Joyseed Gametribe Developer Game Lokal Dengan Kualitas International
Disampaikan oleh Bernardus, lewat game mobile DayDream: The Beginning, Joyseed Gametribe berupaya menyajikan game yang mempunyai kualitas international. Ia menyatakan bahwa kelebihan dari game ini ialah terletak pada gaya grafis serta artnya yang memukau.
Game DayDream: The Beginning sendiri pertama kali diperkenalkan pada event In Game Festival April 2016 yang diadakan di Jogjakarta. Dalam kesempatan tersebut, DayDream bisa menyedot perhatian para gamers mobile bahkan menjadi salah satu yang banyak difavoritkan.
Secara umum dalam game ini mengadaptasikan petualangan serta taktik dalam bentuk endless adventure. Nantinya, pemain akan diperkenalkan dengan seorang tokoh utama yang diberi nama Mondo. Dia ialah gembala domba yang mempunyai impian menjadi seorang ksatria. Dari situlah, perjalanan panjang Mondo dimulai.
Sebagai game platform, DayDream bisa menyajikan tampilan yang sangat memukau sehingga pemain tidak merasa bosan meski harus mengulangi permainan berkali-kali. Selain itu, salah satu hal yang ingin dibawa oleh Bernardus dalam game besutannya tersebut ialah mengajarkan beberapa hal positive bagi para gamer.
Tokoh Mondo yang di ceritakan sering mendapat olok-olokan alasannya ialah impianya yang sangat besar, pada kenyataannya terus berjuang hingga balasannya bisa menjadi seorang kesatria hebat. Ditambah lagi dengan, banyak sekali fitur serta pernak-pernik menarik, game ini tentunya sangat layak untuk dicoba.
“Kami ingin memberi pesan bahwa meski kau itu menyerupai pengembala domba yang hina-dina tapi mempunyai impian mulia dan terus mencoba niscaya akan bisa meraih harapan itu,” tambah Bernardus.
Tantangan Mengembangkan BisnisKisah tersendiri hadir saat sang founder mulai mencoba peruntungan di industri game. Dengan mimpi untuk sanggup hidup dari industri game, Bernardus memulai bisnisnya tersebut benar benar dari nol.
Lulusan pendidikan di bidang Desain dan Aplikasi Art di Universitas Katolik Petra tersebut bahkan harus pergi ke ibukota untuk mendapat kesempatan yang lebih baik dalam menyebarkan bisnis game. Pertama kali, ia menjadi bau kencur artis di beberapa studio game di Jakarta. Dari situ perlahan, ia mulai mendapat pengalaman serta modal untuk membangun developer game sendiri.
“Sebetulnya kalau dihitung secara bahan saya nggak tahu ya. Pastinya modal awalnya believe something. Makara buat hidup selama dua tahun nilainya tidak mengecewakan sama untuk bayar outsource, kira-kira puluhan juta,” ucap Boy sambil tersenyum.
Baca juga: Nightspade Developer Game dengan Segudang Prestasi Asal Tanah Pasundan
Mengenai problem yang dihadapi, ia mengaku sangat sulit untuk menemukan partner yang sempurna dalam pengembangan industri game. Namun, dengan terus berusaha mencari ia yakin nantinya bisa membangun bisnis game dalam skala yang lebih besar.
“Tapi saya nggak mengalah hingga balasannya lahirlah Game Daydream ini. Ini merupakan produk dari Joyseed sebagai perusahaan, dan saya juga bertemu Joseph patner yang hingga kini bersama membangun ini,” tegasnya.
Sumber http://pusatgratisku.blogspot.com/