Organel Sel Hewan: Gambar, Struktur, Beserta Fungsinya Lengkap
Organel Sel Hewan – yaitu bentuk umum dari sel eukariotik yang membentuk jaringan tubuh dan kemudian membentuk organ. Struktur organel sel binatang berbeda dengan organel sel tumbuhan, dimana sel tumbuhan mempunyai dinding sel dan kloroplas (berfungsi sebagai daerah fotosintesis), sementara sel hewan tidak mempunyai dinding sel dan kloroplas. Salah satu citra organel sel binatang yaitu sel manusia.
Beberapa sel ada yang mempunyai mantel berlendir dan ada juga yang tidak. Beberapa sel juga mempunyai lapisan tepal disekitar sel, lapisan ini disebut kapsul dan bisa ditemukan di dalam sel bakteri. Di dalam tubuh insan saja banyak sekali jenis sel yang berbeda, yakni sekitar 200 jenis sel.
Selain itu, tubuh insan juga mempunyai organel non hidup menyerupai kuku, jari, rambut, gigi, dan tulang dimana semuanya terdiri dari sel mati. Namun prosedur utama sel yaitu sama yakni untuk membantu fungsi tubuh.
Organel Sel Hewan Membran Sel Adalah membran atau selaput sel yang letaknya paling luar dan terbentuk dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan protein dan lemak) dengan perbandingan 50:50. Lipid penyusun membran yaitu pospolid.
Protein yang terdapat di permukaan luar dan dalam disebut dengan protein instriksik, protein ini mempunyai sifat hidrofilik (larut dalam air) dan sifat hidrofobik (tidak larut dalam air).
Oleh lantaran itu membran sel bersifat Selektif Permeable (semi permeable) dengan artian hanya sanggup dilewati oleh molekul tertentu saja.
Adapun fungsi dari Membran Sel adalah:
Organel Sel Hewan Sitoplasma yaitu bab cair yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma terdiri dari dua bentuk, yakni Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair). Sedangkan cairan khusus yang ada di dalam inti sel disebut dengan Nukleoplasma.
Sitoplasma terdiri dari 90% air yang menjadi penyusun utamanya. Sitoplasma berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia dan daerah terjadinya reaksi kimia dalam sel.
Fungsi Sitoplasma sebagai:
Organel Sel Hewan Retikulum Endoplasma yaitu organel sel yang terdiri dari sistem membran berlipat-lipat yang menghubungkan membran sel dengan membran inti. Retikulum endoplasma ini berbentuk menyerupai benang-benang jala.
RE juga berperan penting dalam proses transport zat intra sel. Terdapat dua jenis Retikulum Endoplasma, yakni RE Kasar dan RE halus. Untuk melihat struktur RE hanya bisa diliihat memakai mikroskop electron.
Fungsi Retikulum Endoplasma Halus:
Dalam ilmu biologi, Mitokondria diberi julukan sebagai The Power of House lantaran mempunyai fungsi sebagai daerah respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi sel. Terdapat dua lapisan membran dalam Mitokondria, yakni membran dalam dan membran luar.
Membran dalam membentuk lipatan-lipatan ke arah dalam yang disebut (membran krista). Membran krista ini mempunyai fungsi memperluas permukaan supaya proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung semakin efektif.
Diantara membran krista terdapat Mastrik Mitokondria yang banyak mengandung enzim pernafasan atau sitokrom, protein, DNA mitokondria, ATP, ADP, Ribosom, ion-ion (magnesium, kalsium, kalium) dan fosfat inorganik yang memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom.
Untuk melintasi membran mitokondria memerlukan prosedur transport aktif. Mastrik Mitokondria mempunyai fungsi sebagai daerah berlangsungnya respirasi untuk menghasilkan energi.
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama, serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeable terhadap molekul-molekul kecil dengan ukran 6000 dalton. Membran luar mitokondria menyerupai dengan membran luar basil gram negatif.
Di dalam membran luar terdapat enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani oksidasi dan menghasilkan asetil-KoA.
Ruang diantara membran luar dan membran dalam merupakan daerah berlangsungnya reaksi-reaksi penting bagi sel, menyerupai siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak.
Mitokondria banyak ditemukan pada sel yang mempunyai acara metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, contohnya sel otot, jantung, hati.
Fungsi Mitokondria:
Organel Sel Hewan Mikrofilamen merupakan bab dari kerangka sel sitoskeleton yang berbentuk batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan terdiri atas protein aktin, yakni suatu protein globular menyerupai yang ditemukan pada otot.
Mikrofilamen terdapat pada sel eukariot. Struktur Mikrofilamen berperan dalam sitoskeleton untuk menahan tegangan (gaya tarik).
Mikrofilamen juga berperan penting dalam proses pergerakan sel, eksositosis, dan endositosis. Contohnya dalam pergerakan amuba.
Fungsi Mikrofilamen sebagai:
Organel Sel Hewan Peroxysome merupakan organel sel yang terbungkus oleh membran tunggal dari lipin dua lapis yang mengandung protein pencerap (reseptor).
Peroksisom tidak mempunyai genom (informasi genetik) dan mengandung sekitar 50 enzim, menyerupai katalase dan ureat oksidase yang mengkristal di pusatnya. Peroksisom sanggup ditemukan di semua sel eukariota.
Pada binatang terdapat satu jenis peroksisom. Salah satu fungsi penting biosintetik dari peroksisom binatang yaitu untuk mengkatalisis reaksi pertama dari pembentukan plasmalogen. Peroksisom bisa ditemukan di ginjal dan sel hati.
Fungsi Peroksisom sebagai:
Organel Sel Hewan Ribosom merupakan salah satu organel berukuran kecil dan padat yang terdapat dalam sel dan berfungsi sebagai daerah sintesis protein. Ribosom sering menempel satu sama lain dan membentuk rantai yang disebut dengan polisom atau pololiribosom.
Struktur ribosom bulat lingkaran terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang soliter dan ada pula yang menempel sepanjang Retikulum Endoplasma.
Antara satu ribosom dengan ribosom yang lain diikat oleh mRNA. Berdasarkan kecepatan sedimentasi, ribosom dibedakan menjadi dua sub unit, yakni ribosom sub unit kecil 40s dan ribosom sub unit besar 60s.
Fungsi Ribosom:
Merupakan organel sel yang terdapat di dalam sitoplasma semua sel eukariot. Strukturnya berupa silinder panjang yang berongga dengan diameter luar sekitar 25 nm dan diameter dalam sekitar 12 nm.
Mikrotubulus tersusun dari molekul-molekul bulat berupa protein globular yang disebut tubulin, yang secara impulsif bergabung pada kondisi tertentu membentuk silinder panjang berongga.
Setiap molekul tubulin terdiri dari dua sub unit polipeptida yang serupa α-tubulin dan β-tubulin. Setiap molekul tubulin mempunyai berat 110.000 dalton dan merupakan dimer dari protein tubulin α-tubulin dan β-tubulin.
Pada bab irisan melintang, mikrotubulus terdiri atas 13 sub unit dalan susunan heliks. Subunit ini merupakan bab dari 13 benang tubulin dimana masing-masing terangkai membentuk heliks yang menjadi bab dari dinding mikrotubulus. Kedua jenis tubulin saling tersusun selang-seling sepanjang benang.
Fungsi Mikrotubulus sebagai:
Merupakan organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Badan Golgi ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak ditemukan pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, contohnya ginjal.
Struktur tubuh golgi tersusun dari berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya.
Badan golgi mempunyai relasi erat dengan fungsi pengeluaran sel, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh tersebut menyumbang materi untuk pembentukan dinding sel.
Badan golgi terdiri dari membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Badan golgi terdiri dari 2 bagian, yakni bab cis dan bab trans. Bagian cis berperan mendapatkan vesikel-vesikel yang umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma kasar.
Vesikel ini kemudian diserap ke ruangan-ruangan di dalam tubuh golgi dan isi dari vesikel ini akan diproses untuk penyempurnaan. Ruangan-ruangan ini akan bergerak dari bab cis menuju bab trans.
Di bab inilah ruangan-ruangan itu akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau keluar sel.
Skema transpor di dalam tubuh Golgi. 1. Vesikel retikulum endoplasma, 2. Vesikel eksositosis, 3. Sisterna, 4. Membran sel, 5. Vesikel sekresi.
Fungsi Badan Golgi
Nukleus merupakan organel sel yang ditemukan pada sel eukariotik. Nukleus mengandung hampir sebagian besar materi genetik sel dalam bentuk molekul DNA linear panjang, yang membentuk kromosom bersama dengan banyak sekali jenis protein.
Fungsi utama dari Nukleus yaitu sebagai
Struktur Nukleus
Struktur utama nukleus yaitu membran inti, suatu membran ganda fosfolipid yang membungkus keseluruhan organel dan memisahkan bab inti dengan sitoplasma sel, serta lamina inti, suatu struktur dalam nukleus yang menunjukkan proteksi mekanis menyerupai sitoskeleton yang menopang sel secara keseluruhan.
Secara umum, membran inti terdiri dari tiga bagian, yakni:
Adalah organel sel yang berperan aktif dalam pembelahan sel dan hanya terdapat pada sel hewan. Struktur Sentrosom yaitu sebuah wilayah yang terdiri dari sepasang sentriol yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana setiap sentriol ini akan bergerak ke bab kutub-kutub sel yang sedang membelah.
Dalam siklus sel pada tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahapan duplikasi kromosom, kondensasi kromosom, dan duplikasi sentrosom.
Dalam duplikasi sentrosom terjadi sejumlah fase tersendiri, dimulai dari G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Selanjutnya sentriol anak akan muali terbentuk sehingga nantinya akan menjadi dua pasang sentriol.
Fase G2 yaitu tahapan ketika sentriol anak yang gres saja terbentuk telah memanjang. Diakhiri dengan fase M dimana sentriol akan bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berdekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
Fungsi Sentrosom:
Merupakan organel sel berbentuk kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berfungsi sebagai pengontrol pencernaan intraseluler diberbagai keadaan.
Lisosom banyak menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak dijumai dalam sel darah putih, bersifat autofagi, autolisis, dan mengahancurkan masakan secara edsosistesis.
Di dalam organel ini terdapat 40 jenis enzim hidrolitik asam, menyerupai protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipsae, fosdatase, dan sulfatase. Semua enzim ini aktif pada PH 5.
Fungsi Lisosom:
Sitoskeleton atau kerangka sel merupakan jaring berkas-berkas protein penyusun sitoplasma dalam sel. Sitoskeleton selama ini dianggap hanya terdapat di sel eukariota, ternyata organel ini juga terdapat pada sel prokariota.
Sitoskeleton membantu sel mempunyai bentuk yang kokoh, berubah bentuk, bisa mengatur posisi organel, berenang, serta menyerap di permukaan. Sitoskeleton pada organel sel binatang bersifat fleksibel dan terdiri dari filamen aktin, antara mikrotubulus berongga dan filamen tebal.
Sitoskeleton eukariota terdiri dari tiga tipe dasar, yakni:
Walaupun sel binatang dan sel tumbuhan sama-sama kelompok sel eukariotik, mereka tetap mempunyai perbedaan dalam fitur karakteristik.
Contohnya, sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang berkembang dengan baik dan vakuola yang besar, sedangkan organel sel binatang tidak mempunyai struktur tersebut.
Selain berbeda dalam hal struktur, di dalam sel binatang terdapat sentriol dan filamen tengah yang tidak sanggup ditemukan di dalam sel tumbuhan. Yang menjadi ciri khas sel tumbuhan yaitu plastida dan vakuola yang tidak ditemukan di sel hewan.
Tumbuhan menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis, makanya di sel tumbuhan terdapat kloroplas.
Sedangkan binatang mendapatkan makanannya dengan memakan orgenl lainnya. Supaya lebih jelas, kita lihat tabel perbedaan sel tumbuhan dan binatang dibawah ini:
Demikianlah ulasan mengenai pengertian, fungsi, gambar, dan strukur Organel Sel Hewan. Apabila terdapat kesalahan dalam hal penulisan atau referensi, segera lapor supaya kami perbaiki. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kiprah makalah kamu.
Referensi:
www.sridianti.com/organel-sel-hewan-dan-fungsinya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sitoskeleton
https://id.wikipedia.org/wiki/Organel
https://id.wikipedia.org/wiki/Retikulum_endoplasma
https://id.wikipedia.org/wiki/Ribosom
https://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria
https://id.wikipedia.org/wiki/Lisosom
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Golgi
https://id.wikipedia.org/wiki/Nukleolus
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrotubulus
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrofilamen
Sumber https://bacacoding.blogspot.com/
Daftar isi
- A. Pengertian Organel Sel Hewan
- B. Struktur Organel Sel Hewan
- 1. Membran Sel
- 2. Sitoplasma
- 3. Retikulum Endoplasma
- 4. Mitokondria
- 5. Mikrofilamen
- 6. Peroksisom
- 7. Ribosom (Ergastoplasma)
- 8. Mikrotubulus (Mikrotubula)
- 9. Badan Golgi
- 10. Inti Sel (Nukleus)
- C. Organel Sel Hewan Yang Tidak Dimiliki Organel Sel Tumbuhan
- 1. Sentrosom (Sentriol)
- 2. Lisosom
- 3. Sitoskeleton
- D. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
A. Pengertian Organel Sel Hewan
Sel binatang yaitu sebutan umum bagi sel eukariotik penyusun jaringan hewan.Sel binatang tidak mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi yang sama. Sel binatang mempunyai banyak sekali macam bentuk dan ukuran. Bahkan terdapat sel yang ditutupi oleh dinding sel, ada juga yang tidak.
Beberapa sel ada yang mempunyai mantel berlendir dan ada juga yang tidak. Beberapa sel juga mempunyai lapisan tepal disekitar sel, lapisan ini disebut kapsul dan bisa ditemukan di dalam sel bakteri. Di dalam tubuh insan saja banyak sekali jenis sel yang berbeda, yakni sekitar 200 jenis sel.
Selain itu, tubuh insan juga mempunyai organel non hidup menyerupai kuku, jari, rambut, gigi, dan tulang dimana semuanya terdiri dari sel mati. Namun prosedur utama sel yaitu sama yakni untuk membantu fungsi tubuh.
B. Struktur Organel Sel Hewan
Organel Sel Hewan Terdiri dari:- Nukleolus
- Inti sel
- Ribosom
- Vesikel
- Retikulum Endoplasma Kasar
- Golgi
- Sitoskleton
- Retikulum Endoplasma Halus
- Mitokondria
- Vakuola
- Sitoplasma
- Lisosom
- Sentrosom
- Plasma Membran
1. Membran Sel (Plasmalemma atau Selaput Plasma)
Organel Sel Hewan Membran Sel Adalah membran atau selaput sel yang letaknya paling luar dan terbentuk dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan protein dan lemak) dengan perbandingan 50:50. Lipid penyusun membran yaitu pospolid.
Protein yang terdapat di permukaan luar dan dalam disebut dengan protein instriksik, protein ini mempunyai sifat hidrofilik (larut dalam air) dan sifat hidrofobik (tidak larut dalam air).
Oleh lantaran itu membran sel bersifat Selektif Permeable (semi permeable) dengan artian hanya sanggup dilewati oleh molekul tertentu saja.
Adapun fungsi dari Membran Sel adalah:
- Melindungi Sel
- Mengatur keluar masuknya zat dari sel satu ke sel lainnya
- Penerima rangsangan dari luar sel
- Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
2. Sitoplasma
Organel Sel Hewan Sitoplasma yaitu bab cair yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma terdiri dari dua bentuk, yakni Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair). Sedangkan cairan khusus yang ada di dalam inti sel disebut dengan Nukleoplasma.
Sitoplasma terdiri dari 90% air yang menjadi penyusun utamanya. Sitoplasma berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia dan daerah terjadinya reaksi kimia dalam sel.
Fungsi Sitoplasma sebagai:
- Tempat berlangsungnya metabolisme sel
- Sumber materi kimia sel
3. Retikulum Endoplasma
Organel Sel Hewan Retikulum Endoplasma yaitu organel sel yang terdiri dari sistem membran berlipat-lipat yang menghubungkan membran sel dengan membran inti. Retikulum endoplasma ini berbentuk menyerupai benang-benang jala.
RE juga berperan penting dalam proses transport zat intra sel. Terdapat dua jenis Retikulum Endoplasma, yakni RE Kasar dan RE halus. Untuk melihat struktur RE hanya bisa diliihat memakai mikroskop electron.
Fungsi Retikulum Endoplasma Halus:
- Sebagai alat angkut sintesis lemak dan steroit
- Tempat menyimpan fospolipid, glikolipid, dan steroid
- Melakukan detoksifikasi drug dan racun
- Tidak mempunyai Ribosom
- Sebagai alat angkut sintesis protein
- Memiliki Ribosom
4. Organel Sel Hewan Mitokondria
Dalam ilmu biologi, Mitokondria diberi julukan sebagai The Power of House lantaran mempunyai fungsi sebagai daerah respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi sel. Terdapat dua lapisan membran dalam Mitokondria, yakni membran dalam dan membran luar.
Membran dalam membentuk lipatan-lipatan ke arah dalam yang disebut (membran krista). Membran krista ini mempunyai fungsi memperluas permukaan supaya proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung semakin efektif.
Diantara membran krista terdapat Mastrik Mitokondria yang banyak mengandung enzim pernafasan atau sitokrom, protein, DNA mitokondria, ATP, ADP, Ribosom, ion-ion (magnesium, kalsium, kalium) dan fosfat inorganik yang memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom.
Untuk melintasi membran mitokondria memerlukan prosedur transport aktif. Mastrik Mitokondria mempunyai fungsi sebagai daerah berlangsungnya respirasi untuk menghasilkan energi.
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama, serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeable terhadap molekul-molekul kecil dengan ukran 6000 dalton. Membran luar mitokondria menyerupai dengan membran luar basil gram negatif.
Di dalam membran luar terdapat enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani oksidasi dan menghasilkan asetil-KoA.
Ruang diantara membran luar dan membran dalam merupakan daerah berlangsungnya reaksi-reaksi penting bagi sel, menyerupai siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak.
Mitokondria banyak ditemukan pada sel yang mempunyai acara metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, contohnya sel otot, jantung, hati.
Fungsi Mitokondria:
- Sebagai penghasil energi sel dalam bentuk ATP
- Respirasi seluler
5. Mikrofilamen (Filamen Aktin)
Organel Sel Hewan Mikrofilamen merupakan bab dari kerangka sel sitoskeleton yang berbentuk batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan terdiri atas protein aktin, yakni suatu protein globular menyerupai yang ditemukan pada otot.
Mikrofilamen terdapat pada sel eukariot. Struktur Mikrofilamen berperan dalam sitoskeleton untuk menahan tegangan (gaya tarik).
Mikrofilamen juga berperan penting dalam proses pergerakan sel, eksositosis, dan endositosis. Contohnya dalam pergerakan amuba.
Fungsi Mikrofilamen sebagai:
- Pembentuk sitoskeleton dinamis
- Untuk menahan tegangan (gaya tarik)
- Mempertahankan bentuk sel
- Memberikan motilitas sel menyerupai filopodia, Lamellipodia
- Mendukung kontraksi otot ketika filamen aktin selaras dengan myosin protein.
- Sebagai transpor pengangkut vesikel dan organel
- Sebagai pencetus amuboid dan fagositosis
6. Peroksisom (Badan Mikro)
Organel Sel Hewan Peroxysome merupakan organel sel yang terbungkus oleh membran tunggal dari lipin dua lapis yang mengandung protein pencerap (reseptor).
Peroksisom tidak mempunyai genom (informasi genetik) dan mengandung sekitar 50 enzim, menyerupai katalase dan ureat oksidase yang mengkristal di pusatnya. Peroksisom sanggup ditemukan di semua sel eukariota.
Pada binatang terdapat satu jenis peroksisom. Salah satu fungsi penting biosintetik dari peroksisom binatang yaitu untuk mengkatalisis reaksi pertama dari pembentukan plasmalogen. Peroksisom bisa ditemukan di ginjal dan sel hati.
Fungsi Peroksisom sebagai:
- Menguraikan perokida (H2O2) dari sisa-sisa metabolisme toksik
- Perubahan lemak menjadi karbohidrat
7. Ribosom (Ergastoplasma)
Organel Sel Hewan Ribosom merupakan salah satu organel berukuran kecil dan padat yang terdapat dalam sel dan berfungsi sebagai daerah sintesis protein. Ribosom sering menempel satu sama lain dan membentuk rantai yang disebut dengan polisom atau pololiribosom.
Struktur ribosom bulat lingkaran terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang soliter dan ada pula yang menempel sepanjang Retikulum Endoplasma.
Antara satu ribosom dengan ribosom yang lain diikat oleh mRNA. Berdasarkan kecepatan sedimentasi, ribosom dibedakan menjadi dua sub unit, yakni ribosom sub unit kecil 40s dan ribosom sub unit besar 60s.
Fungsi Ribosom:
- Tempat menciptakan sintesis protein dari semua asam amino
8. Mikrotubulus (Mikrotubula)
Merupakan organel sel yang terdapat di dalam sitoplasma semua sel eukariot. Strukturnya berupa silinder panjang yang berongga dengan diameter luar sekitar 25 nm dan diameter dalam sekitar 12 nm.
Mikrotubulus tersusun dari molekul-molekul bulat berupa protein globular yang disebut tubulin, yang secara impulsif bergabung pada kondisi tertentu membentuk silinder panjang berongga.
Setiap molekul tubulin terdiri dari dua sub unit polipeptida yang serupa α-tubulin dan β-tubulin. Setiap molekul tubulin mempunyai berat 110.000 dalton dan merupakan dimer dari protein tubulin α-tubulin dan β-tubulin.
Pada bab irisan melintang, mikrotubulus terdiri atas 13 sub unit dalan susunan heliks. Subunit ini merupakan bab dari 13 benang tubulin dimana masing-masing terangkai membentuk heliks yang menjadi bab dari dinding mikrotubulus. Kedua jenis tubulin saling tersusun selang-seling sepanjang benang.
Fungsi Mikrotubulus sebagai:
- Menjaga bentuk sel
- Berfungsi dalam pembelahan sel
- Berkaitan dengan transport intraseluler
- Berperan dalam pergerakan sel (cilia dan flagela)
9. Badan Golgi (Aparatus Golgi atau Diktiosom)
Merupakan organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Badan Golgi ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak ditemukan pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, contohnya ginjal.
Struktur tubuh golgi tersusun dari berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya.
Badan golgi mempunyai relasi erat dengan fungsi pengeluaran sel, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh tersebut menyumbang materi untuk pembentukan dinding sel.
Badan golgi terdiri dari membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Badan golgi terdiri dari 2 bagian, yakni bab cis dan bab trans. Bagian cis berperan mendapatkan vesikel-vesikel yang umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma kasar.
Vesikel ini kemudian diserap ke ruangan-ruangan di dalam tubuh golgi dan isi dari vesikel ini akan diproses untuk penyempurnaan. Ruangan-ruangan ini akan bergerak dari bab cis menuju bab trans.
Di bab inilah ruangan-ruangan itu akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau keluar sel.
Skema transpor di dalam tubuh Golgi. 1. Vesikel retikulum endoplasma, 2. Vesikel eksositosis, 3. Sisterna, 4. Membran sel, 5. Vesikel sekresi.
Fungsi Badan Golgi
- Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi
- Membentuk membran plasma
- Membentuk dinding sel tumbuhan
- Tempat untuk memodifikasi protein
- Tempat menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
- Alat transpor lipid
- Untuk membentuk lisosom
- Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim pemecah dinding sel telur.
10. Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organel sel yang ditemukan pada sel eukariotik. Nukleus mengandung hampir sebagian besar materi genetik sel dalam bentuk molekul DNA linear panjang, yang membentuk kromosom bersama dengan banyak sekali jenis protein.
Fungsi utama dari Nukleus yaitu sebagai
- Penjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol acara sel dengan mengelola ekpresi gen
- Untuk mengorganisasikan gen ketika terjadi pembelahan sel
- Memproduksi mrna untuk mengokodekan protein
- Sebagai daerah sintesis ribosom
- Tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari dna
- Mengatur kapan dan dimana ekpresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Struktur Nukleus
Struktur utama nukleus yaitu membran inti, suatu membran ganda fosfolipid yang membungkus keseluruhan organel dan memisahkan bab inti dengan sitoplasma sel, serta lamina inti, suatu struktur dalam nukleus yang menunjukkan proteksi mekanis menyerupai sitoskeleton yang menopang sel secara keseluruhan.
Secara umum, membran inti terdiri dari tiga bagian, yakni:
- Membran luar.
- Ruang perinuklear.
- Membran dalam.
- Nukleoplasma (Kariolimfa)
- Kromatin / Kromosom
- Selapue Inti (Karioteka)
- Nukleolus(anak inti)
- Sel Eukariotik (Sel yang mempunyai selaput inti)
- Sel Prokariotik (Sel yang tidak mempunyai selaput inti, contohnya pada ganggang biru, bakteri.
C. Organel Sel Hewan Yang Tidak Dimiliki Organel Sel Tumbuhan
1. Sentrosom (Sentriol)
Adalah organel sel yang berperan aktif dalam pembelahan sel dan hanya terdapat pada sel hewan. Struktur Sentrosom yaitu sebuah wilayah yang terdiri dari sepasang sentriol yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana setiap sentriol ini akan bergerak ke bab kutub-kutub sel yang sedang membelah.
Dalam siklus sel pada tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahapan duplikasi kromosom, kondensasi kromosom, dan duplikasi sentrosom.
Dalam duplikasi sentrosom terjadi sejumlah fase tersendiri, dimulai dari G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Selanjutnya sentriol anak akan muali terbentuk sehingga nantinya akan menjadi dua pasang sentriol.
Fase G2 yaitu tahapan ketika sentriol anak yang gres saja terbentuk telah memanjang. Diakhiri dengan fase M dimana sentriol akan bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berdekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
Fungsi Sentrosom:
- Untuk membentuk spindel selama pembelahans sel
- Penentu titik dimana akson akan tumbuh ketika terjadi perkembangan neuron
- Untuk membentuk jaringan mikrotubulus yang berperan dalam menciptakan sitoskeleton
- Untuk sitokinesis
- Pemisah molekul sinyal menyerupai mRNA sehingga mereka hanya masuk ke salah satu dari dua anak sel yang dihasilkan oleh mitosis
2. Lisosom
Merupakan organel sel berbentuk kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berfungsi sebagai pengontrol pencernaan intraseluler diberbagai keadaan.
Lisosom banyak menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak dijumai dalam sel darah putih, bersifat autofagi, autolisis, dan mengahancurkan masakan secara edsosistesis.
Di dalam organel ini terdapat 40 jenis enzim hidrolitik asam, menyerupai protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipsae, fosdatase, dan sulfatase. Semua enzim ini aktif pada PH 5.
Fungsi Lisosom:
- Endositosis adalah pemasukan makromolekul dari luar sel kedalam sel melalui prosedur endositosis, kemudan materi-materi ini dibawa ke vesikel kecil tidak beraturan yang disebut endosom awal.
- Fagositosis yaitu proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme menyerupai bakter dan virus ke dalam sel.
- Autofagi yaitu proses pembuangan dan degradasi bab sel sendiri, menyerupai organel yang tidak berfungsi lagi.
- Lisosom primer berperan memproduksi enzim yang belum aktif (vakulo makanan)
- Lisosom sekunder berperan dalam kegiatan mencerna (autofagosom)
- Pencernaan instrasel: mencerna materi secara fagositosis
- Eksositosis: pembebasan sekrit keluar sel
- Autofagi: penghancuran organel sel yang telah rusak
- Autolisis: penghancuran diri sel dengan cara melepas enzim pencerna dari dalam lisosom ke dalam sel, pola proses ini yaitu hilangnya ekor berudu ketika proses menuju dewasa.
3. Sitoskeleton
Sitoskeleton atau kerangka sel merupakan jaring berkas-berkas protein penyusun sitoplasma dalam sel. Sitoskeleton selama ini dianggap hanya terdapat di sel eukariota, ternyata organel ini juga terdapat pada sel prokariota.
Sitoskeleton membantu sel mempunyai bentuk yang kokoh, berubah bentuk, bisa mengatur posisi organel, berenang, serta menyerap di permukaan. Sitoskeleton pada organel sel binatang bersifat fleksibel dan terdiri dari filamen aktin, antara mikrotubulus berongga dan filamen tebal.
Sitoskeleton eukariota terdiri dari tiga tipe dasar, yakni:
- Mikrotubulus
- Filamen Intermediet (Tengah)
- Mikrofilamen
D. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Walaupun sel binatang dan sel tumbuhan sama-sama kelompok sel eukariotik, mereka tetap mempunyai perbedaan dalam fitur karakteristik.
Contohnya, sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang berkembang dengan baik dan vakuola yang besar, sedangkan organel sel binatang tidak mempunyai struktur tersebut.
Selain berbeda dalam hal struktur, di dalam sel binatang terdapat sentriol dan filamen tengah yang tidak sanggup ditemukan di dalam sel tumbuhan. Yang menjadi ciri khas sel tumbuhan yaitu plastida dan vakuola yang tidak ditemukan di sel hewan.
Tumbuhan menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis, makanya di sel tumbuhan terdapat kloroplas.
Sedangkan binatang mendapatkan makanannya dengan memakan orgenl lainnya. Supaya lebih jelas, kita lihat tabel perbedaan sel tumbuhan dan binatang dibawah ini:
No | Perbedaan | Sel Tumbuhan | Sel Hewan |
---|---|---|---|
1 | Dinding Sel | Ada. (dinding sel kual dan mengalami penebalan terdiri dari selulosa, ex; serat kayu) | Tidak Ada. (membran plasma tipis dan elastis serta tidak mengalami penebalan) |
2 | Membran Plasma | Ada | Ada |
3 | Sitoplasma | Ada | Ada |
4 | Mitokondria | Ada | Ada |
5 | Lisosom | Tidak Ada | Ada |
6 | Ribosom | Ada | Ada |
7 | Badan Golgi | Ada | Ada |
8 | Sentrosom | Tidak Ada (kecuali pada tumbuhan tingkat rendah) | Ada |
9 | Plastida | Ada | |
10 | Mikrotubulus | Tidak Ada | Ada |
11 | Vakuola | Ada (Besar) | Tidak Ada (kecuali pada protozoa) |
12 | Retikulum Endoplasma | Ada | Ada |
Demikianlah ulasan mengenai pengertian, fungsi, gambar, dan strukur Organel Sel Hewan. Apabila terdapat kesalahan dalam hal penulisan atau referensi, segera lapor supaya kami perbaiki. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kiprah makalah kamu.
Referensi:
www.sridianti.com/organel-sel-hewan-dan-fungsinya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sitoskeleton
https://id.wikipedia.org/wiki/Organel
https://id.wikipedia.org/wiki/Retikulum_endoplasma
https://id.wikipedia.org/wiki/Ribosom
https://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria
https://id.wikipedia.org/wiki/Lisosom
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Golgi
https://id.wikipedia.org/wiki/Nukleolus
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrotubulus
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrofilamen
Sumber https://bacacoding.blogspot.com/