Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kedekatan Google-Uber Retak Akhir Info Kendaraan Beroda Empat Swakemudi

Google Dan Facebook Kerjasama Bangun Jaringan Kabel Bawah Laut Tercepat Di Asia Pasifik

Dan ternyata, upaya investasi yang dilakukan Alfabet berbuah manis. Sekitar 3 tahun sehabis penanaman modal, Alfabet menerima laba berlipat bahkan sampai mencapai angka US$3,5 miliar. Inilah alasan mengapa, Google dan Uber mempunyai latar belakang korelasi yang cantik pada awalnya.

Kasus Pencurian Data

Namun sehabis mempunyai kolaborasi cukup erat, tiba-tiba timbul problem dimana adanya gosip kasus pencurian data. Kasus ini disinyalir dilakukan oleh seorang mantan pekerja Google berjulukan Anthony Levandowski. Ia yang merupakan salah satu teknisi utama Google, keluar dari perusahaan dengan membawa 14ribu berkas diam-diam milik Google.

Data tersebut, lalu dimanfaatkan Anthony untuk membangun perusahaan baru, Otto yang bergerak di bidang pengembangan alat transportasi truk swakemudi. Tak berselang lama, Otto justru berpindah tangan yakni merubah nama menjadi milik perusahaan Uber. Nilai akuisisi perusahaan tersebut juga terbilang tinggi yakni mencapai angka US$680 juta.

Setelah itu, permasalahan semakin meruncing ketika Uber memasuki ranah industri yang sedang dikembangkan oleh Google. Pada waktu itu, Uber lebih dahulu memperkenalkan layanan kendaraan beroda empat swakemudi di tempat Amerika Serikat. Dengan derma para peneliti dari Carnegie Mellon University, proyek kendaraan beroda empat otomatis tersebut mulai dijalankan pada tahun 2015.

Di lain pihak, Google yang juga mempunyai anak perusahaan khusus membidangi kendaraan beroda empat swakemudi, Waymo, merasa ditikung oleh rekanannya tersebut. Untuk membalas, langkah bisnis ditempuh dengan meluncurkan fitur car pooling pada aplikasi Waze milik Google.

Sebagai informasi, sampai dikala ini Uber sesungguhnya masih sangat berkaitan erat dengan Google. Pasalnya, untuk menjalankan operasional, layanan Uber tetap memakai jasa dari aplikasi Google Map. Meskipun begitu, somasi sudah dilayangkan oleh Waymo terkait dengan kemungkinan adanya penggunaan data milik Google untuk pengembangan fitur kendaraan beroda empat swakemudi Uber.

Memberatkan Pihak Google

Jika ditilik kembali, dalam kasus ini yang lebih dirugikan ialah pihak Google. Pasalnya, dengan nilai investasi yang sangat besar yang telah masuk ke kantong Uber, mudah tuntutan Waymo sanggup merugikan Google secara tidak langsung.

Sederhananya, jikalau tuntutan Waymo dimenangkan, maka Google secara tidak eksklusif juga akan mendapatkan kerugian akhir adanya dana investasi. Namun di sisi lain, jikalau tuntutan Waymo gagal, tentunya juga memberi kerugian secara eksklusif untuk anak perusahaan Alfabet tersebut.

“Apa pun yang menguntungkan Waymo, akan merugikan Google Ventures,” ucap Stephen Diamond, associate profesor aturan dari Santa Clara University.

Bahkan sebagai imbas dari pertikaian tersebut, David Drummond, senior vice president Google, dari jajaran direksi Uber mengundurkan diri. David sendiri merupakan bab dari akad yang telah diraih ketika Google Ventures mengucurkan dana investasi untuk Uber di tahun 2013.

Baca juga: Google Umumkan Tunda Pengembangan Proyek Smartphone Modular

Di lain pihak, Uber menyatakan bahwa perusahaan telah siap dengan tuntutan yang dilayangkan Waymo. Uber yakin bahwa pihaknya sanggup memenangkan kasus alasannya ialah merasa sama sekali tidak melanggar aturan.

“Kami sudah meninjau klaim Waymo dan menentukannya sebagai tuduhan tak berdasar yang ingin memperlambat kompetitor dan kami tak sabar melawan mereka di pengadilan,” ujar Uber.

[embedded content]

Sumber http://pusatgratisku.blogspot.com/