Sitosol: Pengertian, Gambar, Struktur, Dan Fungsi
Sitosol (cytosol) - merupakan cuilan dari sitoplasma berupa cairan yang mengisi ruang intrasel luar, dan berperan sebagai daerah sintesis protein sebagian besar metabolisme prantara sel. Sitosol yaitu sebutan khusus untuk matriks sitoplasma. Fungsi utama sitosol ialah sebagai sumber materi kimia dan daerah terjadinya reaksi metabolisme sel. Terdapat ribuan enzim yang ikut andil dalam metabolisme sel. Sitosol mempunyai sifat fisik yang sanggup berubah-ubah lantaran mengandung protein. Agar lebih jelas, perhatikan struktur gambar sitosol berikut ini.
Keterangan: Sitosol merupakan larutan yang padat dengan banyak jenis molekul yang mengisi sebagian besar dari volume sel.
Terdapat Unsur-unsur lainnya seperti: Ca 2,5%; P 1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na 0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur lain dalam jumlah yang sangat kecil.
Dalam keadaan tertentu, sitosol berada dalam fase sol (cair) atau dalam fase gel (padat). Fase sol atau gel sanggup berubah-ubah tergantung kondisi sel itu. Misalnya jikalau sel dipanaskan maka akan berada dalam fase gel (padat).
Hal ini terjadi lantaran adanya perubahan kadar air dalam sitoplasma. Fase sol akan terjadi jikalau sitoplasma mengalami kelebihan kadar air, sedangkan fase gel akan terjadi jikalau sitoplasma kekurangan kadar air.
Penyebab terjadinya perubahan kadar air dikarenakan adanya banyak sekali proses menyerupai difusi, osmosis, sampai adanya perubahan dan proses fisik pada sel. Contohnya sel mengalami kerusakan atau terjadi pemanasan.
Sitosol merupakan adonan kompleks filamen sitoskeleton, yakni molekul yang larut dalam air dan mengisi ruang kosong sel. Sitosol juga tersusun dari filamen protein yang menjadi materi dasar sitoskeleton.
Secara umum, sitosol yang terdapat di erat membran sel disebut ektoplasma dan bersifat gel, sedangkan sitosol yang terdapat di dalam sel disebut endoplasma.
Seperti yang kita tahu bahwa sitosol merupakan cuilan dari sitoplasma, namun terdapat perbedaan diantara mereka. Berikut beberapa perbedaan tersebut:
Demikianlah klarifikasi mengenai pengertian, gambar, struktur, dan fungsi sitosol. Selain itu kami lengkapi juga artikel ini dengan perbedaan sitosol dan sitoplasma, zat dan materi kimia yang terkandung di dalamnya, serta sifat-sifatnya. Apabila terdapat kekeliruan, tolong beri tahu kami semoga segera kami perbaiki. Semoga artikel ini bermanfaat dan terimakasih sudah berkunjung.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sitosol
https://lokermanfaat.blogspot.com/search?q=sitoplasma-fungsi-struktur-dan-gambar
https://lokermanfaat.blogspot.com/search?q=sitoplasma-fungsi-struktur-dan-gambar
Sumber https://bacacoding.blogspot.com/
Keterangan: Sitosol merupakan larutan yang padat dengan banyak jenis molekul yang mengisi sebagian besar dari volume sel.
Daftar isi
A. Strukur Bahan Kimia dan Zat yang Terkandung dalam Sitosol
Sitosol tersusun atas 70% dari volume sel dan tersiri dari air, garam, dan molekul organik. Unsur yang menyusun sitosol terdiri dari oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10%, dan nitrogen 3% yang tedapat dalam senyawa organik dan anorganik.Terdapat Unsur-unsur lainnya seperti: Ca 2,5%; P 1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na 0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur lain dalam jumlah yang sangat kecil.
Dalam keadaan tertentu, sitosol berada dalam fase sol (cair) atau dalam fase gel (padat). Fase sol atau gel sanggup berubah-ubah tergantung kondisi sel itu. Misalnya jikalau sel dipanaskan maka akan berada dalam fase gel (padat).
Hal ini terjadi lantaran adanya perubahan kadar air dalam sitoplasma. Fase sol akan terjadi jikalau sitoplasma mengalami kelebihan kadar air, sedangkan fase gel akan terjadi jikalau sitoplasma kekurangan kadar air.
Penyebab terjadinya perubahan kadar air dikarenakan adanya banyak sekali proses menyerupai difusi, osmosis, sampai adanya perubahan dan proses fisik pada sel. Contohnya sel mengalami kerusakan atau terjadi pemanasan.
Sitosol merupakan adonan kompleks filamen sitoskeleton, yakni molekul yang larut dalam air dan mengisi ruang kosong sel. Sitosol juga tersusun dari filamen protein yang menjadi materi dasar sitoskeleton.
Secara umum, sitosol yang terdapat di erat membran sel disebut ektoplasma dan bersifat gel, sedangkan sitosol yang terdapat di dalam sel disebut endoplasma.
B. Perbedaan Sitosol dan Sitoplasma
Seperti yang kita tahu bahwa sitosol merupakan cuilan dari sitoplasma, namun terdapat perbedaan diantara mereka. Berikut beberapa perbedaan tersebut:
- Sitoplasma merupakan cairan transparan setengah padat yang terdapat pada sel prokariotik dan eukariotik. Sedangkan sitosol merupakan cuilan dari sitoplasma yang berupa cairan dan 70% dari sel itu dari sitosol. Oleh alasannya yaitu itu, keberagaman komponen dalam sitoplasma lebih besar dibanding sitosol.
- Sitoplasma terdiri dari 3 cuilan utama, yaitu organel sel, sitosol, dan inklusi sitoplasma.
- Inklusi sitoplasma merupakan partikel tidak larut, mencakup butiran, pigmen, tetesan, dan kristal. Sedangkan organel yang terdapat dalam sitoplasma yaitu badan golgi, mitokondria, ribosom, kloroplas, dll.
- Sitosol tersusun atas molekul organik, filamen sitoskeleton, garam, dan air.
- Sebahagian besar kegiatan seluler dilakukan di sitoplasma, menyerupai pembelahan sel, pertumbuhan sel dan ekspansi, glikosis, dan banyak reaksi biokimia.
- Sebahagian besar kegiatan metabolisme sel prokariota berlangsung di sitosol, sedangkan pada sel eukariota sebagian besar reaski metabolisme terjadi di sitoplasma.
- Fungsi sitosol untuk transduksi sinya, biosintesis protein, glukonegenesis, difusi molekul larut dalam air, transportasi molekul hidrofobik, dan menjaga bentuk sel dan struktur.
C. Fungsi Sitoplasma
Berikut ini beberapa fungsi utama dari sitosol, yaitu:- Sebagai sumber materi kimia dan daerah terjadinya reaksi metabolisme sel.
- Tempat terjadinya acara banyak sekali zat dan enzim, hal ini terjadi lantaran enzim membutuhkan konsentrasi garam tertentu, kadar pH, dan kondisi lingkungan lainnya semoga berfungsi dengan baik dan ini semua sanggup terjadi di dalam sitosol.
- Transduksi sinyal, molekul transpor bisa berdifusi melalui sitosol untuk mengubah fungsi enzim, organel, bahkan transkripsi DNA.
- Dukungan struktural sel dan organel, lantaran sebagian besar sel bergantung pada volume sitosol semoga sanggup membuat bentuknya dan membuat ruang bagi materi kimia untuk sanggup bergerak di dalam sel.
- Tempat terjadinya proses kehidupa, pada sel prokariota yang tidak mempunyai organel terikat membran, hampir seluruh fungsi kehidupan menyerupai transkripsi DNA, glikolisis, dan lainnya terjadi di dalam sitosol.
D. Sifat Fisika Dan Bahan Kimia Yang Terdapat Pada Sitosol
Berikut yaitu beberapa sifat dan materi kimia yang terkandung dalam sitosol.- Sifat fisika sitosol berbentuk cairan menyerupai gel.
- Sitosol bersifat electrolit yakni kemampuan molekul untuk sanggup mengahntarkan arus listrik.
- Gerakan siklosis merupakan gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar yang mempunyai tegangan permukaan.
- Efek tyndall merupakan kemampuan matriks sitoplasma untuk memantulkan cahaya.
- Gerak brown merupakan gerak acak partikel penyusun koloid.
- Matriks sitoplasma bisa bertindak sebagai larutan penyangga atau buffer.
- Sifat kimia sitosol, dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh Sachs, Proroplasma disusun atas unsur-unsur C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg, Fe, Na, Cl, dan I.
Demikianlah klarifikasi mengenai pengertian, gambar, struktur, dan fungsi sitosol. Selain itu kami lengkapi juga artikel ini dengan perbedaan sitosol dan sitoplasma, zat dan materi kimia yang terkandung di dalamnya, serta sifat-sifatnya. Apabila terdapat kekeliruan, tolong beri tahu kami semoga segera kami perbaiki. Semoga artikel ini bermanfaat dan terimakasih sudah berkunjung.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sitosol
https://lokermanfaat.blogspot.com/search?q=sitoplasma-fungsi-struktur-dan-gambar
https://lokermanfaat.blogspot.com/search?q=sitoplasma-fungsi-struktur-dan-gambar
Sumber https://bacacoding.blogspot.com/