Kostoom.Com Startup Unik Berdayakan Penjahit Lokal
Jasa yang tersedia beragam, mulai dari dress, kebaya, kemeja, outwear, long dress, hingga busana muslim dan gamis. Lalu mendapat penawaran harga yang pantas.
“Inspirasi utama menciptakan dan menjalani perjuangan ini ialah alasannya ialah Ibu aku sendiri yang seorang penjahit rumahan, selama lebih dari 20 tahun. Segala kesulitan di dunia jahit menjahit sekiranya sudah dirasakan oleh ibu saya. Dan aku yang setiap hari melihat, merasa tergugah untuk sanggup melaksanakan sesuatu semoga sanggup membantu beliau,” ungkap Putry
Ingin Membantu Memajukan Penjahit LokalKarena ibunya sendiri merupakan seorang penjahit rumahan, dan mempunyai duduk kasus untuk sanggup menjangkau konsumen baru, maka ia berpikir tentunya masih banyak penjahit rumahan lain yang juga mengalami duduk kasus yang sama.
“Akhirnya aku berpikir kenapa layanan online hanya untuk ibu aku saja? Masih banyak jutaan penjahit di Indonesia yang juga mencicipi hal sama. Oleh alasannya ialah itu aku pun membangun Kostoom dengan tujuan semoga sanggup meningkatkan kesejahteraan para penjahit rumahan di Indonesia dan memperlihatkan susukan kepada mereka untuk mendapat order jahitan yang lebih banyak lagi,” papar Putry.
Dengan adanya layanan berbasis aplikasi Kostoom, nantinya pelanggan yang ingin mencari penjahit ataupun penyedia jasa jahit perumahan sanggup di pertemukan dalam satu platform digital.
Putry menjelaskan, pelanggan hanya perlu mengunggah desain atau model yang telah tersedia di situs, menentukan ukuran, serta pemilihan materi pakaian. Jika mereka berlokasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Kostoom akan membantu berbagi akad untuk mendatangkan penjahit ke rumah untuk melaksanakan pengukuran, serta mengambil materi pakaian.
Bagi para penjahit atau jasa konveksi kecil, nantinya akan mendapat laba alasannya ialah adanya konsep ekonomi sharing. Untuk mereka yang gres mempunyai skala bisnis kecil, tentu belum sanggup untuk menghandle pekerjaan yang terlalu besar.
“Untuk pengusaha fesyen yang tergolong baru, kalau eksklusif menjahit di konveksi biasanya agak memberatkan. Umumnya minimum order di konveksi itu 500 pakaian untuk satu model. Makanya kita buat platform ini untuk memberi kesempatan kepada pemain-pemain gres semoga sanggup mengembangkan usahanya,” terang Putry lagi.
Pengembangan AplikasiTantangan tentu dihadapi dalam pengembangan aplikasi milik Putry, salah satunya ialah bagaimana cara memutar modal. Maklum, tinggal ketika ini Kostoom masih dijalankan secara bootstrap alias memakai dana pribadi.
“Kostoom dari awal hingga ketika ini merupakan perusahaan yang sudah men-generate profit tiap bulannya. Namun untuk ketika ini memang modal yang kami pergunakan masih untuk menjalankan operasional Kostoom hingga satu tahun ke depan. Jadi, untuk balik modalnya kami perkirakan sekitar 2-3 tahun lagi,” ungkapnya.
Baca juga: Aplikasi Petani 8villages, Saatnya Petani Indonesia Menggunakan Media Sosial
Meskipun begitu, bekerjsama sudah ada beberapa pihak yang tertarik untuk menjadi investor dari Kostoom. Namun sang founder muda masih berupaya untuk berdiri sendiri meskipun dari sisi pencapaian sanggup dibilang sudah cukup menjanjikan.
Target berikutnya, pemenang TechinAsia Tour Jakarta 2015, dan Top 5 Startup Pitch Day ini berencana untuk memperluas jangkauan layanan. Saat ini, Kostoom masih fokus melayani area Jabodetabek saja. Walaupun Kostoom sudah pernah melayani pelanggan hingga ke Singapura.
[embedded content]Sumber http://pusatgratisku.blogspot.com/