Proses Pembentukan Dan Tahapan Pembentukan Minyak Bumi Terlengkap
Proses Pembentukan Minyak Bumi
Pada umumnya tempat-tempat pengeboran minyak dan gas bumi berada di lepas pantai. Mengapa minyak dan gas bumi banyak terdapat di sekitar pantai? Untuk menjelaskan hal itu, kita akan pelajari bagaimana proses terjadinya minyak dan gas bumi.
Minyak bumi dan gas alam yaitu sisa tumbuhan dan binatang kecil atau jasad renik yang hidup di bahari berjuta-juta tahun yang lalu. Pada waktu binatang dan tumbuhan mati, mereka karam ke dasar laut, tertutup lapisan lumpur dan pasir selama bertahun-tahun.
Kemudian lumpur dan pasir bermetamorfosis watu sedimen. Panas, bakteri, dan berat sedimen yang mengubur jasad renik tersebut pelan-pelan mengubahnya menjadi minyak dan gas alam. Sebagian minyak dan gas alam mengalir ke atas permukaan, sebagian lagi terperangkap di dalam lubang-lubang watu berpori. Di beberapa tempat, gerakan bumi melengkungkan lapisan watu tersebut dan membuat perangkap minyak yang sangat besar. Di kawasan perangkap minyak inilah kita sanggup memperoleh minyak dan gas alam. Proses pembentukan minyak dan gas alam sanggup dilihat pada Gambar
Bagaimana cara memilih adanya perangkap minyak? Perangkap minyak sanggup dicari oleh jago geofisika memakai gelombang elektromagnetik. Pencarian minyak dimulai dengan memilih lapisan batuan yang paling mungkin mengandung minyak. Tanda-tanda ada perangkap minyak ditentukan dengan pengukuran perubahan sifat magnet atau perubahan gaya tarik bumi.
Kemudian dipasang peledak untuk mengirimkan gelombang pengejut ke bawah dan menembus bebatuan tersebut. Gaung yang dipantulkan direkam dan dianalisis untuk memperkirakan lapisan batuan. Jika memungkinkan, maka dilakukan uji pengeboran untuk mengetahui apakah benar-benar ada minyak di dalamnya. Pengeboran dilakukan dengan pipa-pipa yang digerakkan oleh mesin. Ujung bor biasanya ada intannya untuk memecahkan watu yang amat keras. Apabila pengeboran berhasil, minyak akan mengalir dari sumur bor dan disebut minyak mentah. Minyak mentah dibawa ke kilang minyak melalui jaringan pipa, kapal tanker, kereta api, atau jalan raya. Di kilang minyak, minyak mentah diolah dengan cara distilasi bertingkat atau fraksionasi.
Minyak dan gas bumi mempunyai kegunaan untuk kesejahteraan manusia, tapi kita tahu bahwa proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama. Mencari dan mengambilnya melalui pengeboran sangat sukar, serta mengolahnya menjadi materi bakar memerlukan biaya yang sangat mahal. Selain itu minyak dan gas bumi juga merupakan sumber energi yang tidak sanggup diperbarui dalam waktu yang cepat.
Oleh lantaran itu, mulai kini kita harus menghemat dalam memakai minyak dan gas bumi, baik sebagai materi bakar maupun produk produk industri lainnya.
Pengolahan Minyak Bumi
Bahan bakar yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, merupakan hasil pengolahan minyak bumi. Minyak bumi yang dihasilkan dari pengeboran tidak sanggup pribadi digunakan, tapi harus melalui proses distilasi bertingkat terlebih dahulu.
Proses distilasi bertingkat merupakan cara untuk memisahkan komponenkomponen penyusun minyak bumi melalui kolom-kolom berfraksi dengan pelatpelat dan sejumlah sungkup gelembung udara.
Minyak bumi dipanaskan sehingga bermetamorfosis gas dan bergerak melalui sungkup-sungkup. Senyawa karbon yang mempunyai rantai karbon panjang akan mencair pada kolom fraksi di bab bawah, sedangkan senyawa karbon yang rantai karbonnya lebih pendek akan terus ke atas. Akibatnya komponen-komponen minyak bumi itu akan sanggup dipisahkan melalui kolom-kolom berfraksi.
Masing-masing fraksi minyak bumi yang telah dipisahkan satu sama lain segera mengalami proses desulfurisasi (penghilangan belerang). Senyawasenyawa sulfur yang dikandung minyak bumi perlu dikurangi, alasannya yaitu sulfur menyebabkan kedaluwarsa tidak lezat pada minyak bumi. Minyak bumi yang kadar belerangnya tinggi jikalau dibakar akan menghasilkan gas SO2, sehingga meningkatkan pencemaran udara.
Hasil fraksionasi minyak bumi dipakai untuk banyak sekali keperluan. Hasil fraksionasi minyak bumi dan kegunaannya sanggup dilihat pada Tabel
Gasolin, Herosin atau bensin, dan minyak tanah lebih banyak diharapkan daripada hidrokarbon yang rantainya lebih panjang. Untuk memenuhi kebutuhan bensin dan minyak tanah itu maka dilakukan pemecahan molekul hidrokarbon yang besar menjadi molekul kecil. Proses ini disebut cracking. Cara melaksanakan cracking yaitu dengan pemanasan hidrokarbon rantai panjang pada suhu tinggi dan ditambah katalis Al2O3 atau SiO2.
Hasil cracking minyak bumi di antaranya yaitu nafta. Nafta banyak dipakai untuk industri-industri materi sintetis menyerupai plastik, deterjen, dan obat-obatan, juga avtur yaitu materi bakar pesawat terbang. Produk-produk yang dihasilkan dari hasil fraksionasi minyak bumi disebut juga produk petrokimia. Perhatikan Gambar
Pada umumnya tempat-tempat pengeboran minyak dan gas bumi berada di lepas pantai. Mengapa minyak dan gas bumi banyak terdapat di sekitar pantai? Untuk menjelaskan hal itu, kita akan pelajari bagaimana proses terjadinya minyak dan gas bumi.
Minyak bumi dan gas alam yaitu sisa tumbuhan dan binatang kecil atau jasad renik yang hidup di bahari berjuta-juta tahun yang lalu. Pada waktu binatang dan tumbuhan mati, mereka karam ke dasar laut, tertutup lapisan lumpur dan pasir selama bertahun-tahun.
Kemudian lumpur dan pasir bermetamorfosis watu sedimen. Panas, bakteri, dan berat sedimen yang mengubur jasad renik tersebut pelan-pelan mengubahnya menjadi minyak dan gas alam. Sebagian minyak dan gas alam mengalir ke atas permukaan, sebagian lagi terperangkap di dalam lubang-lubang watu berpori. Di beberapa tempat, gerakan bumi melengkungkan lapisan watu tersebut dan membuat perangkap minyak yang sangat besar. Di kawasan perangkap minyak inilah kita sanggup memperoleh minyak dan gas alam. Proses pembentukan minyak dan gas alam sanggup dilihat pada Gambar
Bagaimana cara memilih adanya perangkap minyak? Perangkap minyak sanggup dicari oleh jago geofisika memakai gelombang elektromagnetik. Pencarian minyak dimulai dengan memilih lapisan batuan yang paling mungkin mengandung minyak. Tanda-tanda ada perangkap minyak ditentukan dengan pengukuran perubahan sifat magnet atau perubahan gaya tarik bumi.
Kemudian dipasang peledak untuk mengirimkan gelombang pengejut ke bawah dan menembus bebatuan tersebut. Gaung yang dipantulkan direkam dan dianalisis untuk memperkirakan lapisan batuan. Jika memungkinkan, maka dilakukan uji pengeboran untuk mengetahui apakah benar-benar ada minyak di dalamnya. Pengeboran dilakukan dengan pipa-pipa yang digerakkan oleh mesin. Ujung bor biasanya ada intannya untuk memecahkan watu yang amat keras. Apabila pengeboran berhasil, minyak akan mengalir dari sumur bor dan disebut minyak mentah. Minyak mentah dibawa ke kilang minyak melalui jaringan pipa, kapal tanker, kereta api, atau jalan raya. Di kilang minyak, minyak mentah diolah dengan cara distilasi bertingkat atau fraksionasi.
Minyak dan gas bumi mempunyai kegunaan untuk kesejahteraan manusia, tapi kita tahu bahwa proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama. Mencari dan mengambilnya melalui pengeboran sangat sukar, serta mengolahnya menjadi materi bakar memerlukan biaya yang sangat mahal. Selain itu minyak dan gas bumi juga merupakan sumber energi yang tidak sanggup diperbarui dalam waktu yang cepat.
Oleh lantaran itu, mulai kini kita harus menghemat dalam memakai minyak dan gas bumi, baik sebagai materi bakar maupun produk produk industri lainnya.
Pengolahan Minyak Bumi
Bahan bakar yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, merupakan hasil pengolahan minyak bumi. Minyak bumi yang dihasilkan dari pengeboran tidak sanggup pribadi digunakan, tapi harus melalui proses distilasi bertingkat terlebih dahulu.
Pada distilasi bertingkat, pemisahan terjadi menurut perbedaan titik didih banyak sekali hidrokarbon senyawa yang terdapat dalam minyak bumi. Perhatikan gambar diagram fraksionasi minyak bumi dengan distilasi bertingkat berikut
Proses distilasi bertingkat merupakan cara untuk memisahkan komponenkomponen penyusun minyak bumi melalui kolom-kolom berfraksi dengan pelatpelat dan sejumlah sungkup gelembung udara.
Minyak bumi dipanaskan sehingga bermetamorfosis gas dan bergerak melalui sungkup-sungkup. Senyawa karbon yang mempunyai rantai karbon panjang akan mencair pada kolom fraksi di bab bawah, sedangkan senyawa karbon yang rantai karbonnya lebih pendek akan terus ke atas. Akibatnya komponen-komponen minyak bumi itu akan sanggup dipisahkan melalui kolom-kolom berfraksi.
Masing-masing fraksi minyak bumi yang telah dipisahkan satu sama lain segera mengalami proses desulfurisasi (penghilangan belerang). Senyawasenyawa sulfur yang dikandung minyak bumi perlu dikurangi, alasannya yaitu sulfur menyebabkan kedaluwarsa tidak lezat pada minyak bumi. Minyak bumi yang kadar belerangnya tinggi jikalau dibakar akan menghasilkan gas SO2, sehingga meningkatkan pencemaran udara.
Hasil fraksionasi minyak bumi dipakai untuk banyak sekali keperluan. Hasil fraksionasi minyak bumi dan kegunaannya sanggup dilihat pada Tabel
Gasolin, Herosin atau bensin, dan minyak tanah lebih banyak diharapkan daripada hidrokarbon yang rantainya lebih panjang. Untuk memenuhi kebutuhan bensin dan minyak tanah itu maka dilakukan pemecahan molekul hidrokarbon yang besar menjadi molekul kecil. Proses ini disebut cracking. Cara melaksanakan cracking yaitu dengan pemanasan hidrokarbon rantai panjang pada suhu tinggi dan ditambah katalis Al2O3 atau SiO2.
Hasil cracking minyak bumi di antaranya yaitu nafta. Nafta banyak dipakai untuk industri-industri materi sintetis menyerupai plastik, deterjen, dan obat-obatan, juga avtur yaitu materi bakar pesawat terbang. Produk-produk yang dihasilkan dari hasil fraksionasi minyak bumi disebut juga produk petrokimia. Perhatikan Gambar