Lebih Baik Dibanding Lithium Ion, Inilah Konsep Baterai Gres Masa Depan
Mengenai konsep umum dari baterai terbaru tersebut, Goodenough mencoba untuk mengganti komponen utama yang ada di baterai lithium ion ketika ini. Komponen tersebut yaitu cairan elektrolit. Saat ini, cairan elektrolit masih dianggap sebagai salah satu komponen yang paling penting serta belum tergantikan.
Namun permasalahannya adalah, banyak bencana dimana baterai yang disusun oleh cairan elektrolit kesudahannya bisa meledak serta tidak bisa berfungsi untuk perangkat yang berada di suhu rendah.
Oleh alasannya itu, tim Goodenough mencoba untuk mengganti cairan elektrolit tersebut dengan komponen lain yakni kaca. Dengan memakai kaca, baterai konsep gres ini diperkirakan bisa mengisi daya jauh lebih cepat, serta mempunyai kemampuan simpan yang 3 kali lebih baik daripada baterai lithium ion.
Tidak hanya itu saja, kelebihan dari penggunaan beling juga sanggup mengurangi kemungkinan perangkat yang meledak disamping juga bisa beroperasi untuk perangkat bersuhu rendah.
Memecahkan Masalah Penyimpanan EnergiDalam beberapa tahun terakhir, sudah cukup banyak peneliti di seluruh dunia yang mencoba untuk berbagi perangkat penyimpanan daya energi yang lebih baik dari yang ada yang ketika ini. Penelitian tersebut digulirkan dengan cara mencoba banyak sekali perangkat atau komponen gres yang sanggup menggantikan komponen yang sudah ada.
Oleh alasannya itu, penelitian dari Goodenough sudah dikomunikasikan lewat jurnal Energy & Envrionmental Science untuk bisa lebih dikenal oleh peneliti di seluruh dunia. Ternyata, konsep tersebut bisa menarik perhatian banyak sekali peneliti.
Permasalahan yang umum ditemui dalam penciptaan perangkat penyimpan daya adalah, kebanyakan dari wangsit yang muncul sulit untuk direalisasikan atau bahkan mustahil untuk diproduksi.
Selain itu baterai lithium ion yang ada ketika ini, dirasa sudah tidak bisa dikembangkan lagi dikarenakan telah berada di titik batasnya. Pemikiran tersebut didukung dengan fakta bahwa banyak sekali perangkat mobile yang memakai pengembangan baterai lithium ion, justru kesudahannya tidak bisa menahan dan mengakibatkan adanya ledakan.
Jika memang penelitian yang dilakukan oleh Goodenough berhasil menemukan komponen yang lebih baik, tentu hasil dari baterai teknologi gres tersebut bisa sangat membantu.
Dari situ pengembangan berlanjut untuk menemukan versi baterai lithium ion yang lebih baik. Salah satunya yakni mengganti materi lithium dengan materi sodium di dalam baterai. Sodium yang bisa didapatkan lewat ekstraksi air laut, tentu akan lebih gampang serta mempunyai harga yang lebih murah.
Baca juga: Hati-Hati, Ponsel Bisa Diretas Saat Isi Baterai Lewat Colokan Umum
Namun, untuk benar-benar bisa diproduksi yang digunakan, temuan dari Goodenough masih harus terus dikembangkan. Makara nampaknya kita perlu bersabar sampai teknologi mutakhir tersebut rampung dibuat.
Sekilas wacana pencapaian Goodenough dalam menemukan baterai lithium ion, ia beserta tim pertama kali berbagi teknologi tersebut di tahu 1980. Pada waktu itu, ia memakai materi katoda kobalt oksida sebagai komponen inti. Berkat penemuannya tersebut, Goodenough dianugrahi penghargaan Charles Stark Draper Prize di tahun 2014.
Sumber http://pusatgratisku.blogspot.com/