Penjelasan Mengenai Adsorpsi Dan Koagulasi Lengkap
Adsorpsi
Bagaimanakah partikel koloid mendapat muatan listrik? Partikel koloid mempunyai kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya. Oleh sebab itu, partikel koloid menjadi bermuatan listrik. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorpsi (jika penyerapan hingga ke bawah permukaan disebut absorpsi). Sebagai contoh, penyerapan air oleh kapur tulis). Sol Fe(OH)3 dalam air mengadsorpsi ion faktual sehingga bermuatan positif, sedangkan sol As2S3 mengadsorpsi ion negatif sehingga bermuatan negative.
Muatan koloid juga merupakan faktor yang menstabilkan koloid, di samping gerak Brown. Oleh sebab bermuatan sejenis maka partikel-partikel koloid saling tolak-menolak, sehingga terhindar dari pengelompokan antarsesama partikel koloid itu (jika partikel koloid itu saling bertumbukan dan kemudian bersatu, maka lama-kelamaan sanggup terbentuk partikel yang cukup
besar dan akibatnya mengendap).
Sifat adsorpsi koloid ini telah dipergunakan dalam bidang lain, contohnya pada proses pemurnian gula tebu, pembuatan obat norit, dan proses penjernihan air minum.
Koagulasi
Apabila muatan suatu koloid dilucuti, maka kestabilan koloid tersebut akan berkurang dan sanggup menyebabkan koagulasi atau penggumpalan. Pelucutan muatan koloid sanggup terjadi pada sel elektroforesis atau kalau elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid.
Koagulasi koloid sebab penambahan elektrolit terjadi sebagai berikut. Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion faktual (kation), sedangkan koloid yang bermuatan faktual akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan kedua. Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat, maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Makin besar muatan ion makin berpengaruh daya tarikmenariknya dengan partikel koloid, sehingga makin cepat terjadi koagulasi.
Beberapa pola koagulasi dalam kehidupan sehari-hari dan industry sebagai berikut:
a. Pembentukan delta di muara sungai terjadi sebab koloid tanah liat (lempung) dalam air sungai mengalami koagulasi dikala bercampur dengan elektrolit dalam air laut.
b. Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format.
c. Lumpur koloidal dalam sungai sanggup digumpalkan dengan menambahkan tawas. Sol tanah liat dalam air sungai biasanya bermuatan negatif, sehingga akan digumpalkan oleh ion Al3+ dari tawas (aluminium sulfat).
d. Asap atau bubuk dari pabrik dan industri sanggup digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari Cottrel.
Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 hingga 75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekulmolekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya. Pengendap Cottrel ini banyak dipakai dalam industri untuk dua tujuan, adalah mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali bubuk yang berharga (misalnya bubuk logam).
Thanks For Visiting !