Fitri Yati Mojo, Berkat Kecintaan Pada Cokelat Dia Menikmati Manisnya Berbisnis
Sudah menjadi yatim semenjak menginjak kelas 3 SD, Filo menerima didikan yang cukup keras dari sang ibu. Ini mengakibatkan dirinya berdikari dan tidak udah tergantung pada orang lain.
“Sejak kecil saya sudah hidup berdikari dan tidak bergantung dari orang lain,” ujarnya.
Termasuk dikala ia harus mendapatkan kenyataan untuk tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang akademi tinggi tanggapan kurangnya biaya. Dari situlah ia berpikir untuk mencari alternatif usaha. Beberapa perjuangan yang pernah ia coba antara lain menjual pulsa, menjadi tenaga honorer, sampai melakoni tugas di dunia hiburan selama beberapa waktu.
Dari situlah ia juga bersyukur alasannya yaitu bisa menerima jaringan pertemanan yang luas. Siapa sangka, ini yang hasilnya mengantarkan Filo pada peluang bisnis coklat.
Memulai Usaha CoklatUsaha coklat yang dilakukan oleh Filo bermula pada tahun 2010, dikala ia berkenalan dengan salah satu biro materi baku coklat. Karena memang menyukai masakan anggun tersebut, ia coba menciptakan beberapa produk cokelat berbekal modal Rp100 ribu.
“Ketika itu dengan uang Rp 100 ribu saya gunakan untuk belanja cetakan cokelat dan materi cokelat. Sedangkan peralatan lain masih minjam punya ibu,” kisahnya.
Salah satu kelebihan dari produk yang ia buat adalah, alasannya yaitu materi bakunya yang memang berkualitas. Semua materi coklat yang ia olah merupakan produk dari Perancis. Selain itu kreativitas dalam mengemas juga menjadi nilai lebih dari produk coklat milik Filo.
Ia menciptakan produk coklat batang dengan aneka gabungan di dalamnya. Campuran tersebut seperti susu, kacang tanah, jagung, kacang mete, kacang almon, sampai bluberry. Untuk memilih paduan produk yang dibuat, Filo tidak melakukannya secara sembarangan. Ia mendasarkan semua produknya dari selera pasar terutama para pecinta coklat.
“Semua produk saya buat sesuai dengan selera dari para pecinta cokelat. Karena itu saya tetap ingin rasa cokelat yang lezat tetap dominan,” klaim Filo.
Berjualan Secara OnlineKarena sudah mengenal sistem penjualan secara online, Filo memasarkan produk Filo’s Milk Chocolate lewat media umum Instagram dan Facebook. Selang itu, ia juga mengatakan produknya dari satu sobat ke sobat lain dan membuka toko offline.
Tidak disangka, bisnis tersebut bisa mendatangkan laba dalam waktu yang relatif cepat. Bahkan, pada tahun 2013, Filo meningkatkan skala bisnis dengan mendirikan CV untuk perjuangan coklat tersebut.
Pembeli produk Filo pun sangat beragam, tidak hanya dari tempat Jogjakarta sebagai sentra pemasaran namun juga kota-kota besar lain di seluruh Indonesia. Yang menarik, Filo juga membuka kesempatan untuk siapa saja yang ingin menjual produk Filo namun bisa menjual kembali tanpa merk Filo.
Baca juga: Ferdha Agisyanto Menyendok Legitnya Keuntungan Bisnis Kuliner Unik “Cake In Jar”
“Saya percaya pada naluri dan cita rasa pengecap saya sendiri. Karena itu gabungan dalam cokelat Filo itu benar-benar khas,” katanya.
Saat ini, untuk mendukung usahanya tersebut Filo dibantu kurang lebih 15 karyawan sebagai tenaga pengolah, pengemasan sampai pemasaran. Namun untuk memastikan kualitas produknya tidak berubah, ia tidak menyerahkan dilema quality control kepada para pekerjanya.
“Saya tidak ingin rasa cokelat Filo’s Milk yang sudah khas berubah. Karena itu sama saja artinya cintanya pun telah berubah,” ujarnya.
Sumber http://pusatgratisku.blogspot.com/