Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjelasan Konsep Asam Dan Basa Terlengkap


KONSEP ASAM BASA

Senyawa asam dan basa banyak dijumpai dalam kata kunci kehidupan sehari-hari. Secara umum zat-zat yang berasa masam mengandung asam, contohnya asam sitrat pada jeruk, asam cuka, asam tartrat pada anggur, asam laktat ditimbulkan dari air susu yang rusak. Sedangkan basa umumnya mempunyai sifat yang licin dan berasa pahit, contohnya sabun, para penderita penyakit maag selalu meminum obat yang mengandung magnesium hidroksida.

1. Asam dan basa berdasarkan Arrhenius

Asam ialah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam umumnya merupakan senyawa kovalen. Misalnya gas hidrogen klorida yang merupakan
senyawa kovalen, tetapi apabila dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ionnya.

HCl(aq) + H2O(l) H+(aq) + Cl–(aq)

Ion H+ tidak berupa proton bebas akan tetapi terikat pada molekul air, membentuk H3O+(aq) (ion hidronium). Akan tetapi untuk kepraktisan di sini kita akan menuliskannya sebagai H+ saja.

Perlu diingat bahwa yang menyebabkan sifat asam ialah ion H+. Oleh lantaran itu, senyawa ibarat etanol (C2H5OH), gula pasir (C12H22O11), meskipun mengandung atom hidrogen tetapi tidak bersifat asam, alasannya ialah tidak sanggup melepaskan ion H+ dikala dilarutkan ke dalam air.

Namun ada senyawa yang tidak mempunyai atom hidrogen tetapi bersifat asam yaitu beberapa oksida bukan logam, alasannya ialah mereka sanggup bereaksi dengan air menghasilkan ion H+. oksida semacam ini disebut oksida asam.

Contoh:

CO2 + H2O → H2CO3
SO2 + H2O → H2SO3
SO3 + H2O → H2SO4
N2O3 + H2O → 2HNO2
N2O5 + H2O → 2HNO3
P2O3 + H2O → 2H3PO3
P2O5 + H2O → 2H3PO4

Di bawah ini tercantum nama asam yang perlu diketahui


Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah ion H+ yang dihasilkan untuk setiap molekul asam sanggup satu, dua, atau tiga. Asam yang menghasilkan sebuah ion H+ disebut sebagai asam monoprotik atau asam berbasa satu, sedangkan asam yang menghasilkan dua ion H+ disebut asam diprotik atau berbasa dua.

Basa ialah suatu senyawa yang jikalau dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion OH –. Yang menyebabkan sifat basa ialah ion OH–.

Contoh:

NaOH merupakan suatu basa alasannya ialah sanggup melepaskan OH– jikalau dilarutkan ke dalam
air.

NaOH(aq) Na+(aq) + OH–(aq)


Dari tabel di atas NH3 tidak mempunyai gugus OH namun NH3 dalam larutannya sanggup menghasilkan OH–. Namun tidak semua senyawa yang mengandung gugus OH– merupakan suatu basa.

2.Teori Asam dan Basa Menurut Bronsted Lowry

Pada tahun 1923, Bronsted Lowry secara terpisah mengemukakan bahwa reaksi asam basa sanggup dipandang sebagai reaksi transfer proton, dan asam-basa sanggup didefenisikan dalam bentuk transfer proton, H+, Menurut Bronsted lowry Asam ialah spesi donor proton dan basa ialah spesi peserta proton dalam suatu transfer proton.

Pada reaksi hidrogen klorida dan ammonia yang telah dibahas sebelumnya, penulisan dalam bentuk persamaan ionya ialah sebagai berikut.

HO3+ + Cl- + NH3 → H2O + NH 4+ + Cl-

Pada reaksi dalam larutan air ini, proton ditransfer dari ion H3O+ kepada molekul NH3 memebentuk NH4+ dalam hal ini H3O+ sebagai donor proton atau asam dan NH3 ialah peserta proton atau basa. Perlu diketahui bahwa konsep asam basa berdasarkan bronsted sanggup berupa ion atau molekul.

Model bronsted lowry sanggup diterapkan terhadap reaksi HCl dan NH3 dalam pelarut benzene. Dalam pelarut benzene, HCl dan NH3 tidak terionisasi tetapi sanggup membentuk NH4Cl.

Pada reaksi tersebut, molekul HCl merupakan donor proton atau asam dan molekul NH3 sebagai peserta proton atau basa. Dalam reaksi kesetimbangan asam-basa baik reaksi kea rah produk maupun kea rah pereaksi melibatkan transfer proton. Misalnya reaksi antara NH3 dan H2O. Pada reaksi ke kanan NH3 mendapatkan proton dari H2O. Kaprikornus NH3 ialah basa dan H2O tentunya asam. Pada reaksi kebalikanya NH4+ merupakan donor proton terhadap OH- maka ion NH4+ asam dan ion OH- ialah basa.

3. Teori Asam dan Basa Menurut Lewis

Beberapa reaksi kimia tertentu mempunyai sifat reaksi asam-basa tetapi tidak sesuai dengan model lowry, maupun arhenius, Contohnya ialah reaksi antara oksida basa Na2O dan oksida asam SO3 membentuk garam Na2SO4 persamaan kimianya ialah :

Na2O + SO3 → Na2SO4

Menurut GN lewis konsep asam basa secara umum meliputi reaksi oksida asam dan oksida basa serta sejumlah reaksi lainya termasuk reaksi transfer proton. Menurut model lewis, asam ialah spesi yang sanggup membentuk ikatan kovalen dengan peserta pasangan elektron bebas dari spesi yang lain, sedangkan basa ialah spesi yang sanggup membentuk ikatan kovalen melalui donor pasangan elektron bebas kepada spesi yang lain.

Konsep asam basa lewis dan lowry berbeda berdasarkan cara pandangnya terhadap reaksi kimia tertentu. Perbedaan pandangan ibarat itu sering membantu dalam menjelaskan reaksi-reaksi kimia yang baru.

Contohnya pada reaksi netralisasi antara NH3 dan HCl dalam bentuk cairan. Reaksi ini merupakan transfer proton dari H3O+ ke NH3, transfer proton ini terjadi pada pasangan elektron bebas pada N yang mendonorkanya ke H+ sehingga membentuk ion NH4+, jadi dalam hal ini proton ialah suatu peserta pasangan elektron bebas yang berdasarkan lewis ialah asam. Amonia yang mempunyai pasangan elektron bebas merupakan donor pasangan elektron bebas, lantaran itu ammonia ialah basa lewis.

Begitu juga yang terjadi pada reaksi Na2O dengan SO3 dimanan O memperlihatkan pasangan elektron bebasnya ke SO3 sehingga membentuk SO42+ jadi dalam hal ini SO3 merupakan asam lewis lantaran mendapatkan elektron.

Thanks For Vsisitng !