Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjelasan Kesetimbangan Ion Dalam Larutan Terlengkap Part 2


b. Basa berpengaruh dan Basa Lemah

Basa berpengaruh ialah basa yang dalam larutannya sanggup terionisasi sempurna. Basa berpengaruh juga akan menggeser kesetimbangan air apabila dilarutkan ke dalamnya, yang disebabkan adanya ion OH– dari basa yang terlarut tersebut. Misalnya ke dalam air dilarutkan NaOH 0,1 M, maka

H2O(aq) → H+(aq) + OH–(aq)

                    10–7 M 10–7 M

NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq)

                       0,1 M        0,1 M

Dengan adanya ion OH– dari NaOH kesetimbangan air akan bergeser ke kiri. Ion [H+] dan [OH–] dari air berkurang dan menjadi sangat sedikit dibandingkan ion OH– yang berasal dari NaOH, maka [OH–] yang berasal dari air sanggup diabaikan.

Contoh soal:

Berapa konsentrasi OH– dan [H+] dalam larutan NaOH 0,1 M?

Penyelesaian:

NaOH merupakan basa kuat.

                    NaOH(aq) Na+(aq) + OH–(aq)

Mula-mula : 0,1 M
Terurai :        0,1 M       0,1 M       0,1 M
Setimbang :                  0,1 M      0,1 M

Kaprikornus konsentrasi OH– = 0,1 M

Sedangkan [H+] :

Kw = [H+] [OH–]
10–14 = [H+] [0,1] (pada 25oC, Kw =10–14)
[H+] = 10–13 M

Basa lemah hanya sedikit mengalami ionisasi, sehingga reaksi ionisasi basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan.

BOH(aq) B+(aq) + OH–(aq)

Untuk basa monovalen berlaku relasi menyerupai pada asam lemah, yaitu :


Dan derajat ionisasinya sanggup ditentukan dengan rumus :


Kb dan sanggup dipakai sebagai ukuran kekuatan basa, sama menyerupai halnya dalam asam lemah. Semakin besar harga Kb semakin berpengaruh basanya dan semakin besar derajat ionisasinya.

3. Derajat keasaman (pH)

Ion hidrogen dan hidroksida dalam air biasanya sangat kecil sehingga untuk emudahan penulisan dipakai besaran lain. Untuk menghindari penggunaan angka yang sangat kecil, Sorensen (1868 – 1939) mengusulkan konsep pH, semoga memudahkan kimiawan dalam mengukur konsentrasi ion H+ dan perubahannya dalam suatu larutan. Menurut Sorensen, pH merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan:

pH = – log [H+] = log ( 1/H+)

dengan memakai analogi yang sama, maka kita sanggup memilih harga konsentrasi ion OH– dalam larutan:

pOH = – log [OH–] = log ( 1/OH- )

Lambang pH diambil dari bahasa Perancis ‘pouvoir hydrogene’, artinya tenaga hidrogen menuju eksponensial. Misalnya, air murni pada 25oC mempunyai konsentrasi [H+] = 1,0 × 10–7 maka pH air pada suhu itu ialah 7,0.

Konsentrasi H+ atau ion OH– untuk larutan encer mempunyai rentang antara 10–1 M hingga 10–14 M. Untuk larutan encer menyerupai itu paling tepat diungkapkan dalam bentuk pH dan pOH yaitu untuk menghindari angka pengukuran yang sangat kecil.

Jika konsentrasi lebih besar dari satu molar, nilai pH akan negatif. Demikian juga untuk konsentrasi OH– yang lebih dari satu molar, nilai pOH akan lebih besar dari 14. Jadi, untuk larutan asam basa yang mempunyai konsentrasi lebih besar daripada 1,0 M tidak perlu diungkapkan dalam bentuk pH dan pOH.

Dalam kesetimbangan air juga terdapat tetapan kesetimbangan:

K w = [H+] [OH–]

Dengan memakai konsep –log = p, maka :

–log Kw = –log ( [H+] [OH–] )
–log Kw = (–log [H+] ) + (–log [OH–])
pK w = pH + pOH

Oleh lantaran pada suhu 25oC harga Kw = 10–14, secara numerik pKw = –log (1,0 × 10–14) = 14, maka sanggup disimpulkan pula bahwa:

pH + pOH = 14


1) Harga pH dan sifat larutan

Pada kondisi air murni, yaitu kondisi dimana tanpa asam atau basa (netral) harga pH suatu larutan akan sama dengan pOH.

Bagaimana jikalau kondisi larutan bersifat asam atau basa?

Contoh soal:

Berapa pH larutan HCl 0,1 M dan Mg(OH)2 0,01 M ?

Penyelesaian:

(*) HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq)
                       0,1 M      0,1 M
     [H+] = 0,1 M
      pH = – log 0,1
            = 1

(*) Mg(OH)2 (aq) → Mg2+(aq) + 2 OH–(aq)

                                   0,01 M           0,02 M

             [OH–] = 0,02 M
            pOH = –log 0,02
            pOH = 1,7

maka nilai pH sanggup dicari dengan:

pH + pOH = 14
pH = 14 – 1,7
pH = 12,3

Pada larutan yang bersifat asam, harga pH < 7

Pada larutan yang bersifat netral, harga pH = 7

Pada larutan yang bersifat basa, harga pH > 7

Harga pH sanggup memperlihatkan isu wacana kekuatan suatu asam atau basa. Pada konsentrasi yang sama, semakin berpengaruh suatu asam semakin besar konsentrasi ion H+ dalam larutan , dan itu berarti semakin kecil harga pH-nya.

Jadi, semakin berpengaruh suatu asam semakin kecil harga pH-nya. Sebaiknya, semakin berpengaruh suatu basa semakin besar konsentrasi ion OH– dalam larutan. Semakin besar ion OH– berarti semakin kecil konsentrasi ion H+ dalam larutan. Jadi, semakin kuat suatu basa semakin besar harga pH-nya.

2) pH asam lemah dan basa lemah

pH suatu asam lemah dan basa lemah sanggup dihitung menurut konsentrasi ion H+ yang terdapat dalam larutan. Seperti yang telah diuraikan pada sub-bab asam lemah dan basa lemah.

Contoh Soal :

Thanks For Visiting !