Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alvin Tjitrowirjo Desainer Muda Berbakat Dengan Prestasi Memikat

Hamzah Izzulhaq Bisnis Sejak SD, Kini Omzet Bisnisnya Mencapai Ratusan Juta Perbulan

“Sepulang dari Australia, saya bekerja dan melihat bahwa Indonesia itu sangat kaya akan natural resources dan craftmantship-nya, tapi sayangnya masih banyak digunakan demi kepentingan merek-merek luar negeri. Saya merasa prihatin dan merasa harus menciptakan perubahan,” ujar alvin.

Ketika pertama kali berbagi usaha, yang coba ditawarkan Alvin yaitu menciptakan furniture yang tidak hanya kental nuansa Indonesia namun memang dibentuk khusus sesuai dengan jati diri bangsa ini. Lagi-lagi, ini juga dikarenakan pengalaman dirinya melihat banyak pabrik furniture di Indonesia yang justru hanya mengikuti pesanan luar negeri.

“Berangkat dari kefrustrasian saya terhadap industri furnitur yang ada di Indonesia. Saat itu saya melihat pabrik furnitur ada banyak di Indonesia. Mereka bikin barang kualitasnya manis tapi tidak ada yang mendesain sendiri. Kaprikornus semua itu hanya terima order dari luar negri. Kaprikornus intinya orang-orang ini hanya menjadi “tukang jahit”. Sampai kini ini Indonesia terkenalnya hanya sebagai tukang jahit yang bagus,”ucapnya.

Membangun Studio Dari Nol

Di tahun 2006 lalu, ia mulai membangun studio kerajinannya sendiri mulai dari nol. Tidak ada investasi maupun sumbangan terkait dengan usahanya tersebut. Namun ia tetap optimis bawa langkahnya tersebut bisa membawa perubahan.

“Saya memulai semuanya dari rumah. Jujur saja dikala membangun studio ini modalnya nol. Dalam artian saya tidak investasi capital atau nilai finansial dalam jumlah tertentu untuk hire orang, atau eksklusif sewa tempat, dan lain-lain,” ungkap Alvin.

Bahkan untuk mendukung usahanya tersebut ia melanjutkan studi Program Master (Product Design) di IED European Design Labs Madrid di Spanyol. Baru pada tahun 2009, ia pulang ke Indonesia dan mulai membangun studio.

Misinya masih sangat sama, ia ingin para pekerja kreatif di Indonesia tidak hanya terpaku model yang berasal dari luar negeri. Padahal dari sisi kualitas pengerjaan, kreator di Indonesia bisa dibilang sangat baik.

“Saya mau mencoba mengedukasi pasar bahwa kita pun bisa keren dengan gaya kita sendiri. Kita tidak harus selalu mengikuti apa yang ada di budaya barat. Kaprikornus yang keren itu tidak harus selalu keperancis-perancisan atau ke italia-italiaan. Itulah yang ingin saya lakukan,” kata Alvin penuh keyakinan.

Dari situlah founder PT Desain Indonesia Bagus tersebut mulai menghasilkan karya dari tangan pekerja Indonesia sendiri dan mempunyai sentuhan nilai Indonesia yang kental. Perlahan namun pasti, konsumen mulai tertarik dan semakin banyak konsumen yang memesan hasil furniture ala Indonesia karya Alvin.

“Pasar yang terbentuk yaitu mereka yang bisa menghargai apa yang saya lakukan, meski jumlahnya hanya sedikit. Mereka bisa menghargai, mereka mau beli, mereka ada projek interior dan furnitur yang ingin dikerjakan,” tegasnya.

Baca juga: Ihsanudin Fanani Kembangkan Hobi Menjadi Bisnis Online Beromzet Ratusan Juta

Semakin berkembang, bisnis furniture dan kerajinan yang ia ciptakan sudah bisa menembus pasar internasional. Setidaknya ya mempunyai 12 karyawan dengan 4 buah pabrik yang memproduksi banyak perangkat furniture bertema Indonesia.

“Saya ingin alvinT ini menjadi merk kelas Internasional. Di sisi lain, kami juga ingin menjadi pemimpin di Indonesia untuk segmen merk furniture Indonesia yang dibentuk secara lokal, namun bergaya kontemporer, bergaya modern.”

[embedded content]



Sumber http://pusatgratisku.blogspot.com/