Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Unikraf Wadah Online Kreativitas Kerajinan Tangan Khas Jogjakarta

Industri Kreatif : Memulai Bisnis Kerajinan Tangan Berkonsep Craft Indie

“Kita mencoba menghidupkan kembali budaya Craftsmanship dari hulu sampai ke hilir. Konsumen bebas berimajinasi, merencanakan, dan mengkonsultasikan apa yang ingin diciptakan. Lalu lalu kita hubungkan dengan sumberdaya insan yang terhubung dengan kita,” ungkap Zaidil.

Awal menyebarkan usaha, mereka mulai menciptakan produk kerajinan tangan berbahan dasar limbah kayu. Namun sekarang banyak sekali materi dasar mereka terima.

“Kini kami mulai berani mendapatkan tantangan lebih besar. Apapun materi dasarnya dan bagaimanapun bentuknya akan kami buatkan,” terperinci Zaidil.

Hingga dikala ini produk yang dihasilkan sudah sangat bermacam-macam mulai dari aksesoris kecil, peralatan tulis, oleh-oleh, perhiasan serta furniture dengan keunikannya masing-masing.

Terkait dengan nama UniKraf sendiri, tim pengembang memiliki klarifikasi makna dibalik nama tersebut. Kata Zaidil, UniKraf berasal dari Universe of (K)Craftsmanship atau semesta ketrampilan.

“Kraft dalam bahasa Jerman juga bermakna force, strength or energy as an attribute of physical action or movement,” jelasnya.

Sehingga UniKraf yaitu wadah menjaring dan menghimpun koneksi ke para desainer, pengrajin, pembuat dan seniman yang ada di seluruh Yogyakarta dan sekitarnya. Dari situlah Unikraf lahir pada bulan Juni 2015 silam.

Mengandalkan Keunikan Produk

Salah satu yang mencari prinsip dasar dari usaha UniKraf yaitu bagaimana bisa mewujudkan pandangan gres atau pun keinginan dari konsumen lewat barang kerajinan tangan.

“Prinsip kami sederhana, open innovation dan collaborative economy. Masyarakat merindukan kembali romantisme untuk menjadi terampil, menjadi unik, menjadi pengkriya,” terperinci zaidil.

Selain itu, yang tidak kalah menarik yaitu bagaimana teknik marketing yang dibawakan oleh tim. Mereka melaksanakan pendekatan dengan memperlihatkan storytelling marketing. Cara menyerupai ini dirasa sangat efektif terutama untuk meningkatkan ketertarikan dan rasa ingin tau konsumen pada produk kerajinan tangan.

“Misalnya, sebuah flashdrive berdesain tabrakan batik, diberi dongeng wacana ramainya kampus UGM Jogja dengan aneka usaha melawan dompet kering di simpulan bulan, tugas-tugas yang menumpuk, UAS dan UTS serta impian yang kandas. Ditutup dengan mari kita dedikasikan UniDrive ini untuk UGM dan jasanya selama beberapa dekade mencerdaskan anak bangsa.” ucap zaidil.

Di sisi para pengrajin sendiri, upaya yang dilakukan unikraft dibutuhkan bisa meningkatkan ke tertarik konsumen terhadap produk kerajinan tangan khas Jogja. Para pengrajin pun, juga menerima perhatian khusus utamanya dalam hal pembagian keuntungan.

“Kami menghargai setiap desain yang lahir di tiap kerja sama yang terjadi, dan menjadikannya fair untuk para penciptanya dengan cara mengarsipkannya dan memberi reward royalty pada pemilik prototype awal ketika kami mendapatkan kesempatan untuk produksi massal,” terperinci Zaidil.

Baca juga: Qlapa Startup Marketplace untuk Jual Beli Produk Kerajinan Tangan Unik Asli Indonesia

Hingga dikala ini produk kerajinan tangan UniKraf sudah menyebar ke banyak sekali kota besar di Indonesia bahkan sampai menyentuh pasar absurd menyerupai Singapura. Langkah berikutnya yang dilakukan Zaidil dan kawan-kawan yaitu melaksanakan edukasi untuk masyarakat wacana seni kerajinan.

“Lambat laun, para konsumen atau masyarakat juga sadar akan esensi dan nilai dari produk yang akan atau rutin digunakannya. Masyarakat merindukan kembali romantisme untuk menjadi terampil, menjadi unik dan menjadi pengkriya,” ungkapnya.

[embedded content]



Sumber http://pusatgratisku.blogspot.com/