Organel Sel: Struktur, Fungsi Dan Gambar
Organel Sel – ialah salah satu dari beberapa struktur dengan fungsi khusus yang terapung-apung dalam sitoplasma sel eukariot. Satu sel flora atau binatang terdiri dari banyak sekali macam organel sel dengan fungsi-fungsi yang berbeda. Gambaran organel sanggup dikenali melalui penggunaan mikroskop dan penggunaan fraksinasi sel.
Istilah sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke tahun 1665. Saat itu Hooke mengamati sayatan gabus memakai mikroskop dan ia mendapati adanya ruang-ruang kosong yang menyusun gabus.
Maka sanggup disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat Protoplasma, zat Protoplasma dibagi menjadi menjadi dua bab yakni Neukleoplasma dan Sitoplasma.
Neukleus (inti sel) mempunyai peranan penting dalam sel, yakni mengatur semua aktifitas sel lantaran di dalam inti sel terdapat kromosom berisi ADN yang mengatur sistesis protein, dan menjaga integritas gen-gen tersebut.
Agar memudahkan kita dalam belajar, kau harus tahu terlebih dahulu anatomi dan fisiologi sel. Secara anatomi sel dibagai menjadi tiga bagian, yakni:
Adalah membran atau selaput sel yang letaknya paling luar dan terbentuk dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan protein dan lemak) dengan perbandingan 50:50. Lipid penyusun membran ialah pospolid.
Protein yang terdapat di permukaan luar dan dalam disebut dengan protein instriksik, protein ini mempunyai sifat hidrofilik (larut dalam air) dan sifat hidrofobik (tidak larut dalam air).
Oleh alasannya itu membran sel bersifat Selektif Permeable (semi permeable) dengan artian hanya sanggup dilewati oleh molekul tertentu saja.
Adapun fungsi dari Membran Sel adalah:
Khusus untuk sel tumbuhan, selain selaput plasma ada satu struktur yang letaknya diluar selaput plasma, yakni Cell Wall atau Dinding Sel yang tersusun dari dua lapisan senyawa selulosa.
Diantara lapisan selulosa terdapat rongga yang disebut Lamel Tengah (Middle Lamel) yang sanggup terisi oleh zat penguat.
Contoh: Chitine, Pektin, Suberine, Lignin.
Di dalam sel flora terkadang juga terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah (pit) sering ditemukan penjuluran sitoplasma yang disebut dengan Plasmodesma yang berfungsi hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
Sitoplasma ialah bab cair yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma terdiri dari dua bentuk, yakni Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair). Sedangkan cairan khusus yang ada di dalam inti sel disebut dengan Nukleoplasma.
Sitoplasma terdiri dari 90% air yang menjadi penyusun utamanya. Sitoplasma berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia dan daerah terjadinya reaksi kimia dalam sel.
Sedangkan organel sel ialah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan menjalankan fungsi kehidupan (bersifat hidup). Ada banyak sekali macam organel sel di dalam Sitoplasma, diantaranya:
Retikulum Endoplasma ialah organel sel yang terdiri dari sistem membran berlipat-lipat yang menghubungkan membran sel dengan membran inti. Retikulum endoplasma ini berbentuk menyerupai benang-benang jala.
RE juga berperan penting dalam proses transport zat intra sel. Terdapat dua jenis Retikulum Endoplasma, yakni RE Kasar dan RE halus. Untuk melihat struktur RE hanya sanggup diliihat memakai mikroskop electron.
Fungsi Retikulum Endoplasma Halus:
Fungsi Retikulum Endoplasma Keras:
Ribosom merupakan salah satu organel berukuran kecil dan padat yang terdapat dalam sel dan berfungsi sebagai daerah sintesis protein. Ribosom sering menempel satu sama lain dan membentuk rantai yang disebut dengan polisom atau pololiribosom.
Struktur ribosom bulat bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang soliter dan ada pula yang menempel sepanjang Retikulum Endoplasma.
Antara satu ribosom dengan ribosom yang lain diikat oleh mRNA. Berdasarkan kecepatan sedimentasi, ribosom dibedakan menjadi dua sub unit, yakni ribosom sub unit kecil 40s dan ribosom sub unit besar 60s.
Fungsi Ribosom:
Dalam ilmu biologi, Mitokondria diberi julukan sebagai The Power of House lantaran mempunyai fungsi sebagai daerah respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi sel. Terdapat dua lapisan membran dalam Mitokondria, yakni membran dalam dan membran luar.
Membran dalam membentuk lipatan-lipatan ke arah dalam yang disebut (membran krista). Membran krista ini mempunyai fungsi memperluas permukaan semoga proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung semakin efektif.
Diantara membran krista terdapat Mastrik Mitokondria yang banyak mengandung enzim pernafasan atau sitokrom, protein, DNA mitokondria, ATP, ADP, Ribosom, ion-ion (magnesium, kalsium, kalium) dan fosfat inorganik yang memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom.
Untuk melintasi membran mitokondria memerlukan prosedur transport aktif. Mastrik Mitokondria mempunyai fungsi sebagai daerah berlangsungnya respirasi untuk menghasilkan energi.
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama, serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeable terhadap molekul-molekul kecil dengan ukran 6000 dalton. Membran luar mitokondria menyerupai dengan membran luar kuman gram negatif.
Di dalam membran luar terdapat enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani oksidasi dan menghasilkan asetil-KoA.
Ruang diantara membran luar dan membran dalam merupakan daerah berlangsungnya reaksi-reaksi penting bagi sel, menyerupai siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak.
Mitokondria banyak ditemukan pada sel yang mempunyai acara metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, contohnya sel otot, jantung, hati.
Fungsi Mitokondria:
Merupakan organel sel berbentuk kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berfungsi sebagai pengontrol pencernaan intraseluler diberbagai keadaan.
Lisosom banyak menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak dijumpai dalam sel darah putih, bersifat autofagi, autolisis, dan mengahancurkan masakan secara edsosistesis.
Di dalam organel ini terdapat 40 jenis enzim hidrolitik asam, menyerupai protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipsae, fosdatase, dan sulfatase. Semua enzim ini aktif pada PH 5.
Fungsi Lisosom:
Ada dua jenis lisosom, yakni lisosom primer dan lisosom sekunder.
Peran Lisosom dalam peristiwa:
Merupakan organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Badan Golgi ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak ditemukan pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, contohnya ginjal.
Struktur tubuh golgi tersusun dari berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya.
Badan golgi mempunyai korelasi erat dengan fungsi pengeluaran sel, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh tersebut menyumbang materi untuk pembentukan dinding sel.
Badan golgi terdiri dari membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Badan golgi terdiri dari 2 bagian, yakni bab cis dan bab trans. Bagian cis berperan mendapatkan vesikel-vesikel yang umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma kasar.
Vesikel ini kemudian diserap ke ruangan-ruangan di dalam tubuh golgi dan isi dari vesikel ini akan diproses untuk penyempurnaan.
Ruangan-ruangan ini akan bergerak dari bab cis menuju bab trans. Di bab inilah ruangan-ruangan itu akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau keluar sel.
Skema transpor di dalam tubuh Golgi. 1. Vesikel retikulum endoplasma, 2. Vesikel eksositosis, 3. Sisterna, 4. Membran sel, 5. Vesikel sekresi.
Fungsi Badan Golgi
Adalah organel sel yang berperan aktif dalam pembelahan sel dan hanya terdapat pada sel hewan. Struktur Sentrosom ialah sebuah wilayah yang terdiri dari sepasang sentriol yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana setiap sentriol ini akan bergerak ke bab kutub-kutub sel yang sedang membelah.
Dalam siklus sel pada tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahapan duplikasi kromosom, kondensasi kromosom, dan duplikasi sentrosom.
Dalam duplikasi sentrosom terjadi sejumlah fase tersendiri, dimulai dari G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Selanjutnya sentriol anak akan muali terbentuk sehingga nantinya akan menjadi dua pasang sentriol.
Fase G2 ialah tahapan ketika sentriol anak yang gres saja terbentuk telah memanjang. Diakhiri dengan fase M dimana sentriol akan bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berdekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
Fungsi Sentrosom:
Merupakan salah satu organel sel yang terdapat pada flora dan alga. Organel yang paling dikenal dalam bentuk umum ialah kloroplas, yakni sebagai daerah berlangsungnya fotosintesis.
Plastida ialah organel yang hanya dimiliki flora saja. Struktur Plastida mempunyai organel dengan membran ganda sehingga terdapat membran luar dan membran dalam.
Sel-sel lamina lumut Plagiomnium affine memperlihatkan kumpulan kloroplas, plastid berwarna hijau.
Ada banyak sekali macam bentuk Plastida, diantaranya:
Fungsi Plastida:
Vakuola ialah rongga dalam sel yang berisi cairan cell sap berupa rongga yang diselimuti membran (tonoplas). Cairan tersebut berupa air dan di dalamnya terlarut zat menyerupai enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa.
vakuola juga mengandung asam organik, asam amino, glukosa dan gas. Vakuola sanggup ditemukan pada semua sel tumbuhan, namun tidak ditemukan pada sel binatang dan bakteri, kecuali binatang uniseluler tingkat rendah.
Vakuola dibagi manjadi 2 jenis, yakni;
Fungsi Vakuola sebagai:
Merupakan organel sel yang terdapat di dalam sitoplasma semua sel eukariot. Strukturnya berupa silinder panjang yang berongga dengan diameter luar sekitar 25 nm dan diameter dalam sekitar 12 nm.
Mikrotubulus tersusun dari molekul-molekul bulat berupa protein globular yang disebut tubulin, yang secara impulsif bergabung pada kondisi tertentu membentuk silinder panjang berongga.
Setiap molekul tubulin terdiri dari dua sub unit polipeptida yang serupa α-tubulin dan β-tubulin. Setiap molekul tubulin mempunyai berat 110.000 dalton dan merupakan dimer dari protein tubulin α-tubulin dan β-tubulin.
Pada bab irisan melintang, mikrotubulus terdiri atas 13 sub unit dalan susunan heliks. Subunit ini merupakan bab dari 13 benang tubulin dimana masing-masing terangkai membentuk heliks yang menjadi bab dari dinding mikrotubulus. Kedua jenis tubulin saling tersusun selang-seling sepanjang benang.
Fungsi Mikrotubulus sebagai:
Merupakan bab dari kerangka sel sitoskeleton yang berbentuk batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan terdiri atas protein aktin, yakni suatu protein globular menyerupai yang ditemukan pada otot.
Mikrofilamen terdapat pada sel eukariot. Struktur Mikrofilamen berperan dalam sitoskeleton untuk menahan tegangan (gaya tarik).
Mikrofilamen juga berperan penting dalam proses pergerakan sel, eksositosis, dan endositosis. Contohnya dalam pergerakan amuba.
Fungsi Mikrofilamen sebagai:
Peroxysome merupakan organel sel yang terbungkus oleh membran tunggal dari lipin dua lapis yang mengandung protein pencerap (reseptor).
Peroksisom tidak mempunyai genom (informasi genetik) dan mengandung sekitar 50 enzim, menyerupai katalase dan ureat oksidase yang mengkristal di pusatnya. Peroksisom sanggup ditemukan di semua sel eukariota.
Pada flora terdapat dua jenis peroksisom, sedangkan pada binatang terdapat satu jenis peroksisom. Salah satu fungsi penting biosintetik dari peroksisom binatang ialah untuk mengkatalisis reaksi pertama dari pembentukan plasmalogen.
Peroksisom juga berperan penting dalam tumbuhan, ada dua jenis peroksison tumbuhan. Tipe pertama terdapat pada daun, yang berperan dalam mengkatalisis produk sampingan dari reaksi pengikatan CO2 pada karbohidrat yang disebut dengan fotorespirasi.
Tipe yang kedua terdapat pada biji yang sedang berkecambah. Peroksisom kedua ini dinamakan dengan giloksisom, yang berfungsi sebagai pemecah asam lemak yang tersimpan dalam lemak biji, menjadi gula yang diharapkan untuk pertumbuhan tumbuhan muda.
Nukleus merupakan organel sel yang ditemukan pada sel eukariotik. Nukleus mengandung hampir sebagian besar materi genetik sel dalam bentuk molekul DNA linear panjang, yang membentuk kromosom bersama dengan banyak sekali jenis protein.
Fungsi utama dari Nukleus ialah sebagai,
Struktur Nukleus
Struktur utama nukleus ialah membran inti, suatu membran ganda fosfolipid yang membungkus keseluruhan organel dan memisahkan bab inti dengan sitoplasma sel, serta lamina inti, suatu struktur dalam nukleus yang memperlihatkan donasi mekanis menyerupai sitoskeleton yang menopang sel secara keseluruhan.
Secara umum, membran inti terdiri dari tiga bagian, yakni:
Bagian-bagian Neukleus terdiri atas:
Berdasarkan selaput inti (membran inti), terdapat dua golongan sel yaitu:
Demikianlah pembahasan mengenai struktur organel sel hewan dan flora lengkap dengan gambar dan fungsi organel sel tersebut. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan atau referensi, semoga artikel ini sanggup bermanfaat untuk kalian semua.
Referensi:
https://www.yuksinau.id/struktur-fungsi-organel-organel-sel/
https://id.wikipedia.org/wiki/Organel
https://id.wikipedia.org/wiki/Retikulum_endoplasma
https://id.wikipedia.org/wiki/Ribosom
https://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria
https://id.wikipedia.org/wiki/Lisosom
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Golgi
https://id.wikipedia.org/wiki/Sentrosom
https://id.wikipedia.org/wiki/Plastid
https://id.wikipedia.org/wiki/Vakuola
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrotubulus
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrofilamen
https://id.wikipedia.org/wiki/Peroksisom
https://id.wikipedia.org/wiki/Nukleolus
https://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sel
Sumber https://bacacoding.blogspot.com/
Daftar isi
Istilah sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke tahun 1665. Saat itu Hooke mengamati sayatan gabus memakai mikroskop dan ia mendapati adanya ruang-ruang kosong yang menyusun gabus.
Maka sanggup disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat Protoplasma, zat Protoplasma dibagi menjadi menjadi dua bab yakni Neukleoplasma dan Sitoplasma.
Neukleus (inti sel) mempunyai peranan penting dalam sel, yakni mengatur semua aktifitas sel lantaran di dalam inti sel terdapat kromosom berisi ADN yang mengatur sistesis protein, dan menjaga integritas gen-gen tersebut.
Agar memudahkan kita dalam belajar, kau harus tahu terlebih dahulu anatomi dan fisiologi sel. Secara anatomi sel dibagai menjadi tiga bagian, yakni:
- Membran Sel (Plasmalemma atau Selaput Plasma)
- Sitoplasma dan Organel Sel
- Nukleus (Inti Sel)
A. Struktur, Gambar, dan Fungsi Organel Sel
1. Membran Sel (Plasmalemma atau Selaput Plasma)
Adalah membran atau selaput sel yang letaknya paling luar dan terbentuk dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan protein dan lemak) dengan perbandingan 50:50. Lipid penyusun membran ialah pospolid.
Protein yang terdapat di permukaan luar dan dalam disebut dengan protein instriksik, protein ini mempunyai sifat hidrofilik (larut dalam air) dan sifat hidrofobik (tidak larut dalam air).
Oleh alasannya itu membran sel bersifat Selektif Permeable (semi permeable) dengan artian hanya sanggup dilewati oleh molekul tertentu saja.
Adapun fungsi dari Membran Sel adalah:
- Melindungi Sel
- Mengatur keluar masuknya zat dari sel satu ke sel lainnya
- Penerima rangsangan dari luar sel
- Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
Khusus untuk sel tumbuhan, selain selaput plasma ada satu struktur yang letaknya diluar selaput plasma, yakni Cell Wall atau Dinding Sel yang tersusun dari dua lapisan senyawa selulosa.
Diantara lapisan selulosa terdapat rongga yang disebut Lamel Tengah (Middle Lamel) yang sanggup terisi oleh zat penguat.
Contoh: Chitine, Pektin, Suberine, Lignin.
Di dalam sel flora terkadang juga terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah (pit) sering ditemukan penjuluran sitoplasma yang disebut dengan Plasmodesma yang berfungsi hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2. Sitoplasma dan Organel Sel
Sitoplasma ialah bab cair yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma terdiri dari dua bentuk, yakni Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair). Sedangkan cairan khusus yang ada di dalam inti sel disebut dengan Nukleoplasma.
Sitoplasma terdiri dari 90% air yang menjadi penyusun utamanya. Sitoplasma berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia dan daerah terjadinya reaksi kimia dalam sel.
Sedangkan organel sel ialah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan menjalankan fungsi kehidupan (bersifat hidup). Ada banyak sekali macam organel sel di dalam Sitoplasma, diantaranya:
a. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma ialah organel sel yang terdiri dari sistem membran berlipat-lipat yang menghubungkan membran sel dengan membran inti. Retikulum endoplasma ini berbentuk menyerupai benang-benang jala.
RE juga berperan penting dalam proses transport zat intra sel. Terdapat dua jenis Retikulum Endoplasma, yakni RE Kasar dan RE halus. Untuk melihat struktur RE hanya sanggup diliihat memakai mikroskop electron.
Fungsi Retikulum Endoplasma Halus:
- Sebagai alat angkut sintesis lemak dan steroit
- Tempat menyimpan fospolipid, glikolipid, dan steroid
- Melakukan detoksifikasi drug dan racun
- Tidak mempunyai Ribosom
Fungsi Retikulum Endoplasma Keras:
- Sebagai alat angkut sintesis protein
- Memiliki Ribosom
b. Ribosom (Ergastoplasma)
Ribosom merupakan salah satu organel berukuran kecil dan padat yang terdapat dalam sel dan berfungsi sebagai daerah sintesis protein. Ribosom sering menempel satu sama lain dan membentuk rantai yang disebut dengan polisom atau pololiribosom.
Struktur ribosom bulat bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang soliter dan ada pula yang menempel sepanjang Retikulum Endoplasma.
Antara satu ribosom dengan ribosom yang lain diikat oleh mRNA. Berdasarkan kecepatan sedimentasi, ribosom dibedakan menjadi dua sub unit, yakni ribosom sub unit kecil 40s dan ribosom sub unit besar 60s.
Fungsi Ribosom:
- Tempat menciptakan sintesis protein dari semua asam amino
c. Mitokondria
Dalam ilmu biologi, Mitokondria diberi julukan sebagai The Power of House lantaran mempunyai fungsi sebagai daerah respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi sel. Terdapat dua lapisan membran dalam Mitokondria, yakni membran dalam dan membran luar.
Membran dalam membentuk lipatan-lipatan ke arah dalam yang disebut (membran krista). Membran krista ini mempunyai fungsi memperluas permukaan semoga proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung semakin efektif.
Diantara membran krista terdapat Mastrik Mitokondria yang banyak mengandung enzim pernafasan atau sitokrom, protein, DNA mitokondria, ATP, ADP, Ribosom, ion-ion (magnesium, kalsium, kalium) dan fosfat inorganik yang memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom.
Untuk melintasi membran mitokondria memerlukan prosedur transport aktif. Mastrik Mitokondria mempunyai fungsi sebagai daerah berlangsungnya respirasi untuk menghasilkan energi.
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama, serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeable terhadap molekul-molekul kecil dengan ukran 6000 dalton. Membran luar mitokondria menyerupai dengan membran luar kuman gram negatif.
Di dalam membran luar terdapat enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani oksidasi dan menghasilkan asetil-KoA.
Ruang diantara membran luar dan membran dalam merupakan daerah berlangsungnya reaksi-reaksi penting bagi sel, menyerupai siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak.
Mitokondria banyak ditemukan pada sel yang mempunyai acara metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, contohnya sel otot, jantung, hati.
Fungsi Mitokondria:
- Sebagai penghasil energi sel dalam bentuk ATP
d. Lisosom
Merupakan organel sel berbentuk kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berfungsi sebagai pengontrol pencernaan intraseluler diberbagai keadaan.
Lisosom banyak menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak dijumpai dalam sel darah putih, bersifat autofagi, autolisis, dan mengahancurkan masakan secara edsosistesis.
Di dalam organel ini terdapat 40 jenis enzim hidrolitik asam, menyerupai protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipsae, fosdatase, dan sulfatase. Semua enzim ini aktif pada PH 5.
Fungsi Lisosom:
- Endositosis adalah pemasukan makromolekul dari luar sel kedalam sel melalui prosedur endositosis, kemudan materi-materi ini dibawa ke vesikel kecil tidak beraturan yang disebut endosom awal.
- Fagositosis adalah proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme menyerupai bakter dan virus ke dalam sel.
- Autofagi adalah proses pembuangan dan degradasi bab sel sendiri, menyerupai organel yang tidak berfungsi lagi.
Ada dua jenis lisosom, yakni lisosom primer dan lisosom sekunder.
- Lisosom primer berperan memproduksi enzim yang belum aktif (vakulo makanan)
- Lisosom sekunder berperan dalam kegiatan mencerna (autofagosom)
Peran Lisosom dalam peristiwa:
- Pencernaan instrasel: mencerna materi secara fagositosis
- Eksositosis: pembebasan sekrit keluar sel
- Autofagi: penghancuran organel sel yang telah rusak
- Autolisis: penghancuran diri sel dengan cara melepas enzim pencerna dari dalam lisosom ke dalam sel, pola proses ini yaitu hilangnya ekor berudu ketika proses menuju dewasa.
e. Badan Golgi (Aparatus Golgi atau Diktiosom)
Merupakan organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Badan Golgi ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak ditemukan pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, contohnya ginjal.
Struktur tubuh golgi tersusun dari berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya.
Badan golgi mempunyai korelasi erat dengan fungsi pengeluaran sel, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh tersebut menyumbang materi untuk pembentukan dinding sel.
Badan golgi terdiri dari membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Badan golgi terdiri dari 2 bagian, yakni bab cis dan bab trans. Bagian cis berperan mendapatkan vesikel-vesikel yang umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma kasar.
Vesikel ini kemudian diserap ke ruangan-ruangan di dalam tubuh golgi dan isi dari vesikel ini akan diproses untuk penyempurnaan.
Ruangan-ruangan ini akan bergerak dari bab cis menuju bab trans. Di bab inilah ruangan-ruangan itu akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau keluar sel.
Skema transpor di dalam tubuh Golgi. 1. Vesikel retikulum endoplasma, 2. Vesikel eksositosis, 3. Sisterna, 4. Membran sel, 5. Vesikel sekresi.
Fungsi Badan Golgi
- Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi
- Membentuk membran plasma
- Membentuk dinding sel tumbuhan
- Tempat untuk memodifikasi protein
- Tempat menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
- Alat transpor lipid
- Untuk membentuk lisosom
- Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim pemecah dinding sel telur.
f. Sentrosom (Sentriol)
Adalah organel sel yang berperan aktif dalam pembelahan sel dan hanya terdapat pada sel hewan. Struktur Sentrosom ialah sebuah wilayah yang terdiri dari sepasang sentriol yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana setiap sentriol ini akan bergerak ke bab kutub-kutub sel yang sedang membelah.
Dalam siklus sel pada tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahapan duplikasi kromosom, kondensasi kromosom, dan duplikasi sentrosom.
Dalam duplikasi sentrosom terjadi sejumlah fase tersendiri, dimulai dari G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Selanjutnya sentriol anak akan muali terbentuk sehingga nantinya akan menjadi dua pasang sentriol.
Fase G2 ialah tahapan ketika sentriol anak yang gres saja terbentuk telah memanjang. Diakhiri dengan fase M dimana sentriol akan bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berdekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
Fungsi Sentrosom:
- Untuk membentuk spindel selama pembelahans sel
- Penentu titik dimana akson akan tumbuh ketika terjadi perkembangan neuron
- Untuk membentuk jaringan mikrotubulus yang berperan dalam menciptakan sitoskeleton
- Untuk sitokinesis
- Pemisah molekul sinyal menyerupai mRNA sehingga mereka hanya masuk ke salah satu dari dua anak sel yang dihasilkan oleh mitosis
g. Plastida (Kloroplas)
Merupakan salah satu organel sel yang terdapat pada flora dan alga. Organel yang paling dikenal dalam bentuk umum ialah kloroplas, yakni sebagai daerah berlangsungnya fotosintesis.
Plastida ialah organel yang hanya dimiliki flora saja. Struktur Plastida mempunyai organel dengan membran ganda sehingga terdapat membran luar dan membran dalam.
Sel-sel lamina lumut Plagiomnium affine memperlihatkan kumpulan kloroplas, plastid berwarna hijau.
Ada banyak sekali macam bentuk Plastida, diantaranya:
- Proplastid, bentuk belum “dewasa” atau bentuk plastida yang belum membentuk pigmen.
- Leukoplas, bentuk arif balig cukup akal tanpa kandungan pigmen, biasanya ditemukan di akar.
- Kloroplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen klorofil, biasanya ditemukan di daun, bunga, dan bab flora yang berwarna hijau lainnya.
- Kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena, biasanya ditemukan pada bunga dan bab lain yang berwarna jingga.
- Amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butiran tepung, biasanya ditemukan pada bab flora yang menyimpan cadangan masakan dalam bentuk tepung. Contoh: akar, rimpang, umbi (batanag), dan biji.
- Elaioplas, bentuk semi aktif yang mengandung tetesan minyak atau lemak di beberapa jaringan penyimpan minyak, contoh: endosperium pada biji.
- Etioplas, bentuk semi aktif dari pembiasaan kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya. Etioplas sanggup segera aktif membentuk klorofil dalam hitungan jam begitu mendapatkan cukup pencahayaan.
Fungsi Plastida:
- Sebagai daerah fotosintesis, sintesisi asam-asam lemak, dan beberapa fungsi sel sehari-hari.
h. Vakuola (Rongga Sel)
Vakuola ialah rongga dalam sel yang berisi cairan cell sap berupa rongga yang diselimuti membran (tonoplas). Cairan tersebut berupa air dan di dalamnya terlarut zat menyerupai enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa.
vakuola juga mengandung asam organik, asam amino, glukosa dan gas. Vakuola sanggup ditemukan pada semua sel tumbuhan, namun tidak ditemukan pada sel binatang dan bakteri, kecuali binatang uniseluler tingkat rendah.
Vakuola dibagi manjadi 2 jenis, yakni;
- Vakuola Kontraktil, berperan sebagai osmoregulator yakni pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi.
- Vakuola Nonkontraktil, berperan sebagai pencerna masakan dan mengedarkan hasil makanan.
Fungsi Vakuola sebagai:
- Tempat menyimpan cadangan masakan menyerupai amilium dan glukosa.
- Tempat menyimpan pigmen menyerupai daun, bunga dan buah.
- Tempat menyimpan minyak atsirik (jenis minyak yang memperlihatkan busuk khas layaknya minyak kayu putih).
- Mengatur turgiditas sel (tekanan osmotik sel)
- Tempat menimbun sisa metabolisme dan metabolik sekunder, menyerupai getah karet, alkaloid, tanin, dan kalsium oksabit.
i. Mikrotubulus (Mikrotubula)
Merupakan organel sel yang terdapat di dalam sitoplasma semua sel eukariot. Strukturnya berupa silinder panjang yang berongga dengan diameter luar sekitar 25 nm dan diameter dalam sekitar 12 nm.
Mikrotubulus tersusun dari molekul-molekul bulat berupa protein globular yang disebut tubulin, yang secara impulsif bergabung pada kondisi tertentu membentuk silinder panjang berongga.
Setiap molekul tubulin terdiri dari dua sub unit polipeptida yang serupa α-tubulin dan β-tubulin. Setiap molekul tubulin mempunyai berat 110.000 dalton dan merupakan dimer dari protein tubulin α-tubulin dan β-tubulin.
Pada bab irisan melintang, mikrotubulus terdiri atas 13 sub unit dalan susunan heliks. Subunit ini merupakan bab dari 13 benang tubulin dimana masing-masing terangkai membentuk heliks yang menjadi bab dari dinding mikrotubulus. Kedua jenis tubulin saling tersusun selang-seling sepanjang benang.
Fungsi Mikrotubulus sebagai:
- Menjaga bentuk sel
- Berfungsi dalam pembelahan sel
- Berkaitan dengan transport intraseluler
- Berperan dalam pergerakan sel (cilia dan flagela)
j. Mikrofilamen (Filamen Aktin)
Merupakan bab dari kerangka sel sitoskeleton yang berbentuk batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan terdiri atas protein aktin, yakni suatu protein globular menyerupai yang ditemukan pada otot.
Mikrofilamen terdapat pada sel eukariot. Struktur Mikrofilamen berperan dalam sitoskeleton untuk menahan tegangan (gaya tarik).
Mikrofilamen juga berperan penting dalam proses pergerakan sel, eksositosis, dan endositosis. Contohnya dalam pergerakan amuba.
Fungsi Mikrofilamen sebagai:
- Pembentuk sitoskeleton dinamis
- Untuk menahan tegangan (gaya tarik)
- Mempertahankan bentuk sel
- Memberikan motilitas sel menyerupai filopodia, Lamellipodia
- Mendukung kontraksi otot ketika filamen aktin selaras dengan myosin protein.
- Sebagai transpor pengangkut vesikel dan organel
- Sebagai pencetus amuboid dan fagositosis
k. Peroksisom (Badan Mikro)
Peroxysome merupakan organel sel yang terbungkus oleh membran tunggal dari lipin dua lapis yang mengandung protein pencerap (reseptor).
Peroksisom tidak mempunyai genom (informasi genetik) dan mengandung sekitar 50 enzim, menyerupai katalase dan ureat oksidase yang mengkristal di pusatnya. Peroksisom sanggup ditemukan di semua sel eukariota.
Pada flora terdapat dua jenis peroksisom, sedangkan pada binatang terdapat satu jenis peroksisom. Salah satu fungsi penting biosintetik dari peroksisom binatang ialah untuk mengkatalisis reaksi pertama dari pembentukan plasmalogen.
Peroksisom juga berperan penting dalam tumbuhan, ada dua jenis peroksison tumbuhan. Tipe pertama terdapat pada daun, yang berperan dalam mengkatalisis produk sampingan dari reaksi pengikatan CO2 pada karbohidrat yang disebut dengan fotorespirasi.
Tipe yang kedua terdapat pada biji yang sedang berkecambah. Peroksisom kedua ini dinamakan dengan giloksisom, yang berfungsi sebagai pemecah asam lemak yang tersimpan dalam lemak biji, menjadi gula yang diharapkan untuk pertumbuhan tumbuhan muda.
3. Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organel sel yang ditemukan pada sel eukariotik. Nukleus mengandung hampir sebagian besar materi genetik sel dalam bentuk molekul DNA linear panjang, yang membentuk kromosom bersama dengan banyak sekali jenis protein.
Fungsi utama dari Nukleus ialah sebagai,
- Penjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol acara sel dengan mengelola ekpresi gen
- Untuk mengorganisasikan gen ketika terjadi pembelahan sel
- Memproduksi mRNA untuk mengokodekan protein
- Sebagai daerah sintesis ribosom
- Tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA
- Mengatur kapan dan dimana ekpresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Struktur Nukleus
Struktur utama nukleus ialah membran inti, suatu membran ganda fosfolipid yang membungkus keseluruhan organel dan memisahkan bab inti dengan sitoplasma sel, serta lamina inti, suatu struktur dalam nukleus yang memperlihatkan donasi mekanis menyerupai sitoskeleton yang menopang sel secara keseluruhan.
Secara umum, membran inti terdiri dari tiga bagian, yakni:
- Membran luar.
- Ruang perinuklear.
- Membran dalam.
Bagian-bagian Neukleus terdiri atas:
- Nukleoplasma (Kariolimfa)
- Kromatin / Kromosom
- Selaput Inti (Karioteka)
- Nukleolus(anak inti)
Berdasarkan selaput inti (membran inti), terdapat dua golongan sel yaitu:
- Sel Eukariotik (Sel yang mempunyai selaput inti)
- Sel Prokariotik (Sel yang tidak mempunyai selaput inti, contohnya pada ganggang biru, bakteri.
Demikianlah pembahasan mengenai struktur organel sel hewan dan flora lengkap dengan gambar dan fungsi organel sel tersebut. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan atau referensi, semoga artikel ini sanggup bermanfaat untuk kalian semua.
Referensi:
https://www.yuksinau.id/struktur-fungsi-organel-organel-sel/
https://id.wikipedia.org/wiki/Organel
https://id.wikipedia.org/wiki/Retikulum_endoplasma
https://id.wikipedia.org/wiki/Ribosom
https://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria
https://id.wikipedia.org/wiki/Lisosom
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Golgi
https://id.wikipedia.org/wiki/Sentrosom
https://id.wikipedia.org/wiki/Plastid
https://id.wikipedia.org/wiki/Vakuola
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrotubulus
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrofilamen
https://id.wikipedia.org/wiki/Peroksisom
https://id.wikipedia.org/wiki/Nukleolus
https://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sel
Sumber https://bacacoding.blogspot.com/