Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Laju Reaksi Dan Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Laju Reaksi Terlengkap


A. PENGERTIAN LAJU REAKSI

Reaksi kimia yang berbeda terjadi pada kecepatan yang berbeda. Beberapa reaksi yang sanggup terjadi dalam kecepatan tinggi yaitu ledakan lantaran adanya adonan bensin-udara dan bersentuhan dengan kalor dari api. Reaksi yang terjadi dengan kecepatan yang lebih lambat, diantaranya karat besi dengan udara, reaksi magnesium dengan air dingin, fermentasi.

Dalam fisika, istilah “laju” dipakai untuk menyatakan besar perpindahan suatu benda tiap satuan waktu.

Laju reaksi sanggup dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.

Laju reaksi yaitu besarnya perubahan jumlah pereaksi dan hasil reaksi per satuan waktu. Perubahan ini biasa dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi molar (molaritas) sehingga laju reaksi sanggup dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi final (hasil reaksi) terhadap konsentrasi awal (pereaksi) per satuan waktu.

Konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi kimia semakin usang semakin berkurang, sedangkan hasil reaksi semakin usang semakin bertambah


Satuan dari jumlah zat bermacam-macam, contohnya gram, mol, atau molaritas.

Ada banyak alasan mengapa para hebat kimia mempelajari laju reaksi, di antaranya sebagai berikut.

a. Untuk meningkatkan produksi materi kimia.
b. Untuk membantu dalam memahami proses yang terjadi dalam badan atau lingkungan sekitar kita.
c. Untuk meningkatkan wawasan mengenai prosedur reaksi

A. UNGKAPAN LAJU REAKSI UNTUK SISTEM HOMOGEN

Untuk sistem homogen, cara yang umum dipakai untuk menyatakan laju reaksi yaitu laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsetrasi molar produk dalam satu satuan waktu sebagai berikut.

Reaksi : mRnP



Satuan laju reaksi dinyatakan dalam mol L-1 per detik (mol L -1 detik -1) atau M detik -1.
Secara kimia, laju reaksi sanggup ditentukan dengan memilih konsentrasi zat-zat pada waktu tertentu, lalu data-data konsentrasi tersebut dipakai untuk menghitung laju reaksi dengan persamaan yang telah dituliskan.

Maka, sanggup diuraikan bahwa laju reaksi tidak tetap, tetapi semakin melambat, lantaran konsentrasi pereaksi berkurang selama reaksi tersebut berlangsung.

A. LAJU RERATA DAN LAJU SESAAT

a. Laju rerata

Laju rerata yaitu rerata laju untuk selang waktu tertentu.

b. Laju sesaat

Laju sesaat yaitu laju reaksi pada ketika tertentu. Pada umumnya, laju reaksi semakin kecil seiring dengan bertambahnya waktu reaksi.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI


Faktor-faktor yang memngaruhi kecepatan reaksi kimia, antara lain : 

I. Konsentrasi reaktan

II. Tekanan reaktan 

III. Ukuran partikel atau luas permukaan reaktan 

IV. Suhu dimana reaksi ini terjadi

V. Adanya katalis dalam reaksi
a. Konsentrasi

Meningkatnya konsentrasi zat-zat pereaksi (dalam bentuk larutan ) akan meningkatkan frekuensi tumbukan antara partikel-partikel zat pereaksi tersebut. Hal ini lantaran larutan pekat, jarak antara dua buah partikel yang berdekatan relatif rapat, sehingga gampang bertumbukan. Oleh lantaran itu, semakin besar konsentrasi suatu larutan, maka semakin banyak partikel yang terdapat dalam larutan. Jadi, apabila suatu larutan direaksikan dengan zat tertentu, maka zat tersebut akan gampang bereaksi pada larutan yang pekat.

b. Tekanan

Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari reaksi menyerupai itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian sanggup memperbesar laju reaksi.

c. Ukuran Zat

Laju reaksi dipengaruhi luas permukaan bidang sentuh antara zat-zat yang bereaksi. Suatu zat padat akan lebih cepat bereaksi bila permukaannya diperluas dengan cara mengubah bentuk belahan menjadi serbuk atau ukurannya diperkecil. Dalam bentuk serbuk, ukurannya menjadi lebih kecil, tetapi jumlahnya banyak dan luas permukaan bidang tumbukan antarzat pereaksi akan semakin besar. Akibatnya, kemungkinan jumlah tumbukan yang terjadi semakin banyak sehingga laju reaksi meningkat.

Kegiatan industri juga memanfaatkan imbas luas permukaan terhadap laju reaksi ini, diantaranya industri semen dan industri tambang besi.

d. Pengaruh Temperatur

Dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau energi kinetik molekul akan bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Itulah sebabnya reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada temperatur yang lebih tinggi.

Disamping itu, temperatur juga memperbesar energi potensial dari suatu zat. Zat – zat yang energi potensialnya kecil bila bertumbukan sukar menghasilkan reaksi lantaran sukar melampaui energi pengaktifan. Dengan naiknya temperatur, energi potensial zat akan menjadi lebih besar sehingga bila bertumbukan akan menghasilkan reaksi.

Semakin tinggi temperatur maka semakin besar laju reaksi dan semakin cepat reaksinya.
Nilai peningkatan laju reaksi sanggup dihitung dengan memakai rumus berikut.



e. Pengaruh Katalis

Laju reaksi sanggup dipercepat dengan dua cara, yaitumeningkatkan energi kinetik dan menurunkan energi aktivasi. Energi kinetik sanggup ditingkatkan dengan cara menaikkan suhu reaksi, sedangkan energi aktivasi sanggup diturunkan dengan cara menambahkan katalis ke dalam adonan reaksi.
Katalis yaitu zat yang sanggup mempercepat laju reaksi, tetapi zat itu sendiri tidak sanggup mengalami perubahan yang baka (tidak dikonsumsi atau dihabiskan).

Berdasarkan kesamaan wujud zat pereaksi dan katalis, terdapat dua jenis katalis, yaitu katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis homogen mempunyai fase yang sama dengan zat pereaksi.
Misalnya, pada reaksi 2SO2(g) + O2(g) → 2SO 3(g) dengan memakai NO sebagai katalisator yang berwujud gas.

Adapun katalis heterogen mempunyai fase yang berbeda dengan zat pereaksi.

Contohnya, katalisator Ni yang berwujud padat pada reaksi C2H 4(g) +H2(g) →C2H6(g)

Beberapa aktivitas industri yang melibatkan katalis heterogen

Biokatalisator yaitu katalisator yang terjadi pada proses metabolisme. Misalnya, enzim oksidase yang berfungsi mempercepat reaksi oksidasi.

Autokatalisator yaitu katalisator yang berasal dari zat hasil reaksi itu. Contohnya, asam asetat yang merupakan hasil reaksi dari metil asetat dengan air, sanggup mempercepat reaksi itu sendiri.

Salah satu kelemahan katalis yaitu katalis sanggup diracuni, sehingga menjadi tidak aktif. Sebagai contohnya, pengubah katalitik yang dipasang pada knalpot kendaraan bermotor sanggup diracuni oleh timah hitam (timbel).

Berikut yaitu beberapa karakteristik dari katalis:

a. Hanya sejumlah kecil katalis

b. Katalis menurunkan energi aktivasi suatu reaksi

c. Katalis meningkatkan laju bukan produknya. Jumlah produk yang sama dibuat baik memakai katalis ataupun tidak

d. Kerja katalis bersifat selektif, yang berarti bahwa jenis katalis berbeda-beda untuk setiap reaksinya.

e. Jumlah katalis sama pada awal dan final reaksi.

f. Sifat fisik katalis sanggup berubah pada final reaksi, tetapi sifat kimianya tetap tidak berubah.