Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sudahlah Jangan Membenci

Awalnya dirimu sangat mencintainya, kemudian ada secuil persoalan yang tak sanggup diselesaikan. Alih-alih semua berakhir dengan benci. Dirimu atau beliau yang salah? Sudahlah jangan membenci. Nggak elok kalau balasannya permusuhan yang dikumandangkan. Padahal kalian sudah usang bersama merenda cinta? Kalau dulu kau selalu memaafkan kesalahannya, kemudian kau juga sanggup mendapatkan maafnya, dan tak jarang juga suka memanjakannya, Anda dan diapun saling bermanja-manja, mengapa kini harus ada kata benci?

Mestinya mulai dengan manis dan akhiri dengan bahagia. Bukankah begitu? Untuk apa kau berlama-lama mencinta tapi balasannya bukan menyatu, malah bermusuhan. Semua kenangan manis kalian lenyap. Tak ada cerita apapun. Bayangkan berapa menit, jam, hari, bulan dan seterusnya yang kau lewatkan bersamanya. Benarkah kau tidak menyesal?

Di dalam masa-masa itu bukankah kau begitu memujanya dan mencintainya? Seakan hanya beliau seorang yang paling segalanya di antara beribu-ribu yang lain. Toh waktu itu juga kau dan beliau sedang mencari jati diri masing-masing bukan? Ah sayang, rasanya terlalu egois bila saat-saat yang begitu manis yang dulu kau lewatkan bersama, kini menjadi benci dan meninggalkan luka sembilu.
 kemudian ada secuil persoalan yang tak sanggup diselesaikan Sudahlah Jangan Membenci
Singkirkan dengkimu. StockSnap Images
Jika kau terus menyimpan rasa benci pada seseorang, terutama seseorang yang pernah kau cinta yang waktu itu menempel di hati, dan yang selalu singgah di relung kamu, kau akan semakin tersiksa. Ingat, Semakin dirimu membenci, semakin beliau hadir dalam ingatmu. Mungkin saja kalau kau terus membencinya, sanggup jadi kau masih mencintainya. Tapi apa boleh buat, kekerabatan kau tak mungkin sanggup menyerupai dulu lagi. Ganti rasa bencimu dengan maaf. Bisa kah?

Karena beliau sudah terlalu menyakiti hatiku

Memang beliau sudah dan sangat menyakiti hatimu waktu itu. Boleh dibilang beliau menghianati cinta kamu, nggak mengerti bahwa cinta kau ikhlas dan sangat cintai dirinya. Dirimu total mencintainya, hingga  nggak ada yang nggak beliau tahu darimu. Gudang memori kau jadi kosong. Dia sudah tahu semua. seolah kau telah memberi seluruh hati utuh pada dia. Ini yang menciptakan kau berbalik seribu persen untuk membencinya. Lalu hingga kapan dirimu akan terus pelihara benci itu dalam hati?

Ingat, jangan udik beliau sudah senang tanpa dirimu

Barangkali beliau lagi happy dengan gandengan barunya, kehidupannya sudah stabil dan beliau sendiri telah melupakan apa yang dialami bersama kau jauh hari. Sementara kamu? masih terus menyerupai dulu. Menanam kebencian dalam diri, memelihara hal yang menciptakan dirimu bertambah sakit hati padanya. Apakah itu membahagiakan diri kamu? Sudahlah, jangan ingat beliau lagi. kau akan sangat rugi. Percayalah.

Ada baiknya kau fokuskan perhatian untuk hal-hal yang lebih bemanfaant. Ke salon mempercantik diri contohnya atau ikut senam aerobik biar tubuhmu terlihat makin sehat, seksi dan balasannya banyak didekati pria-pria tampan. Tunjukkan dong Anda sanggup mampu lebih andal dari dia.

Belajar membuang segala perasaan dendam kesumatmu

Sekarang mencar ilmu membuang benci kesumat itu biar tidak menambah beban jiwa kau dan sanggup memulai benahi hati yang sudah porak-poranda itu. Supaya mata kau sanggup terbuka melihat bahwa, masih ada yang lebih baik. Ingat ya, membenci seseorang itu sama saja kau menyakiti hati dan menyiksa diri sendiri. Akuilah, beliau bukan ditakdirkan untukmu. Itu akan lebih baik.

Lepaskan egoismu juga

Dirimu juga jangan egois. Ingat tidak? Saat kau sedang dimabuk cinta, beliau seringkali bisikkan kata-kata sayang, terkadang beberapa kata rayuan yang menciptakan kau terhanyut dan larut dalam bahagia. Bahkan tak jarang ada kata-kata gombalnya yang paling manis di kuping kamu, tapi itu tak masalah. kau tak perduli dan tersenyum merasa paling senang di dunia! Kalian terlihat sangat mesrah, bahkan sanking romantisnya menciptakan orang lain iri bila melihat kalian waktu itu. Iya kan? Mengaku saja. Tidak usah malu.

Kenangilah momen-momen yang manis itu, bukan untuk bangkitkan masa kemudian supaya balikkan lagi dan kau bertambah sakit, tapi itu mempunyai kegunaan juga bagi dirimu, jadi kau sanggup melepaskan kebencian yang bersarang selama ini di hati, dan ikhlas memaafkan meskipun tidak secara eksklusif dan rela melupakan beliau dengan baik-baik.

Masih berat juga? Masih bilang susah mustahil dan tidak sanggup melakukannya?

Anda harus perbanyak berdoa. Lebih dekatlah pada Tuhan

Berarti kau harus lebih banyak berdoa. Jangan lupa juga mengoreksi diri sendiri. Bertanya dalam hati mengapa saya begitu sulit membuang rasa benci saya? Kemudian cari teman yang banyak. Teman yang sanggup kasih saran faktual dan tidak ikut mengompori kamu. Ikut aktivitas sosial sehingga sanggup mengurangi rasa dengki.

Tapi terserahlah. Itu hak kamu. Ambilah cara yang terbaik. Aku cuma mau kasih pesan, kalau kau sedang marah, dihentikan pengaruhi sabat kau biar ikut marah. Percayalah kau niscaya sulit menyingkirkan perasaan dendam.

Ini pengalamanku sama menyerupai dirimu

Dulu saya juga pernah begitu. Tidak sanggup melepaskan dan juga tidak rela membuang kebencian terhadap orang yang sudah mencuri kebahagiaanku. Aku sudah percayakan cinta untuk beliau simpan baik-baik, tapi beliau lebih suka berbohong. Pergi dengan perempuan lain. Lenyap ditelan bumi. Lalu saya jadi orang sangat sensistif dan pemarah, sebab saya merasa kalah. Dia pergi membawa perasaan cintaku. Pokoknya saya benci.

Sejak itu, wajahku tidak lagi terlihat senyum. Hari-hari terasa membosankan. Padahal saya orang yang paling ceria. Setiap ketika wajahku merengut dan kusut. Gara-gara itu, sahabat-sabat baikku satu persatu menghilang. Tapi saya masih tidak sadar. Lama-kelamaan merasa capek sendiri. Tidak lucu, dan sangat rugi. Disamping wajah jadi amburadul, cemberut melulu tak ada senyum. Aku kehilangan banyak energi baikku, sia-sia. Ngeri, kalau hingga kulit wajah mengerut, jadi bau tanah sebelum usianya.

Jadi, sangat rugi kalau kau tetap memelihara benci dalam hati. Maka bebaskanlah diri dan hati kau dari bulat kebencian itu.

Kata-kata bijak
Melupakan seseorang yang telah menyakiti hati kau bukan dengan dengki, dan mengingat hal-hal yang terjelek yang ia lakukan. Memaafkan, dan mengingat hal-hal terbaik yang ia berikan hingga batin kau tidak terluka.

Berikut ini sanggup nikmati puisi sudahlah jangan membenci. Semoga suka.


Kau tau kalau hatimu
menyimpan benci maka
dalam hidupmu
hanya ada bayang kelabu

Masa-masa indahmu yang dulu
kau rangkai bersamanya
kini menjadi ranjau
Menikam habis jantungmu
Merobek-robek secercah harapmu
menggerogoti dirimu, hatimu
bahkan separuh hidupmu

Hari-harimu luka sembilu
sudahlah hentikan benci
Bagaimana sanggup kau
jalani hari barumu?
Sementara kau sendiri
menyayat-nyayat hatimu

dengan pedang cinta
yang tak lagi bermakna
dan tinggal berdebu...

Semakin hari kau gores
luka usang menjadi baru
Terus saja berulang
kemudian apakah kelak
kau suka menjadi debu?

Sebagaimana kau membencinya
kaupun membenci dirimu
Sebagaimana kau menyakitinya
kau juga menyakiti hatimu
Lalu yang tinggal di jiwamu
hanya dendam..

Jakarta,

Catatan
Lepaskan bencimu, tukarkan dengan kasih biar dirimu menerima kebahagiaan. Menyimpannya rapat itu sia-sia, malahan kau semakin larut dalam kehancuran! Tulis segala sesuatu yang menjadi akar kedengkianmu pada secarik kertas, kemudian remas  kertas itu dan ucapkan saya siap melepasmu! Buanglah kertas itu sejauh mungkin. Lakukukan hal ini hingga kau mendapatkan dirimu sanggup mendapatkan semuanya.