami. Berhubung kamar kosong ada di rumah saya, maka mereka pun menginap di rumah saya yang bersebelahan dengan rumah mama. Rasanya menyenangkan dapat bermain dengan keponakan yang sudah kelas 3 SD.
Setelah satu ahad berada di Astambul, tibalah waktunya mereka ke Tanjung yang bberjarak 133 km dari daerah kami. Kakak ipar saya pulang lebih awal naik sepeda motor. Sedangkan abang dan keponakan saya naik travel angkutan pedesaan.
Entah kenapa, pikiran itu muncul dikala saya sedang memasak di dapur. Saya ingin mengujungi balik rumah mereka di Tanjung. Suami setuju, mama pun demikian. Tapi mama sempat kaget dikala kami mengajukan akan naik sepeda motor saja dan bukan naik angkutan bersama abang saya. Pasalnya, saya belum pernah naik sepeda motor ke Tanjung. Dengan kata lain, saya tidak hapal jalannya.
Meski begitu, kami berhasil meyakinkan mama untuk menyetujuinya. Toh kini sudah ada HP. Bisa melihat alamat lewat Google Maps. Masih punya ekspresi untuk bertanya kepada orang lain. Meskipun payah, saya masih punya sedikit ingatan perihal rute ke rumah kakak. Sebenarnya saya sudah beberapa kali ke sana naik angkutan umum. Tapi biasanya saya selalu tidur dan bangunnya ketika sudah sampai.
Supaya tidak kemalaman di jalan, kami pun berangkat dari rumah pukul 13.30. Kakak ipar yang sudah berangkat lebih dulu pun diberi kabar bahwa kami akan menyusul ke sana.
Saya memasukkan nama desa Padangin, daerah tinggal abang saya, di Google Maps. Saya duduk di belakang sepeda motor dan bertugas sebagai pemandu jalan. Sayangnya, saya hanya melihat Google Maps sekali-sekali dan memang tidak mengaktifkan mode penujuk jalan secara real time. Alasannya semoga irit baterai HP alasannya dapat ancaman jikalau habis di jalan. Akibatnya, kami beberapa kali salah belok alasannya saya salah mengarahkan.
Setelah separuh perjalanan, saya mengeluhkan sinyal internet yang turun naik. Saya pun memikirkan bagaimana jadinya jikalau kami kehilangan sinyal di tengah jalan. Maka saya pun teringat dengan Google Maps Offline.
Google maps offline yakni layanan Google maps yang masih dapat diakses meskipun tanpa sinyal internet. Syarat utamanya, pengguna harus mendownload wilayah tertentu yang akan dijelajahi. Dengan kata lain, tidak semua daerah dapat ditelusuri, hanya wilayah yang sudah di download saja.
Saya pun mendownload peta yang meliputi wilayah dari rumah saya hingga rumah abang saya. Tidak tetlalu banyak, sekitar 50 MB saja. Mumpung sinyal internet masih elok pada jalan yang saya lewati.
Setelah melewati kecamatan Kelua, kebingungan kembali menghampiri. Karena setahu saya, rumah abang saya jauh dari jalan utama. Kami harus memasuki jalan pedesaan yang saya tidak hapal. Parahnya lagi, alasannya tidak memperhatikan Google Maps dengan seksama, saya melewatkan sebuah jembatan yang mestinya kami seberangi.
Saya berpikir di depan masih ada jalan alternatif. Ternyata kami berhadapan dengan jalan khusus angkutan batubara. Karena tidak berani melintas di jalur tersebut, kami pun terus melaju mencoba jalan alternatif berikutnya. Tentu saja, jalanan kali ini lebih jauh dan memutar.
Hari semakin senja. Kami melewati persawahan dan kebun yang sepi. Saya yakin rumah abang saya tidaklah jauh. Tapi saya kebingungan dengan dengan jalan-jalan di pedesaan tersebut. Akhirnya saya mengirim pesan WA kepada kaka ipar akan menyebarkan lokasi. Setelah pesan terkirim, HP saya kehilangan sinyal internet. Beterai HP tinggal 10%. Ah, rasanya mau mengalah saja.
Kami dua kali berhenti untuk menanyakan lokasi desa daerah tinggal abang saya. Jawabab yang kami terima yakni terus lagi ke sana.
Setelah melewati beberapa desa, kesudahannya kami menemukan plang bertuliskan, Selamat Datang di Desa Padangin. Selanjutnya tinggal mencari rumah abang saya.
Azan magrib sudah berkumandang. Kami melewati beberapa musholla. Ketika tetes hujan mulai turun, kami pun tiba di rumah abang saya. Saat kami hingga di sana, hujan pun turun dengan lebatnya.
Perjalanan kali ini bagai petualangan tersendiri bagi saya. Meskipun banyak kekurangan, Google Maps Offline sangat membantu perjalanan kami. Adapun untuk jalan pulang nanti, biarlah dipikirkan nanti.
Sumber https://maringenet.blogspot.com/