Komponen Larutan Dan Daya Hantar Listrik Banyak Sekali Larutan
A. Komponen Larutan
Berbagai zat di laboratorium sebelum direaksikan, biasanya sudah dibentuk dalam bentuk larutannya. Larutan termasuk ke dalam gabungan homogen yang komponennya terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang biasa dipakai yakni air, sedangkan zat terlarut terdiri dari banyak sekali senyawa baik senyawa ion maupun senyawa kovalen. Contoh senyawa ion yaitu KCl, NaOH, NaCl. Contoh senyawa kovalen yaitu C6H12O6, NH3, HCl, dan C2H5OH. Untuk keperluan penelitian, jumlah zat terlarut di dalam pelarutnya ditentukan dalam satuan tertentu, contohnya dalam % volum dan molaritas.
Daya Hantar Listrik Berbagai Larutan
Bila kita memegang kabel berarus listrik yang terkelupas isolatornya maka sanggup tersengat ajaran listrik. Mengapa? Hal ini terjadi alasannya yakni di dalam badan kita terdapat larutan yang sanggup menghantarkan arus listrik. Apakah semua larutan menghantarkan listrik? Untuk menguji daya hantar listrik larutan dipakai alat uji elektrolit yang sanggup dirangkai sendiri dari lampu, kabel, elektrode karbon, dan kerikil baterai. Perhatikan Gambar
Dari percobaan di atas kau sanggup mengamati ada larutan yang sanggup menjadikan lampu menyala dan gelembung gas di sekitar elektrode. Larutan tersebut sanggup menghantarkan listrik atau disebut larutan elektrolit. Larutan yang tidak menjadikan lampu menyala dan gelembung gas yakni larutan yang tidak sanggup menghantarkan listrik atau disebut larutan nonelektrolit. Sekarang coba kau perhatikan hasil pengujian daya hantar listrik terhadap beberapa larutan pada tabel berikut.
Berdasarkan data pada Tabel, kau sanggup menggolongkan larutan menurut daya hantar listriknya yaitu sebagai berikut.
1. Larutan elektrolit yaitu larutan yang sanggup menghantarkan arus listrik, menyerupai larutan garam dapur, natrium hidroksida, hidrogen klorida, amonia, dan cuka.
2. Larutan nonelektrolit yaitu larutan yang tidak menghantarkan arus listrik, menyerupai air suling, larutan gula, dan alkohol.
Mengapa larutan elektrolit sanggup menghantarkan arus listrik? Bila larutan elektrolit dialiri arus listrik, ion-ion dalam larutan akan bergerak menuju elektrode dengan muatan yang berlawanan.
Melalui cara ini arus listrik akan mengalir dan ion bertindak sebagai penghantar, alhasil larutan elektrolit sanggup menghantarkan arus listrik. Gula pasir, urea, dan alkohol bila dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion. Dalam larutan itu, zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik, maka larutan-larutan tersebut tidak menghantarkan arus listrik atau nonelektrolit. Berdasarkan klarifikasi ini maka penyebab larutan sanggup menghantarkan listrik yakni alasannya yakni adanya ion-ion aktual dan ion negatif yang berasal dari senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan.
Penguraian senyawa elektrolit menjadi ion-ionnya disebut reaksi ionisasi. Contohnya NaCl dalam air terurai menjadi Na+ dan Cl–. Cara penulisan reaksi ionisasinya yakni sebagai berikut:
NaCl(s) Na+(aq) + Cl–(aq)
kristal NaCl padat ion-ion dalam air
Berbagai zat di laboratorium sebelum direaksikan, biasanya sudah dibentuk dalam bentuk larutannya. Larutan termasuk ke dalam gabungan homogen yang komponennya terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang biasa dipakai yakni air, sedangkan zat terlarut terdiri dari banyak sekali senyawa baik senyawa ion maupun senyawa kovalen. Contoh senyawa ion yaitu KCl, NaOH, NaCl. Contoh senyawa kovalen yaitu C6H12O6, NH3, HCl, dan C2H5OH. Untuk keperluan penelitian, jumlah zat terlarut di dalam pelarutnya ditentukan dalam satuan tertentu, contohnya dalam % volum dan molaritas.
Daya Hantar Listrik Berbagai Larutan
Bila kita memegang kabel berarus listrik yang terkelupas isolatornya maka sanggup tersengat ajaran listrik. Mengapa? Hal ini terjadi alasannya yakni di dalam badan kita terdapat larutan yang sanggup menghantarkan arus listrik. Apakah semua larutan menghantarkan listrik? Untuk menguji daya hantar listrik larutan dipakai alat uji elektrolit yang sanggup dirangkai sendiri dari lampu, kabel, elektrode karbon, dan kerikil baterai. Perhatikan Gambar
Dari percobaan di atas kau sanggup mengamati ada larutan yang sanggup menjadikan lampu menyala dan gelembung gas di sekitar elektrode. Larutan tersebut sanggup menghantarkan listrik atau disebut larutan elektrolit. Larutan yang tidak menjadikan lampu menyala dan gelembung gas yakni larutan yang tidak sanggup menghantarkan listrik atau disebut larutan nonelektrolit. Sekarang coba kau perhatikan hasil pengujian daya hantar listrik terhadap beberapa larutan pada tabel berikut.
Berdasarkan data pada Tabel, kau sanggup menggolongkan larutan menurut daya hantar listriknya yaitu sebagai berikut.
1. Larutan elektrolit yaitu larutan yang sanggup menghantarkan arus listrik, menyerupai larutan garam dapur, natrium hidroksida, hidrogen klorida, amonia, dan cuka.
2. Larutan nonelektrolit yaitu larutan yang tidak menghantarkan arus listrik, menyerupai air suling, larutan gula, dan alkohol.
Mengapa larutan elektrolit sanggup menghantarkan arus listrik? Bila larutan elektrolit dialiri arus listrik, ion-ion dalam larutan akan bergerak menuju elektrode dengan muatan yang berlawanan.
Melalui cara ini arus listrik akan mengalir dan ion bertindak sebagai penghantar, alhasil larutan elektrolit sanggup menghantarkan arus listrik. Gula pasir, urea, dan alkohol bila dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion. Dalam larutan itu, zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik, maka larutan-larutan tersebut tidak menghantarkan arus listrik atau nonelektrolit. Berdasarkan klarifikasi ini maka penyebab larutan sanggup menghantarkan listrik yakni alasannya yakni adanya ion-ion aktual dan ion negatif yang berasal dari senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan.
Penguraian senyawa elektrolit menjadi ion-ionnya disebut reaksi ionisasi. Contohnya NaCl dalam air terurai menjadi Na+ dan Cl–. Cara penulisan reaksi ionisasinya yakni sebagai berikut:
NaCl(s) Na+(aq) + Cl–(aq)
kristal NaCl padat ion-ion dalam air