Perbedaan Antara Safe Mode Dan Clean Boot Windows
Clean Boot dan Safe Mode sedikit mempunyai kemiripan, sampai-sampai mereka terdengar ibarat secara fungsional - yang satu memperlihatkan anda lingkungan yang higienis untuk mem-boot Windows, dan yang lainnya memperlihatkan yang aman.
Kedua metode ini terpisah alasannya yaitu suatu alasan, akan tetapi keduanya membantu menuntaskan dilema dengan komputer anda. Penting untuk mengetahui situasi mana yang anda hadapi dengan komputer anda sehingga sempurna untuk memakai salah satu dari kedua metode tersebut.
Dan inilah ulasan ihwal perbedaan besar antara Clean Boot dan Safe Mode serta cara menjalankannya.
1. Safe Mode
Metode ini mungkin yang paling anda kenal. Safe Mode berfungsi dengan menonaktifkan hampir semua yang ada di Windows kecuali proses inti yang benar-benar untuk menjalankan Windows. Ini lebih dari Clean Boot, dimana menjalankan Windows tanpa driver GPU, driver sound card, atau software pihak ketiga. Bahkan layanan Windows bawaan ibarat Search, Security Centre dan Windows Update tidak berfungsi.
Berlawanan dengan apa yang mungkin anda pikirkan, anda sebetulnya sanggup menjalankan sebagian besar kegiatan dalam Safe Mode, tetapi mereka mungkin mempunyai fungsionalitas terbatas alasannya yaitu driver tertentu dinonaktifkan, ibarat Photoshop, yang menampilkan pesan ini ketika saya mencoba membukanya dalam Safe Mode.
Safe Mode terutama dipakai untuk mengisolasi masalah, perlambatan, crash, dan sebagainya yang terus terjadi pada Windows anda.
Kapan Menggunakan Safe Mode
- Untuk menjalankan antivirus ketika anda mewaspadai PC anda terinfeksi malware.
- Untuk mengusut dilema hardware - bila PC anda masih crash dalam Mode Aman, maka itu sanggup menjadi tanda kerusakan pada hardware anda.
- Untuk makukan System Restore bila PC anda sangat tidak stabil ketika melakukannya di Windows normal.
Cara Menuju Safe Mode
Ada beberapa cara untuk masuk ke Safe Mode, tetapi yang terbaik untuk mengetahui bagaimana melakukannya dari luar Windows, alasannya yaitu semua metode melakukannya dari dalam tidak banyak mempunyai kegunaan bagi anda bila Windows tidak benar-benar berfungsi!
Nyalakan PC anda, dan ketika boot (sebelum logo Windows muncul), tekan berulang tombol F8 pada keyboard anda. Pada layar Advanced Boot Options di Windows 7 atau Startup Settings di Windows 10 pilih opsi Safe Mode memakai tombol angka pada keyboard dan tekan Enter.
Untuk lebih lengkapnya ihwal Safe Mode di aneka macam versi Windows, silahkan klik DISINI.
2. Clean Boot
Tidak ibarat Safe Mode, Clean Boot bukan merupakan opsi resmi Windows yang sanggup anda pilih. Clean Boot melibatkan penonaktifan secara manual semua kegiatan startup dan services pihak ketiga ketika anda mem-boot Windows. Anda mungkin ingin melaksanakan ini bila anda mendapat pesan error acak ketika PC anda start atau bila kegiatan tertentu terus mengalami crash dengan pesan error. Contoh pesan error ibarat gambar di bawah ini.
Setelah anda melaksanakan Clean Boot dan melihat bahwa PC anda berfungsi dengan baik, anda sanggup mengaktifkan kembali kegiatan dan services satu per satu yang ingin anda mulai dengan Windows. Ketika anda mengaktifkan dan error terjadi lagi, maka anda akan tahu itu penyebab masalahnya, dan anda kemudian sanggup menangani kegiatan atau driver tertentu sesuai harapan anda (biasanya dengan mengupdate, remove atau reinstall).
Kapan Menggunakan Clean Boot
- Ketika anda mendapat error software/crash kegiatan di PC anda.
Cara Menjalankan Clean Boot
Sebelum beralih ke hal ini, atur restore point bila tidak terjadi kesalahan (Hampir niscaya tidak akan, tetapi baik untuk berhati-hati.)
- Tekan Win + R, kemudian ketik msconfig ke dalam kotak Run dan tekan Enter.
- Di jendela System Configuration, klik Selective startup kemudian hapus ceklist pada kotak Load startup items.
- Selanjutnya, klik tab Services, beri ceklist pada kotak Hide all Microsoft services di penggalan bawah, kemudian klik Disable all untuk menonaktifkan semua services startup non-Microsoft. Klik OK, kemudian Reboot PC anda.
- Ketika anda kembali booting, anda mungkin mendapat pesan error yang memberitahu anda bahwa kegiatan tertentu tidak sanggup dimulai. Ini normal. Hal utama yang ingin anda perhatikan yaitu pesan error yang anda dapatkan sebelum melaksanakan Clean Boot. Jika anda tidak mendapat pesanitu lagi, berarti itu yaitu salah satu kegiatan startup anda yang mengakibatkan masalah, dan anda sanggup melanjutkan dengan mencoba mengidentifikasi kegiatan mana itu.
- Jika anda ingin mengembalikan startup system anda ibarat sebelumnya, cukup pilih Startup normal di jendela System Configuration.
Dengan uraian di atas, biar anda kini mempunyai pemahaman yang lebih baik ihwal perbedaan antara Clean Boot dan Safe Mode. Keduanya melayani tujuan yang berbeda, dengan Safe Mode berfokus pada dilema yang lebih parah ibarat hardware dan virus, sementara Clean Boot yang gunakan lebih baik dalam menghilangkan konflik driver. Gunakan kedua metode tersebut dengan bijak!
Jangan lupa tinggalkan komentar anda dibawah untuk menyebarkan pengalaman ihwal Clean Boot dan Safe Mode. Terimakasih dan GBU.
Sumber https://tipsorialindo.blogspot.com/