Michael Martin Ceo Inspiratif Pengubah Cara Pandang Panggilan Darurat
Mengenai ilham wacana bagaimana ia sanggup menciptakan aplikasi Haven, Michael menceritakan bahwa semuanya bermula ketika ia sedang berjalan sendirian di tempat New York.
“Saat pulang larut malam, saya sadar ada seseorang yang mengikuti saya. Saya tidak ingin mengundang perhatian dengan menelepon 911, jadi saya menelepon Uber,” ungkapnya.
Dalam kondisi ibarat itu, tentunya hubungi nomor 911 ialah hal yang cukup sulit. Kaprikornus yang berpikir bahwa menghubungi 911 harusnya juga semudah ia memesan layanan Uber. Kemudahan untuk menerima susukan kepada pihak berwenang ialah hal yang sangat penting dalam kondisi darurat.
Mengatasi Berbagai MasalahSeperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa permasalahan panggilan darurat terkadang terletak pada bagaimana kecepatan penanganan. Pengambil teladan negara Amerika, meskipun sistem yang dikembangkan sudah begitu baik, namun tetap saja angka korban yang terjadi akhir kurang cepatnya penanganan terus meningkat.
“Sistem tersebut dibentuk dikala sambungan telepon rumah masih menjadi raja, sehingga kurang cocok dikala menanggapi laporan dari ponsel. Lebih dari 10 ribu orang meninggal dalam setahun alasannya pihak yang berwenang tidak sanggup mendeteksi secara akurat lokasi pelapor,” tambahnya.
Dan berkat aplikasi Haven, banyak orang yang mengaku sangat terbantu terutama ketika mereka sedang berada dalam kondisi terdesak.
Bagaimana Mengembangkan UsahaKisah inspiratif juga sanggup kita pelajari wacana bagaimana Michael berbagi usahanya. Michael menyampaikan butuh waktu empat tahun untuk sanggup merealisasikan aplikasi tersebut. Selain berhasil mengumpulkan ratusan ribu dollar dari banyak sekali macam kontes entrepreneurship, termasuk Harvard Innovation Challenge. Martin juga menyampaikan ia dan timnya telah berbincang kepada lebih dari 10 ribu ahli.
Ia berpesan kepada seluruh perjaka yang ingin berbagi diri lewat penciptaan teknologi, biar mengutamakan passion. Karena, ketika kita memulai sebuah perjuangan tentu tidak akan semudah yang kita bayangkan. Terlebih kalau pekerjaan tersebut bukan merupakan passion kita, akhirnya akan jauh lebih sulit untuk diraih.
Baca juga: Taylor Rosenthal Bocah 14 Tahun Tolak 399 Miliar Demi Ambisi Bisnis
Selain itu, berani untuk mengambil dilema besar. Martin selalu mengajak para entrepreneur muda untuk menghindari sesuatu yang terlalu aman, alasannya dikala kita merasa terlalu nyaman maka kita tidak tertantang. Lakukan sesuatu yang berbeda dan akan menciptakan perbedaan.
“Hadirnya sebuah penemuan terhadap hal-hal yang konservatif bukanlah sebuah gangguan. Dari pengalaman Martin, hal tersebut tidak selalu soal mengganggu industri yang sudah ada, tetapi bekerja-sama dengan mereka, dan kemudian meningkatkan menjadi lebih baik. “
Sumber http://pusatgratisku.blogspot.com/